About me

30 0 0
                                    

 Ketakutan itu selalu ada saat malam yang dingin menyergapku, setiap detik itu saraf ini mengarah padamu. Air mata ini tertahan pada dadaku, aku hanya meringis, meringkuk dengan boneka pelindungku. Aku tidak pernah tahu bagaimana dirimu menilaiku selau salah bahkan diriku tak pernah bertemu denganmu lagi. Aku memang diam saat dirimu melukai hati yang tak sadar akan ketidakeadilan, aku hanya menyembunyikan diriku dan menangis tanpa suara.

 Kalimat yang kau ucapkan seakan dirikulah penyebab dunia ini hancur, aku tidak pernah tahu, sampai kapan diriku akan hidup dalam ketakutan karnamu.

 Andaikau tahu bagaimana perasaanku akan sikapmu yang menodongku dengan kalimat tersebut, ingin menangis tetapi aku mencoba tertawa walaupun hambar.

 Entah kalimat perasaan apa yang harus kuucapkan agar diriku dapat melebur akan semua perasaan ini, inilah yang kulakukan setiap malam, terdiam, berbicara sendiri seakan ada seseorang yang melindungiku walaupun diriku berjalan sendiri daam tekanan.

 Diriku pikir, semua ini akan berakhir tetapi ini selalu memuncak, diriku selalu tertidur karena kelelahan menangis tanpa suara.

 Jika kalian tanya seseorang ataupun semua orang disekitarku atau mungkin seseorang yang terlihat dekatku tentangku mereka akan menjawab sama, tetapi tak akan ada yang menjawab perasaanku, masalah yang kuhadapi, mereka akan menjawab, dia ceroboh, dia ramah, dia periang, dia seperti anak kecil, dia tidak memiliki perasaan yang menunjukkan bahwa dia sedih bahkan ada yang menjawab diriku bahagia tanpa beban, mereka menjawab karena orang yang kusayangi membuat skenario tentangku.

 Apa yang kaian fikirkan, jika kalian tidak tahu akan semua rencana orang yang paling kita sayangi membuat kalian masuk kedalam suatu perdebatan yang menyalahkan kalian atau membuat kalian seperti cangkang telur yang pecah, membuat kalian seperti patung yang hidup dalam keramaian tapi kau diberi pandangan seperti daun kering?

ForgottenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang