Tertawa sendiri karena kebodohanku akan keyakinan perasaan cinta yang hilang untukmu, nyatanya kini diriku menangis untukmu, dan nyatanya sekarang diriku duduk berdua denganmu dan bercanda tawa akan kekonyolan masing-masing dan timbul perasaan nyaman.
Bisakah keyakinanku pudar hanya karena perasaan nyaman, padahal kita sudah memutuskan untuk hanya berteman tetapi perasaan lebih ini mengacaukan kebahagianku. Cinta ini memang tidak bertepuk sebelah tangan hanya saja diriku tak mau melukai sahabatku, aku tak mau dianggap gadis jahat yang berkata tidak tetapi melakukannya.
Aku selalu tak bisa berkutik saat jemari kekarmu menggenggam jemariku, dan menatapku seakan kita ingin memperbaiki hubungan yang ada, tapi apa daya perasaanku yang sealu teringat oleh sahabatku. Kepalaku menggeleng akan permintaanmu tetapi mataku, hatiku mengangguk akan bersatunya kita kembali seperti yang kau tawarkan.