Kata kita tiada mungkin tercipta
Inilah jalanku yang tak bisa menggenggam jemari tanganmu bersatu dengan jemariku
Walau jerit hati menangis membelenggu malamku dalam kesedihan
Tak mungkin jua ku menggapaimu untuk tetap tinggal
Kulepaskan cinta yang telah lama bersemai
Tiada sesalku untuk memberikan bunga rasaku
Rasa yang kian telah pupus menjauh bersama lingkaran waktu
Sulit tiada kupahami pada diri ini
Aku bagaikan daun-daun kering yang mengapung dalam dunia dongeng
Kehangatan canda, lukis lesung manismu, tatapan yang seakan memaksaku untuk tetap dalam khayalan
Kini hanya sang waktulah yang menjawab pengharapanku
Aku bukan tercipta dibalik jendela hatimu
Pedih merasukku saat tiada rasa sama kau aku
Rasa berbeda dari diriku pada jiwa tanpa balasan
Menganggap kita hanya untuk sahabat
Inilah waktu untuk pemberhentian kereta imajinasiku
Dia dan bukanlah aku
Memang salahku tak menutup pintu gerbang imajinasiku
Hingga ku berlari jauh tanpa batas
Sejauh dari kenyataan takdir dunia
Terlalu lelap hingga aku berkutat dengan rasaku sendiri
Membawaku mengalir dan tenggelam dalam lautan malam
Menyelimuti diri ini dalam kesenduan saat harapan berbeda arahnya
Dia dan bukan untuk diri ini
Bukanlah inginku rasa ini ada
Bila waktu dapat berbalik kembali, sungguh aku tak ingin
Tak ingin bermimpi untuk mencinta pada jiwa sebayaku
Dialah dan bukan aku
Untuk ada disetiap langkah cerita cinta, cita-citamu
Kubiarkan putaran angka dunia menghapus hati yang tertutup luka
Saat kau tertawa, memeluknya, memberikan cinta pada dia
Aku bagaikan gunung yang siap meluncurkan larva kecemburuan
Kau lakukan semua itu dihadapanku, tanpa tahu begitu dalamnya rasaku
Hanya sikap dingin tanpa kata yang bisa kuperlihatkan
Maaf bila bunga rasaku terlalu jauh melangkah
Sungguh aku tak rela bila kita hanya untuk sahabat
~ RISQA DIVACIK PA ~