Aku yang memutuskan hari-hariku dipenuhi denganmu, dan kau memutuskan dirimu untuk mengisi hari-hariku tapi mengapa saat aku terbangun, aku mengingat semua rasa sakitku karenamu. Tak pernah kubayangkan perasaan seperti ini, sikapmu yang mempertahankanku tetapi kau juga yang menyakitkanku dengan segala caramu. Sikap apa yang harus kutujukkan padamu jika perasaan menyedihkan yang berdominan. Yang membuatku bertahan karena dirimu mengerti akan masa lalu, perasaan sesak karena masa lalu hanya kau yang mengerti tanpa harus aku katakan. Malam ini, aku menulis karena kalimatmu yang seakan tak menginginkanku tetapi mempertahanku, karena menangis telah membuatku jenuh.
