Kupejamkan sepasang mata
Kutemukan siluet hitam diatas awan tidurku
Tampak jelas pesona pangeran pada dirinya
Terlelap tanpa letih ku percikkan warna pada mimpi
Hati itu milikku
Lagumu tetap mengalun walau bukan untuk jiwa hidupku
Sembilan puluh derajat lingkar sadarku bergumam......
Cinta ini tak mungkin jadi nyata
Terlintas diujung impian
Ada yang menarik pancaran mimpiku menembus khayalan
Bayang-bayangmu tiada henti menerobos saraf
Hingga menciptakan kegoncahan hati
Senyuman itu mengalirkan energi mistis tanpa tahu antah berantahnya
Selama batas waktu tidak membisu
Selama itulah jiwaku milik dia yang terpilih
Meski kau bagian tersulit untuk kisahku
Tiada kata ragu menghampiri
Walau kini kau jauh dan sulit untuk menjadi satu bingkisan cerita
Aku tiada mudah mengganti kau dengan rangkaian cerita baru
Wujud hatimu mungkin masih membeku
Hingga tanpa sadar kau masih pergi dan menghilang
Dan membiarkanku berjalan hampa
Dengarlah senandung hati
Dan fikirlah lagi dimana aku harus mengakhiri hatiku tiada tujuan
Beribu angka melingkar berulang kali terlintasi bersama tanpa kejelasan
Disitu juga kisahmu menjadi kisahku pula
Aku berlari demi sebuah mimpi
Aku berhenti disini untuk hati
Demi meraih bintang kejora pada diriku
Katakan pasti dimana hatimu melangkah dan berlabuh
Bila aku bukanlah tempatnya
Tak kuingkari cerita yang teruntai panjang
Walau harapan itu telah kau janjikan
kau pula leburkan sendiri hingga tanpa bukti
Aku terjatuh pada rasa bintang kejoraku pada sosokmu
Tak akan membuatku melupakanmu dam membiaskan dari pikiran
Aku tetap mengaggumi dari jauh
Jiwa Matahari yang hingga kini aku puja
Biarlah bintang kejoraku pada kau menghujaniku dari kejauhan
Menjadi teman hidup