Raja dan Kaisar itu saudara sekandung yang hanya terpaut satu tahun. Keduanya berparas tampan tapi memiliki sifat yang saling bertolak belakang.
Tabiat seorang Raja sangatlah ceria. Cowok extrovert itu punya sejuta tawa dan lelucon yang sangat Acash...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
27 : Raja dan Ratu
"Melody! Mel, hei!" Acasha berlari kecil menyusul langkah Melody. Melihat bagaimana sikapnya akhir-akhir ini membuat Acasha sadar bahwa ada yang tidak beres pada gadis itu.
"Melody!" Saat Acasha berhasil mencekal lengan Melody, barulah ia berhenti. "Lo kenapa ngehindar?" todongnya.
"A-aku gak ngehindar."
"Bohong!" Acasha menatap mata Melody intens. Namun Melody malah membuang pandangan dan bersikap mencurigakan.
"Lo ada masalah?"
"I-iya, Kak."
"Apa masalah lo?"
"Aku gak bisa kasih tau Kakak."
Acasha mengangguk maklum. Melepaskan tangan Melody lalu bersedekap dada. "Lo aneh, Mel. Lo seolah-olah gak mau lihat gue. Apa masalah lo ada hubungannya sama gue?"
Melody menggeleng cepat. "Enggak gitu, Kak. Aku cuma banyak pikiran aja akhir-akhir ini."
Sejenak, Acasha tampak curiga. Sedetik kemudian ia tersenyum lebar. "Lo mau kemana sekarang?"
"Aku mau balik ke kelas, Kak. Kaca mata aku ketinggalan."
"Oh gitu, yaudah." Melody tersenyum kikuk dan melangkah pergi meninggalkan Acasha.
"Melody rada berubah atau perasaan gue aja?" Acasha bergumam tak jelas sepanjang jalan. Ia berencana pergi ke lapangan futsal indoor untuk melihat pertandingan liga kelas. Hari ini jadwal futsal. Kebetulan kelas Acasha bertanding melawan anak IPS.
Sesampainya di sana, Acasha celingak-celinguk mencari keberadaan anak kelas. Banyaknya siswa yang menonton membuat Acasha sangat kesusahan mencari keberadaan mereka.
"Tangkap." Refleks Acasha menangkap sekotak susu yang Kaisar lemparkan padanya. Susu adalah alternatif Acasha ketika tidak ada yang menjual bubble tea di sekolah.
"Lo beli sendiri, Kak?"
"Enggak. Nyempil di tas bekal."
Acasha manggut-manggut paham. Sedetik kemudian ia bersorak melihat anak kelasnya sudah masuk ke lapangan.
Sabit Acasha tercetak kala Jake dan David saling tos tangan ala anak geng-gengan. Keduanya saling melempar senyuman membuat Acasha ikut senang menyaksikan.
