Raja dan Kaisar itu saudara sekandung yang hanya terpaut satu tahun. Keduanya berparas tampan tapi memiliki sifat yang saling bertolak belakang.
Tabiat seorang Raja sangatlah ceria. Cowok extrovert itu punya sejuta tawa dan lelucon yang sangat Acash...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi, Ratu gak sengaja numpahin es ke baju Acasha?"
"Benar, Bu."
Sang guru menarik napas lelah. "Lantas, kenapa kamu harus marah, Acasha? Bukankah Ratu tidak sengaja?"
"Dia sengaja, Bu!" Acasha masih tetap ngotot.
"Hah, lebih baik kalian saling minta maaf."
Ratu tersenyum anggun kemudian duduk menghadap Acasha. "Maafin gue, ya, Ca. Gue akan ganti rugi seragam lo."
Dahi Acasha berkerut tak suka. "Gak perlu. Gue anak tunggal kaya raya."
"A-ah, iya. Jadi gak papa?" Ratu bertanya cemas. Sedang Acasha mengangguk enggan lalu beranjak lebih dulu. Entahlah, tubuhnya mendadak panas dan gatal bila berada di dekat Ratu.
"Saya duluan, bel udah bunyi."
"Silakan. Ingat, jangan sampai masalah sepele seperti ini terulang lagi."
"Baik, Bu." Hanya Ratu yang menanggapi, sedangkan Acasha menunduk sejenak dan keluar dari ruangan, diikuti Ratu. Begitu pintu tertutup, Acasha langsung mendecak kesal.
"Lo gak cape apa cari masalah sama gue?"
Ratu menyisir poninya ke belakang sembari tersenyum. "Oh, ayolah. Itu menyenangkan, Acasha. Gue senang lihat semua orang natap benci ke arah lo. Ditambah lagi, gak ada satu pun dari mereka yang percaya sama lo, haha."
"Medusa lo!" hina Acasha.
"Juga, gue senang karena Tante Bella udah gak suka sama lo dan lebih memihak ke gue," lanjut Ratu penuh kemenangan.
Hal itu membuat Acasha ingin tertawa sebenarnya, namun ia tahan sekuat tenaga. Memihak, katanya? Percaya diri sekali gadis ini. Tidak tahu saja jika dia sedang ditipu oleh Bella.
"Iya deh. Suka-suka lo," balas Acasha, nada bicaranya terdengar mengejek. Dan sepertinya itu membuat Ratu tersinggung. Terbukti dari alis Ratu yang menukik serta gerakan matanya yang memindai Acasha dari atas sampai bawah.
"Ah, udahlah. Masih ada hari esok untuk buat lo lebih menderita lagi." Ratu bergeser dan meninggalkan Acasha begitu saja.
Mata Acasha memicing, menatap dingin punggung Ratu hingga gadis itu sudah hilang dari jangkauan matanya.
"Dia bilang apa tadi? Mau buat gue menderita? Cih, lihat aja." Acasha berbalik dan melangkah pergi ke arah berlawanan.
****
"Sial. Jadi masalah kalian selesai gitu aja? Dia gak dikasih hukuman?"
"Yang semua orang tau, itu gak disengaja, Han. Gue bisa apa?"