Raja dan Kaisar itu saudara sekandung yang hanya terpaut satu tahun. Keduanya berparas tampan tapi memiliki sifat yang saling bertolak belakang.
Tabiat seorang Raja sangatlah ceria. Cowok extrovert itu punya sejuta tawa dan lelucon yang sangat Acash...
Dukung yaa, sampe tamat pokoknya:) Btw sebelum mulai, mau bisikin sesuatu nihh Raja dan Kaisar akan up tiap hari🥺 Seneng gak lo? Kalo gak seneng ak ngambek 🥺
Cerita ini udah selesai, tapi belum aku publish aja🥺 So, i need your support gaiss luv🤩
Ohh iya, cerita ini aku dedikasikan untuk temenku, namanya Dina Syahfitri. Aku publish cerita ini di hari ulang tahun dia. Sebenarnya aku janjinya tahun kemarin, cuma baru selesai tahun ini hehe. Sowwyyy~
HAPPY BIRTHDAY DIDIN!!!!😍🎉
Dia army gais, jadi cast utamanya akan aku gunakan anak Bangtan💗
You guys ready?!!!
Okey, here we gooo~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
01 : Raja Keno Dirgantara
"Bangun!"
"Lima menit lagi, Ma ..."
"Gak ada! Ini udah jam berapa?!"
"Masih ngantuk, Ma ..."
"Siapa suruh main pees sampai malem, hah?!"
"Semalem kalap, Ma ..."
"Pokoknya bangun sekarang, nanti kamu telat!"
"Hoam... sebentar lagi."
"RAJA KENO DIRGANTARA!"
Mata Raja langsung terbuka lebar, akibat mendengar teriakan sang ibu yang menggelegar. Netranya menangkap seorang wanita paruh baya yang berdiri sambil berkacak pinggang.
"Bentar lagi mau jam tujuh, jangan sarapan! Nanti telat kamu!" tukas Nyonya Dirgantara kemudian pergi setelah menatap sinis anaknya.
Jiwa Raja langsung terkumpul penuh, buru-buru pemuda itu beranjak dan mandi secepat kilat. Setelah lima menit, Raja keluar dengan seragam sekolah lalu menyambar tas dan kunci motor.
"Ma, Raja berangkat dulu." Raja langsung menyambar tangan sang ibu dengan cepat. Membuat wanita beranak dua itu mati-matian menahan senyum meledek. 'Mampus!'
"Hati-hati, ya, Dek!"
"Iya, Ma!"
Raja langsung melajukan motornya menuju rumah seberang. Tangannya terangkat mengetuk pintu bercat putih. Seketika pintu terbuka, memerlihatkan seorang wanita bertahtakan celemek.
"Loh kenapa, Ja?"
"Anak gadis Tante udah berangkat?"
Sang wanita mengangguk pelan sambil tersenyum hangat. Sedang Raja menghela nafas frustasi kemudian menyambar tangan wanita itu untuk salaman.
