Raja dan Kaisar itu saudara sekandung yang hanya terpaut satu tahun. Keduanya berparas tampan tapi memiliki sifat yang saling bertolak belakang.
Tabiat seorang Raja sangatlah ceria. Cowok extrovert itu punya sejuta tawa dan lelucon yang sangat Acash...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
14 : Dituduh
"Kalian udah liat mading?"
"Hah, kenapa emang?"
"Lihat aja!"
Acasha melebarkan pandangan ke sekitar dengan raut bingung. Melangkah masuk ke dalam kelas disusul dengan Raja setelahnya. Nafas pemuda itu tidak teratur usai berlari mengejar Acasha.
"Di luar kok rame banget, Yun. Lo tau kenapa?" tanya Acasha. Yuna menoleh sejenak lalu mengotak-atik ponsel. Menunjukkannya pada Acasha yang sontak mengernyit dalam.
Pasalnya hal yang pertama kali ia lihat di sana adalah wajah Ratu. Acasha tidak suka.
"Biasa aja kali, Ca," julid Yuna. Acasha mengendikkan bahu kemudian merampas ponsel Yuna untuk melihat lebih jelas.
"Ini Ratu sama Kak Kaisar bukan?" Acasha bertanya terkejut. Disambut dengan anggukan Yuna yang turut memperjelas.
"Rumornya sih masih PDKT. Gak tau juga gue. Cuma mau bilang, Ratu hebat banget."
Mendengar itu, Acasha memasang wajah sengit. Melirik Raja yang sedang berleha-leha sambil mengotak-atik remot AC. Berbaring di atas lantai dengan tas sebagai bantalan. Panas cuy, Raja butuh penyegaran!
"Huft, untung Raja gak kepincut," gumam Acasha lega.
Sementara Yuna bersedekap dada. Menyunggingkan senyuman miring dengan mimik penuh arti.
"Oh ya? Gak kepincut tapi saling follow follow-an, ya."
Mata Acasha melotot. Secepat kilat mengecek akun instagram Raja dan melihat notif yang sempat masuk kemarin malam. Sialan, Acasha tidak sempat ngecek. Kalo tau, Acasha langsung blok aja!
"Eh, lo mau ngapain?!" sergah Yuna melihat gelagat aneh Acasha.
"Mau unfoll lah! Pake nanya lagi!"
"Yaelah, Ca. Cuma instagram doang, astaga."
Niat Acasha pun urung. Ia menghela nafas pelan dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku jas. Mencomot kentang goreng milik Cilla di atas meja tanpa minta izin.
"Heh, tangan lo nakal banget, sialan. Pengen gue potong terus gue kasih makan para kuyang!" ketus Cilla dengan imajinasi aktifnya.
Acasha mendelik. "Pelit banget sih lo. Hati-hati entar mati ketumpahan minyak kentang goreng."
"Mulut lo pengen gue hilangin."
"Hilangin, nih." Acasha memajukan bibirnya dan saat itu juga Cilla menjejalkan kentang goreng ke mulut Acasha.
