Raja dan Kaisar itu saudara sekandung yang hanya terpaut satu tahun. Keduanya berparas tampan tapi memiliki sifat yang saling bertolak belakang.
Tabiat seorang Raja sangatlah ceria. Cowok extrovert itu punya sejuta tawa dan lelucon yang sangat Acash...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ah, sialan! Perusahaan kita mengalami penurunan!"
"Hah, yang bener, Mas?! Jadi, kita harus gimana?!"
"Kalo situasi ini berlangsung lama, bisa-bisa kita bangkrut dan Ratu terpaksa harus pindah sekolah. Saya gak sanggup bayar uang sekolahnya."
"Pa! Ratu gak mau pindah!"
"Ratu, biaya sekolah kamu bukan main besarnya. Kalau kamu bersikeras ingin tetap di sana, kemungkinan kita akan pindah ke rumah yang lebih kecil."
"Enggak, Ratu gak mau hidup susah! Ratu gak mau jadi orang miskin! Enggak mau, Mah!"
"Ratu, tolong mengertilah."
"Enggak mau! Papa 'kan bisa ngajak kerja sama perusahaan lain."
"Papa gak punya banyak uang untuk kerja sama lagi, Ratu. Kalau pun Papa punya, Papa akan selamatkan perusahaan kita dulu."
"Ma, Ratu tetap gak mau! Ratu gak mau hidup miskin."
"Ratu, dengarkan Papa. Jika kamu ingin perusahaan kita selamat, maka dekatilah salah satu anak Dirgantara dan buat dia bertekuk lutut sama kamu. Dengan begitu, dia akan bersedia membantu perusahaan keluarga kita dari ambang kebangkrutan."
"Benar, Ratu. Kita akan kasih kamu waktu. Mama sama Papa akan cari pinjaman dan mempertahankan perusahaan ini sampai saat itu tiba."
Tak!
Kesadaran Ratu langsung penuh saat Raja meletakkan sekotak susu di depannya. Pemuda itu tersenyum tipis. Duduk di sebelah Ratu lalu menyangga dagu.
"Kayaknya ada yang lo pikirin?"
"Hah, enggak kok. Tugas lagi numpuk aja. Pusing, hehe," alibi Ratu.
"Ohh, gitu. Susunya dihabisin."
"Makasih, Ja."
Raja mengangguk pelan. "Gue dengar dari Yuna kalau lo tadi pagi ngomong berdua sama Aca? Kalian ngomongin apa emang?"
Muka Ratu seketika murung. "Aca kayaknya masih gak terima kalau gue sama lo pacaran. Dia nyuruh gue jauhin lo, Ja."