Raja dan Kaisar itu saudara sekandung yang hanya terpaut satu tahun. Keduanya berparas tampan tapi memiliki sifat yang saling bertolak belakang.
Tabiat seorang Raja sangatlah ceria. Cowok extrovert itu punya sejuta tawa dan lelucon yang sangat Acash...
Hai, bagaimana kabarnya? Semoga baik saja. Sudah vote? Kalau sudah, ayo lanjut~!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
05 : King of Dirgantara
"Gais gais! Mumpung masih jam istirahat, sini kumpul dulu! Si Cilla mau live di instagram!"
Jake berteriak tepat saat Raja dan Acasha masuk ke dalam kelas. Kedua sejoli itu saling gandeng hingga sampai ke tempat duduk.
"Ca, ikutan sini!" seru Cilla semangat. Melambai-lambai ke arah Acasha sambil melompat kecil.
Pendek, sih!
Acasha mengernyit, memandang anak kelasnya yang sudah berkerumun ribut di meja Cilla. "Ogah gue, Cill!"
Opan yang kebetulan baru mau bergabung, langsung menarik tangan Acasha. "Tumben gak mau, biasanya lo semangat kalo ada ginian," cibir Opan. Raja yang melihat Acasha dirampas jadi ikut mendekat.
"Berapa yang nonton?" tanya Jihan sambil menggunakan glitter lip gloss . Gadis itu memang rempong luar biasa.
"Cuma lima orang," sahut Yuna. Tangannya sibuk melambai ke arah kamera. "Terima kasih kepada teman-teman yang udah gabung. Kalian semua apa kabar? Ketik di kolom komentar, ya!" Seperti biasa, gadis itu ketika live suka paling depan. Jadi moderator dadakan katanya.
Taqa yang sedang duduk paling ujung menatap Jihan dengan datar. "Muka lo kayak ondel-ondel, Han."
Sontak Jihan mendelik. Memertahankan sikap manisnya di depan Taqa. "Untung lo ganteng, kalo kagak udah gue tendang lo, Qa," tukasnya pelan. Sementara Taqa tak membalas, ia kembali menyibukkan diri dengan buku ensiklopedia.
"Minggir oi! Jihan mau ikutaaaan!" teriak Jihan sambil high note.
Bergegas Acasha menyingkir, merasa terusik dengan suara cempreng Jihan yang menyakiti gendang telinganya. "Lo kalau nyanyi kek binatang kurban yang lagi disembelih," komentarnya membuat Jihan melotot tak terima.
"Suara gue merdu, ya, sat."
"Gak ada sejarahnya merdu kek suara hewan kejepit."
Cilla tergelak keras.
"Udah, Ca. Kenapa marah? Suara Jihan 'kan emang merdu."
Mata Jihan bergulir pada Cilla sambil tersenyum haru. "Emang cuma lo temen gu--"
"Merusak dunia!" sela Cilla sebelum kepedean Jihan makin melambung tinggi. Acasha tertawa mengejek kemudian saling bertos ria dengan Cilla.
"Setan lo berdua!"
Raja menyaksikan interaksi mereka sambil terkekeh. Beralih menatap Kenta, ketua kelas mereka yang sedang duduk di samping Yuna.
"Ken, berdiri," pinta Raja. Kenta mengangkat alis namun langsung berdiri. Sementara Raja mendorong bahu Acasha untuk duduk di kursi Kenta tadi.