Raja dan Kaisar itu saudara sekandung yang hanya terpaut satu tahun. Keduanya berparas tampan tapi memiliki sifat yang saling bertolak belakang.
Tabiat seorang Raja sangatlah ceria. Cowok extrovert itu punya sejuta tawa dan lelucon yang sangat Acash...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dahi Acasha berkerut samar. Perlahan, kelopak matanya terbuka. Menatap plafon dengan mata menyipit.
Lalu Acasha terhenyak begitu merasakan pergerakan kecil. Lantas ia menoleh, mendapati Kaisar yang tidur di sampingnya. Wajah Acasha mendadak panas, memancing rona kemerahan yang begitu jelas.
Bagaimana tidak, Kaisar tidur sambil memeluknya. Bahkan Acasha bisa merasakan deru napas teratur Kaisar yang menyapu tengkuk lehernya. Demi apa pun, ini benar-benar bahaya!
KAISAR DALAM BAHAYA!
"Kak..." Suara Acasha ditelan hujan. Ya, hujan masih turun amat deras. Kini jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Itu artinya pesta sudah usai. Dan Acasha yakin ia berada di kamarnya sekarang.
Tunggu.
Itu berarti, orang tuanya juga sudah pulang, bukan? Tapi, mengapa mereka membiarkan Kaisar tidur di kamar anak gadis mereka?!
Sungguh, kepala Acasha rasanya berputar 360 derajat. Astaga, lebih baik ia tidak banyak berpikir dulu.
"Kak, bangun."
Acasha terkesiap saat Kaisar makin menariknya masuk ke dalam pelukan. Membungkus tubuh Acasha seakan menyalurkan kehangatan. Diperlakukan seperti ini, membuat Acasha langsung terenyuh.
"Gue tau kalau penantian gue gak akan sia-sia. Lo beneran datang." Acasha tersenyum tipis. Tangannya terulur mengelus rahang tegas Kaisar. Namun tak lama, tubuh Acasha sontak menegang kala kelopak mata itu terbuka sempurna. Acasha nyaris tersedak saliva sendiri ketika manik hitam pekat Kaisar menatapnya lamat.
"Udah bangun, hm?" tanya Kaisar serak.
Acasha menelan saliva kepayahan. Sedang Kaisar melepaskan pelukannya lalu memangkas jarak.
"Maaf udah bersikap kurang ajar. Gue keluar dulu." Baru saja Kaisar hendak beranjak, tapi Acasha lebih dulu menggapai tangannya.
"Don't leave me alone. Kakak pernah bilang gak akan ninggalin Aca saat sakit," sanggahnya pelan.
Kaisar menghela napas kemudian menarik kedua tangan Acasha dan menempelkan telapak tangan gadis itu ke lehernya. "Masih kedinginan?"
"H-hangat. M-makasih."
Sial. Skinship seperti ini bahaya sekali.
"K-Kak, ada yang mau Aca omongin."
"Lo demam. Nanti aja."
Acasha menggeleng ribut. "Maunya sekarang."
"Hm. Gue akan dengar."
Gadis itu menunduk dalam. Tanpa menyadari bahwa tangannya memegang leher Kaisar cukup kuat.