45 : Ternyata

758 48 8
                                        

Vote dulu ✅
Baru baca✅

Selamat membaca cerita Raja dan Kaisar 👑✨

Selamat membaca cerita Raja dan Kaisar 👑✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woi, monyet! Kalian udah dengar?!"

Yuna berseru heboh begitu sampai di kelas. Anak lain melirik sekilas, lalu kembali melanjutkan aktivitas masing-masing.

Melihat hal itu, Yuna mendengkus kesal.

"Ck, dengar, teman-teman! Ulang tahun sekolah nanti konsepnya kayak prom school gitu. Murid-murid yang datang harus bawa pasangannya masing-masing."

Opan mengerutkan dahi. "Pasangan? Yang jomblo gimana?"

"Gak usah datanglah najis!"

Jihan tersenyum sumringah kemudian menepuk pundak Taqa. "Berdua, ya."

Taqa membalas dengan anggukan kecil. Membuat Opan yang memerhatikan jadi iri sendiri. "Gue sama siapa, anjir?!"

"Udah dibilangin gak usah datang!" tukas Yuna lagi.

Opan mencuatkan bibir dan mengalihkan atensi pada Acasha yang sedang tidur terkapar di atas lantai tanpa alas. Kayak gelandangan pokoknya.

"Ca, sama gue, kuy! Raja pasti bareng Rat--"

Yuna menendang tulang kering Opan, membuat pemuda itu langsung meringis kesakitan.

"Aca bakal sama Kak Kaisar. Iya 'kan, Ca?!"

Acasha mengangkat kepala sebentar. Dengan jutek ia kembali tidur lalu mengangkat salah satu kaki ke tepi kursi. "Gak pergi gue."

"Loh, tumben? Lo gak mau dapat gelar Queen of Dirgantara lagi?" Jihan memasang wajah heran. Pasalnya yang ia tahu, gadis itu cukup berambisi seperti tahun kemarin. Saat itu, Acasha bersama Raja menggunakan pakaian berwarna selaras dan datang ke acara sambil bergandengan mesra.

Acasha menutup mukanya dengan buku tulis. "Biarin gue hidup dengan tenang."

"Ca, lo mau mati?" celetuk Jake.

"Enggak gitu, tolol!" kesal Jihan jengkel. Telapak tangannya mendarat di tengkuk leher Jake cukup kuat. Kebiasaan soalnya. Setiap ngomong, otaknya selalu gak dipake.

"Tenaga lo kek kuli bangunan, sumpah deh, Han."

"Mulut lo lemes banget kek banci, ya, sat?"

"Nama gue Jake, bukan Satya."

"Bangsat. Satya nama kepsek kita, bego!"

"Woilah, lupa. Berarti tadi lo ngatain Pak Satya, ya?"

"Enggak, sat."

"Tuhkan! Gue aduin mampus lo!"

Tak mau tambah panjang percakapan tidak berguna ini, Kenta turut menengahi. "Belum ada kabar dari Raja?"

Raja dan KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang