36 : Mabuk

660 44 1
                                    

Wey, udah vote? Kalo udah, cus lanjut.

Selamat membaca cerita Raja dan Kaisar 👑💗

Selamat membaca cerita Raja dan Kaisar 👑💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa? Ada yang berusaha jebak lo?"

Jihan mengguncang bahu Acasha meminta penjelasan. Di sisi lain, Yuna dan Cilla menantikan hal yang sama. Ketiganya dibuat penasaran setelah Acasha menceritakan secara keseluruhan.

"Ca, siapa orangnya gue tanya? Berani-beraninya dia sama lo, sialan."

"Gue juga gak tau, Han. Anak setan emang tuh orang," balas Acasha pusing.

Setelah sekian lama menyimak, Cilla akhirnya menyahut juga. "Menurut lo siapa, Ca?"

"Ratu nih, feeling gue gak pernah salah soalnya." Itu suara Yuna. Acasha berpikir sejenak, tertawa pelan merasa konyol dengan apa yang Yuna katakan barusan.

"Gak mungkin, Yun. Ratu ternyata lumayan baik untuk seseorang yang selama ini gue anggap sebagai benalu."

"Tapi, gue setuju sama Yuna. Mungkin aja Ratu dalangnya. Secarakan lo jahat mulu sama dia, mungkin saking kesalnya dia jadi pengen balas dendam."

Mendengar perkataan Jihan, Acasha mendesis.

"Menurut gue bukan Ratu. Dari informasi yang gue dapat dari Papa, anaknya punya luka di beberapa bagian tubuh. Gak mungkin Ratu, orang kulitnya mulus gitu."

Cilla mengangguk cepat. "Iya, gak mungkin Ratu. Yakin gue nih. Anaknya humble gitu, gak mungkin woi."

Akhirnya Yuna turut membenarkan. "Iya juga sih. Gak mungkin dia mau ngehancurin imagenya cuma buat balas dendam."

"Kita gak tau loh. Mungkin di belakang dia selalu ngomongin Aca yang enggak-enggak. Soalnya gue suka heran, makin hari makin banyak rumor yang gak benar tentang Aca," sahut Jihan.

"Emangnya ada rumor apa lagi?" tanya Acasha tidak terkejut. Sudah biasa menurutnya.

"Tadi aja gue denger kalo lo ngebentak guru BK."

Hmm, gimana ya? Itu gak salah kok, bener banget malah. Intinya itu bukan cuma rumor tapi faktanya!

"Rumor apa lagi, Han?"

Jihan memasang wajah berpikir. "Gue denger kalo lo caper ke Kak Kaisar sampe-sampe ngikutin dia pas mau ke kantor."

Oke, sekali lagi itu adalah sebuah fakta. Yang salah adalah penggunaan kata caper. Acasha gak pernah caper kok, dia 'kan jadi asisten Kaisar. Ah, ingat Kaisar rasanya Acasha mau memporak-porandakan rumah Cilla.

"Gue juga denger kalo lo nampar Ratu karena cemburu."

Kalau ini sih setengah fakta setengah hoax. Benar bahwa Acasha cemburu, tapi ia tidak pernah sekali pun menampar Ratu. Kalau niatnya sih ada, cuma enggak terealisasikan aja. Acasha masih cukup waras.

Raja dan KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang