03 : Kaisar Aidan Dirgantara

1.6K 108 7
                                    

Hai, sudah vote?
Ayo vote dulu. Ak maksa!
Selamat membaca cerita Raja dan Kaisar 👑✨💗

 Ak maksa!Selamat membaca cerita Raja dan Kaisar 👑✨💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03 : Kaisar Aidan Dirgantara

Kring! Kring!

Sorotnya menajam, memerhatikan guru di depan sana yang hendak keluar. Pandangannya lalu beralih pada pergelangan tangan. Menatapnya lekat dalam diam.

Aktivitasnya tak luput dari semua mata memandang. Sungguh, cowok itu penuh misteri. Tak banyak yang mereka ketahui selain beberapa fakta bahwa ia adalah ketua OSIS sekaligus anak pemilik sekolah.

Tok! Tok!

"Permisi, ada Kak Kaisar?" Seorang gadis ber-badge kelas 11 tampak berdiri di ambang pintu. Membuat Kaisar refleks tertoleh karena namanya dipanggil.

Kuasa Kaisar berjalan mendekat, menatap adik kelasnya dengan tatapan datar.

"Kak Kaisar, ini dokumen yang harus Kakak tanda tangani." Cewek itu menyerahkan map kertas berwarna coklat pada Kaisar. Tapi, Kaisar sama sekali tak bergeming.

"Taruh di meja gue," singkat Kaisar kemudian pergi begitu saja keluar dari kelas.

Kaisar menggunakan earpods, menutup kepalanya dengan tudung hoodie. Cowok itu terus berjalan dengan pandangan lurus ke depan. Menghiraukan bisikan-bisikan para siswi Dirgantara di koridor saat ia lewat.

"Itu Kak Kaisar 'kan? Dilihat-lihat dari gayanya, pasti ganteng!"

"Sayang ya, kenapa coba dia pake masker mulu. Kan, gantengnya jadi gak keliatan."

"Mungkin dia lagi sakit?"

"Yakali sakitnya sampai dua tahun lebih!"

"Eh iya juga ya."

Kaisar masih terus melangkah, hingga tiba-tiba ada seorang siswi yang tampak berjalan linglung dari arah berlawanan.

Bruk!

Siswi tersebut pingsan tepat di depan Kaisar. Lantas semua atensi mengarah padanya. Menunggu apa yang akan Kaisar lakukan.

Namun, Kaisar tak sepeduli itu. Cowok itu malah bergeser ke samping lalu melanjutkan langkahnya. Meninggalkan semua orang yang tampak cengo atas perbuatannya.

Kaisar benci disentuh.

Dan Kaisar juga benci diperhatikan.

Tujuan Kaisar adalah kantin. Tempat yang sangat ia hindari selama bersekolah di Dirgantara. Namun sang adik mengirimnya pesan, menyuruh dirinya untuk datang.

Tak lama kemudian, Kaisar sampai di kantin. Netranya langsung berpendar, mencari keberadaan sang adik yang selalu tidak jelas.

"Oi Bangkai!"

Raja dan KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang