41 : Sebenarnya

710 51 3
                                    

Vote dulu ✅
Baru baca ✅

Selamat membaca cerita Raja dan Kaisar 👑💗

Selamat membaca cerita Raja dan Kaisar 👑💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo."

"Ca, ke rumah sakit sekarang!"

Tubuh Acasha terkesiap kaget mendengar teriakan Yuna. "Hah, kenapa?"

"Cilla ngedrop, anjir. Cepet ke sini. Anak-anak lain udah pada otw."

"Lo kok baru bilang?!"

"Ini gue bilang lo. Ah, nanti aja bacotnya. Jangan ngaret, awas aja!"

Tut.

Dengan tangkas, Acasha bangkit. Pergi ke toilet dan membasuh wajahnya agar tidak tampak seperti gembel. Setelah itu, ia mengoleskan bibirnya dengan lipbalm lalu menggunakan mantel tebal. Sekarang sedang hujan, Acasha tidak akan sanggup keluar dalam kondisi seperti ini.

"Sayang, mamanya Cilla barusan telepon Mama, katanya Cilla di rumah sakit. Oh, kamu udah siap?" Nata cengo melihat sang putri sudah siap pergi.

"Mama mau ikut?"

"Iya. Mama sama Papa ikut. Kita pergi bareng aja. Tunggu Mama siap-siap dulu."

Acasha mengangguk pelan. "Jangan lama, Mam."

****

"Papa bangga sama kamu. Kamu bisa mengesampingkan ego terlepas dari semua yang udah terjadi."

Atensi Acasha beralih pada Gilang yang sedang fokus menyetir. Menyandarkan kepala pada kaca jendela mobil yang tertutup dan menikmati sensasi dingin akibat hujan.

"Cilla drop, Pa. Mana mungkin Aca bisa marah kalo kayak gini?"

Nata tersenyum kecil. Turut bangga karena putrinya sudah tumbuh menjadi gadis dewasa. "Kamu emang anak Mama yang terbaik."

"Anak Mama 'kan cuma Aca doang."

"Ya, karena kamu anak Mama, makanya kamu yang terbaik."

"Dih, bisa aja."

Tak lama kemudian, mobil mereka berhenti di parkiran rumah sakit. Gilang keluar terlebih dahulu menggunakan payung lalu membuka pintu mobil untuk istrinya.

"Pegang payungnya yang bener, Ca. Entar melayang lagi," ucap Nata.

"Iya, Mamaku Sayang."

Acasha menatap punggung kedua orang tuanya yang saling merangkul dalam satu payung. Ditambah lagi Nata tak henti-hentinya tersenyum malu sementara Gilang hanya diam membawa sang istri masuk ke dalam. Melihat itu, Acasha mendecih. Iri dia yorobun.

Singkatnya, mereka telah sampai di depan ruangan Cilla. Gilang membuka pintu lalu membiarkan Acasha dan Nata masuk. Di dalam, anak kelas--minus Raja--serta orang tua Cilla menyambut kedatangan mereka. Acasha menyalami orang tua Cilla terlebih dahulu kemudian bergabung dengan anak-anak.

Raja dan KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang