32 : Maaf

690 40 3
                                    

Selamat membaca cerita Raja dan Kaisar 👑💗


Sudah lima hari berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lima hari berlalu. Di antara Acasha maupun Kaisar tidak ada yang saling bertegur sapa. Ah, pada dasarnya hanya Acasha yang melakukan itu. Tapi tetap saja, Kaisar tampak tidak ramah dari biasanya.

Niatnya Acasha ingin minta maaf dari tiga hari yang lalu. Namun setiap melihat Kaisar lewat auranya benar-benar menyeramkan. Boro-boro minta maaf, yang ada Acasha bakal kabur duluan.

"Gila, bentar lagi bakal masuk sekolah. Gak kerasa." Jihan berseru sambil memakan keripik di depan televisi.

"Bilangin emak lo tuh, Han. Kalo ngasih tugas jangan banyak-banyak. Berasa balik ke jaman romusa," sungut Yuna.

Jihan tertawa sinis. "Lo kira gue gak pernah ngomong sama mak gue, hah? Setiap hari gue tertekan, Yun. Setiap hari gue disuruh belajar bahkan di hari libur. Apalagi gue sering dibandingin sama tetangga sebelah, sumpah nyebelin banget."

"Mak lo masih mending, Han. Emak gue? Beh, gue mau main ke rumah Aca aja kudu jawab soal matematika."

Acasha terhibur mendengar cerita Yuna.

"Segitunya, Yun?"

"Iya, Ca. Rangking gue turun ke tujuh, emak gue gak santuy amat sampai mau banting tipi waktu itu."

"Anjing, serem."

"Lo gak diamukin mak lo, Ca?" sahut Jihan.

"Enggak dong. Rangking gue 'kan naik," jawab Acasha seraya minum bubble tea.

"Btw, gue mau cerita tapi jangan dipotong dulu."

Jihan dan Yuna mendekat dan bersiap mendengarkan.

"Cerita aja."

"Jadi, kemarin-kemarin gue ke kamar Kak Kaisar buat nganter--"

"Hah, lo ke kamar Kak Kaisar? Ngapain?" sela Yuna heboh.

Acasha mendecak malas. "Dengerin dulu, dasar merkuri!"

"Ya ya, lanjut."

"Jadi, gue ke kamar Kak Kaisar buat nganter sarapan. Lo berdua tau gelang Kak Kaisar yang sama kayak Ratu?"

Yuna dan Jihan kompak mengangguk.

"Nah, gue gak sengaja lihat gelang itu terus gue ambil. Saking keselnya karena dia belum juga move on, gelangnya gue buang ke bawah. Alhasil, Kak Kaisar marah sama gue."

Raja dan KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang