"Auh perih!"ringis ku.
Pemuda itu begitu rapih membalut luka kecil ku. Menatap pemuda itu lagi dengan senyuman,"terima kasih,"ucapku.
Ia sama sekali tidak merespon perkataan ku membuat aku bertanya-tanya.
Siapa dia? Apakah aku bisa membuka topengnya? --- batinku.
Mata kami saling bertatap entah mengapa jantung ini berpacu sangat cepat saat menatap pemuda di depanku. Siapa dia? Selama aku memimpikan kejadian sama dan sedikit perbedaan setiap peristiwa pada akhirnya aku bertemu dengan seorang pemuda yang bikin rasa penasaranku meninggi.
Aku mendekat dan mencoba melepas penutup wajah itu. Ia sama sekali tidak bergeming seolah membiarkanku membuka penutup wajah bak ninja. Kedua tanganku bergetar hebat saat ingin melepaskan penutup wajahnya. Mata hanzel itu sangat indah membuat silvaku susah payah menelan. Setelah berhasil terbuka sedikit.
Tiba-tiba tubuhku terdorong maju,memeluk pemuda itu dengan mata terpejam.
Ketebuk!
Bugh!
Pyar!
Meow!
-
-
-
-
Lagi-lagi rasanya sampai ke dunia in real life dan ku pastikan, aku sudah jatuh dari ranjang ku, untung saja guling kesayangan dan setiap hari menemani tidur sepanjang hari telah menyelamatkan ku dari lantai. Jidat yang udah lebar sejak lahir, tidak bertambah lebar. Mata terbuka melirik sinis ke arah saudara laknat yang selalu membangunkan adiknya, tidak elit."Good morning my sister!"ucapnya memasang wajah manis tidak lupa senyumannya.
Aku bangun, masih melirik sinis Mas Taiga yang selalu memasang wajah manisnya setelah menjatuhkan ku dari kasur empuk.
"Ish, selalu aja membuat mood pagiku hancur!"kesal ku. Poni panjang menutupi wajahku kalau kesal, poni ini selalu ke depan atau ke belakang dan terkadang juga terlihat pakai minyak rambut.
"Tapi suka kan lihat Mas yang tampan dan imut ini!"ucapnya tersenyum menunjukkan deretan gigi putih serta lesung pipi.
Bola mataku memutar malas, bangkit berdiri berjalan menuju kamar mandi. Sebelum itu, aku menoleh melihat Mas Taiga masih ada di atas kasur tersenyum manis,"Mas Taiga itu bukan tampan melainkan cantik!"sindir ku langsung masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar.
Mas Taiga memprotes karena ucapan ku itu 'menyakitkan' selalu aja di kata-in cewek padahal ia cowok. Aku tertawa diam dalam kamar mandi.
Emang enak di kata-in gitu,batinku.
Cuaca hari ini jauh lebih cerah dari hari sebelum-sebelumnya. Biasanya pagi-pagi ini sedikit mendung. Mungkin hari ini cerah sebab semangat anak murid 1-E, sekolah aneh--bangkit. Mobil berhenti tepat di depan gerbang seperti biasanya Mas Daisuke selalu aja memberikan kami permen banyak.
"Loh, Mas. Kok banyak banget permennya?"ucapku melihat permen sebanyak ini di kedua tanganku begitu juga Mas Daniel.
"Bagi permen itu pada teman-teman lainnya. Untuk mendapatkan hari manis penuh mint tanpa ada gangguan!"ucap Mas Daisuke tersenyum tipis menutup jendela mobil kemudian meninggalkan kami berdua di depan gerbang.
Suara ceria terdengar sampai luar. Siapa lagi kalau bukan kelas 1-E, aku sampai saat ini sangat penasaran dengan kelas satunya yang sama sekali tidak ada tanda-tanda kehidupan. Atau kelas itu adalah kelas hantu?.
Segera aku menggeleng kuat agar pikiran ini tidak terlalu mengarah ke sisi negatif. "Assalamualaikum,"salam ku memasuki kelas.
"Waalaikumsalam, Atma!"seru Dimas. Dahi ku berkerut melihat ada bekas merah di telinga pemuda itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/249394967-288-k520589.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Aneh [END]
Fantasy{Buku Pertama: Sekolah Aneh Buku Kedua: Misteri dan Memori Buku ketiga: Black Hawk Buku keempat: Kembali SA Buku Kelima: Penggila Cinta} [PERHATIAN ⚠️ BEBERAPA PART DI HAPUS ACAK KARENA SEKOLAH ANEH SUDAH PINDAH KE INNOVEL/DREAM. RASAKAN BACA SEKOL...