22. Mengecat Dan Bercocok Tanam

368 75 8
                                    

Mentari pagi sudah menyapa bumi dengan sinar hangat. Burung-burung mulai terbang membela langit, ulat keluar dari kepompong menunjukkan sayap yang indah lalu terbang ke langit dan hinggap di atas bunga, mengambil sari bunga.

  Pintu terbuka dan ada seseorang yang menepuk pipiku lembut,"bangun, udah pagi ini!"ucapnya lembut segera aku membuka kedua mata, mengucek, dan terbangun posisi
duduk.

Mulut menguap segera aku tutup dengan tangan. Aroma parfum khas pria cool tercium masuk ke dalam lubang hidung. Aku mendongak sedikit melihat dengan mata yang belum sempurna,terbuka lebar.

"Mas Fajar?"ucapku pelan.

Laki-laki itu menggeleng melihatku kalau pagi harus di bangunkan terlebih dahulu,"kalau tidur, jangan malam-malam. Kata mama, kau kemarin mencari ku,Atma. Apa di sekolah kau mendapatkan masalah?"tanya Mas Fajar, ku balas gelengan cepat.

"Bu-bukan itu! Aku ingin bertanya pada Mas Fajar tapi kenyataannya. Mas, pulangnya malam. Aku ketiduran di depan televisi. Mungkin, Mas Daisuke yang membawaku ke sini."kataku sedikit cemberut.

Laki-laki dengan rambut rapih sedikit cokelat tersenyum menatapku,"maaf, kemarin. Mas ada perlu dadakan dan katanya sekolahmu mau di tutup serta teman-temanmu berusaha untuk mempromosikan lagi sekolahmu ya?"kata Mas Fajar dibalas anggukkan mantap dari ku.

Aku menatap Mas Fajar lama lalu bertanya,"bagaimana Mas bisa tahu soal itu?"laki-laki yang sudah memakai seragam polisi hanya tersenyum dan menyuruhku untuk mandi serta bersiap-siap karena sudah siang. Aku mendengus sebal mendengar Mas Fajar mengalihkan topik pembicaraan padahal aku ingin sekali bertanya tentang organisasi 'Black Hawk'.

Mencari sendiri di artikel itu sangat sulit,belum lagi aku harus menterjemahkan bahasa yang sama sekali tidak ku mengerti.
-
-
-
-
-
-
  Kami berdua sudah sampai di sekolah ketika kami berjalan menuju kelas 1-E. Aku dan Daniel bertemu dengan Pak Sam. Melihat kedua tangannya membawa beberapa cat buat melukis dinding. Di grup chat, Kepsek bilang jika promosi ini berhasil memikat semua orang di luar sana. Anak 1-E akan mendapatkan hadiah. Selama perjalanan aku tidak lupa mengucapkan kata maaf atas kelancangan ku waktu itu.

Aku kira username Kembarannya Jungkok itu adalah Jesse ternyata Pak Sam. Astaga apa yang aku pikirkan!?  Malah Jesse username-nya Hakken yang sering fotonya ku lihat di instagram dan facebook.

Sampai di kelas aku melihat semua murid sudah hadir di sini dengan wajah berseri-seri karena hari ini adalah mengecat kelas dengan kreasi anak masing-masing. Oh sama kreasi guru mudah nan ganteng Pak Samuel Jin.

  Kamera sudah terpasang di sudut kelas. April memanggilku dan Daniel menyuruh memakai celemek putih meski kami semua memakai baju olahraga. Di sudut kiri, ada potongan gabus.

"Gabus itu buat apa?"tanyaku menunjuk potongan gabus yang masih polos belum di potong atau di hias apapun.

"Oh itu buat foto-foto kalau semuanya udah selesai. Hiasan kelas kemarin di pindah kan ke kelas sebelah."jelas April. Mataku tidak sengaja menangkap benda asing yang ada di rambut April.

"Itu jepitnya siapa? Selama aku sekolah di sini kau tidak pernah memakai jepit ini?"tanyaku ke April.

Gadis itu diam sejenak lalu memegang jepit di kepalanya. Tersenyum,"oh ini,aku menemukannya di jendela kamarku. Tiba-tiba ada jepit indah ini. Mungkin ada orang yang meninggalkan jepit ini  di jendela kamarku."jelas April. Aku hanya mengangguk.

    Judy sebagai pemimpin di acara kali ini karena ia seorang seniman. Pemuda berkacamata dengan poni panjang menyuruh kami semua untuk mengecat dinding terlebih dahulu sebelum melukis. Semua peralatan sudah sedia semuanya.

Sekolah Aneh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang