16. Rencana Promosi Sekolah

499 80 19
                                    

Setelah berdiskusi besar-besaran anak kelas 1-E. Pria tampan masuk ke kelas melihat semua murid berkumpul melingkar menatap pria bertag name; Samuel Jin. Jesse melotot melihat guru berambut cat biru itu,"Pak Sam!"

Kulit guru itu putih bersih, aku seperti lihat oppa-oppa korea beneran. Raut wajah Pak Sam tersenyum, paksa. Biar ku tebak kalau beliau melihat berita terbaru kemarin kalau sekolah menyeramkan ini dan penuh murid terkutuk akan di tutup.

"Bener, Atma."kata Yuli tiba-tiba membuatku terkejut. Astaga, aku lupa kalau Yuli bisa membaca pikiranku.

"Kalian tumben, berkumpul kayak gini biasanya kisruh,"ucapnya menunjuk kami semua dan mata hanzel itu menatapku,"loh ada murid juga!"lanjutnya.

"Iya, Pak. Ada murid baru. Yang cewek itu namanya Atma,"kata Jesse memperkenalkanku, aku hanya tersenyum lalu Jesse memperkenalkan Daniel,"sedangkan ini Masnya Atma, namanya..."belum sempat Jesse menyelesaikannya Daniel udah memotong pembicaraan.

"Daniel atau Arjuna. Terserah bapak mau manggil aku apa tapi jangan manggil hewan, Pak."kata Daniel membuat Pak Samuel terkekeh pelan mendengarnya lalu menggeleng pelan.

"Ya sudah. Aku akan memanggilmu Juna aja. Karena temanku juga ada namanya Daniel."kata Pak Sam pada Daniel.

"Pak Rian Daniel kan?"tanya Yuli dibalas angguk Pak Sam mantap.

"Kau memang tahu isi pikiran saya,Yul,"kata Pak Sam lalu beliau menyuruh kami semua duduk di bangku masing-masing.

Guru ganteng itu menatap kami semua dengan rasa sedih. Pak Sam selaku wali kelas 1-E meminta maaf kalau beliau tidak sepenuh perhatian pada anak-anak 1-E. Sudah berapa kali Pak Sam meminta maaf telah melantar kan kami anak 1-E. Haku dan April beranjak berdiri dengan kompak.

"Tidak perlu meminta maaf, Pak!"seru mereka berdua kompak dengan nada ala melapor ke komandan. Beberapa murid menahan tawa melihat ketua dan wakil ketua kompak. Aku yang ada di sebelah April menahan ketawa susah payah agar tidak pecah.

Entar aku bisa di jewer seperti Jesse waktu itu, batinku.

April memberanikan melirik ke kiri dimana Haku juga melirik ke April. Lalu April kembali menatap guru ganteng, Pak Sam. Pipi April udah terlihat seperti kepiting rebus.

"Kami..."ucap mereka bebarengan lagi sampai Dimas dan Jesse tertawa lepas,tidak bisa menahan tawa lagi.

Dimas melihat ke belakang, mimik wajah Haku masih tegas dan kalem sedangkan April udah memerah. Kalau sama orang di benci, mungkin ada adu mulut seperti Niall dan Dimas saat itu, berdebat karena bahasa. Memang, topik mereka tidak ada yang keren.

"Jadian lah kalian! Pak sama Bu ketua. Anak-anak sudah merestui kalian,"kata Dimas menggoda ketua dan wakil ketua kelas. Yugo hanya menggeleng melihat teman bangkunya yang selalu mencari masalah.

"Kalian buruan jadian deh, nggak usah di tutup tutupi."timpal Jesse terkekeh kecil melihat mereka berdua.

Fian Xian Lu melirik ke pemuda berambut merah, tersenyum miring--mengejek,"kau cemburu ya?"tebaknya langsung di jitak sama Jesse.

"Ngawur! Aku nggak seneng ambek April. Sejak kapan aku seneng ambek April ha! Pak Sam menyuruhku duduk di sampingnya, aku nolak sebab ia suka sama Haku!"kata Jesse seratus persen jujur membuat semua orang kaget apa yang ia bicarakan.

"Kalau April tidak suka sama Haku?apa yang kau lakukan?"kini giliran pemuda gemuk berkacamata, Haru.

Jesse kembali menatap ke depan, enggan melihat teman-temannya. Fian Xian Lu melirik ke Jesse terkekeh, aku sangat penasaran apa yang ia gumam kan sampai Fian Xian Lu ketawa.

Sekolah Aneh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang