51. Kekuatan Judy Hilang Kendali

262 49 2
                                    

Sebuah sepasang dua pisau berada di kedua tangan ku. Yuli dan Yugo melihat itu kagum.

"Atma! Bagaimana kau bisa melakukan itu!"kata Yugo tersenyum.

Aku juga tersenyum membalasnya,"coba kau pejamkan dan bayangin apa yang ada pikiran mu. Ini adalah dunia ilusi!"jelas ku.

  Beberapa jam kemudian setelah melawan laba-laba mesin kami bersorak ria karena mesin kalah dengan kami berenam. Terdengar labirin ada yang terbuka lebar membuat kami merasa senang. Segera kami berlari menuju gerbang terbuka tersebut.

  Suara langkah kami terdengar jelas memasuki setiap labirin buat keluar dari sini sekaligus menangkap pria berpakaian hitam. Niall berucap, "kalau kita bersama-sama terus. Kita tidak bisa menemukan pria berpakaian hitam itu!"

"Benar katamu, Niall. Aku ingin sekali menghabisinya!"kata Dimas geram.

Mas Daniel setuju dengan perkataan Niall sebab kalau terus bersama-sama, pria itu akan sulit ditemukan. Posisi kami berada di tengah-tengah labirin dan ada tiga jalan berbeda yang berarti salah satu dari jalan tersebut adalah jalan keluar. April menerbangkan pesawat kertas ke udara dan pesawat kertas tersebut tidak terjadi apapun.

"Kita harus menggambar labirin dari atas sana membuat denah."usul April di balas anggukan lainnya.

"Aku rasa itu ide bagus. Tetapi kita sama sekali tidak ada yang bisa terbang?"ucap Haru menatap April.

  Kami berenam belas terdiam, menoleh ke Rudy dan Fian Xian Lu membantu Judy berjalan. Pangeran tidur itu sama sekali enggan membuka mata. Haku membagi tiga kelompok dan salah satu kelompok ada yang berisikan enam orang.

"Aku sama Atma aja, jangan terpisah. Aku takut, kalau orang itu mencelakai adikku."kata Mas Daniel menoleh ke arahku yang terkejut. Sebelumnya aku tidak pernah dekat sama Mas Daniel. Aku membuang muka menyembunyikan pipi yang merona mendengar perhatiannya padaku.

Ketua kelas Haku sudah membagi kami menjadi tiga kelompok dan kelompok ku beranggota enam orang sedangkan kedua kelompok lainnya berisikan lima orang.

Kelompok satu:
-Haku.
-April.
-Jesse.
-Judy
-Dimas.

Kelompok dua:
-Dewa.
-Haru
-Niall
-Zulfa
-Yuli.

Kelompok Tiga;
-Daniel
-Atma
-Alvin.
-Yugo
-Fian Xian Lu
-Rudy.

Setelah pembagian kelompok. Kelompok pertama ada di jalan kiri, kelompok dua ada di tengah sedangkan kelompok tiga berada di jalan kanan. Kami semua berpencar buat mencari pria berpakaian hitam itu bersembunyi. Selama aku dan lainnya berjalan, tidak ada tanda-tanda keberadaan monster mengerikan laba-laba mesin. Apakah pria itu bingung menciptakan monster di dunia ilusi nya. Haha, dia buruk dalam berimajinasi.

Pemuda bertubuh kurus dengan rambut acak-acak kan berhenti melangkah membuat kami juga ikut berhenti menoleh ke tembok yang kini ia pandang. Alvin bertanya ke Yugo dan katanya kalau setiap dinding ini bergerak dengan mesin roda besar jadi sulit buat mencari jalan keluar. Alvin mendekati dinding labirin, menyentuh dan berkata,"benar, kata Yugo. Labirin ini berjalan setiap setengah jam dan berganti-ganti."

Ini tidak seperti buku dan film yang pernah ku baca. Labirin ini bergeser setiap 30 menit sekali dan kalau di film ku setiap malam akan berganti terus. Yugo menoleh ke belakang membuat kami berenam kaget membelalakkan mata. Monster mesin laba-laba kembali dengan mata merah menyala,sebelumnya mata laba-laba itu warna kuning. Aku melangkah mundur sehingga menabrak Fian Xian Lu.

"I'm Sorry, Xian. Nggak sengaja."ucapku ke Fian Xian Lu.

Dia tersenyum,"tidak apa-apa."ia menatap tajam ada tiga mesin laba-laba yang ingin menuju ke arah kami. Duh, nyali bertarung ku hilang seketika kalau melihat tiga monster mengerikan.

Sekolah Aneh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang