Semua teman-teman berlari menuju kami berempat, mereka memasang wajah khawatir seraya menata nafas yang tersengal-engal. Salah satunya yang lebih khawatir adalah Daniel. Ia menyuruhku berputar berusaha untuk mengecek apa di tubuh ku ini ada luka.
"Kau tidak apa-apa, Atma?"tanya Daniel khawatir. Aku membalas anggukkan.
"Tidak apa-apa. Yang kenapa-kenapa itu April?"sambil nunjuk ke April di belakangku. Daniel mengikuti arah tunjuk ku menghela nafas berat dan lega, kalau aku baik-baik saja.
Zulfa dan Yuli mendekat ke April, bertanya dimana lukanya.
"Aku akan menyembuhkannya menggunakan rambutku,"kata Zulfa mulai bernyanyi lagu, rambut keritingnya yang panjang hanya sebahu perlahan memanjang.
Helaian rambut yang sudah menyentuh tanah mulai berdiri seperti ular lalu menuju ke leher April. Gadis itu memejamkan mata berusaha untuk tidak mengerang kesakitan.
Zulfa angkat bicara,"lukanya parah tapi tenang saja, aku bisa menyembuhkannya dengan mudah,"katanya kembali bernyanyi. Yuli ikut bernyanyi.
"Sa-sakit!"ucap April menahan sakitnya, aku yang melihat itu juga merasa sakit. Tangan April mengepal berusaha menahan, Haku menggenggam tangan April dan ikut bernyanyi menambah energi kekuatan penyembuh dari rambut Zulfa.
Ternyata rambut Zulfa tidak hanya untuk menyinari ruangan gelap melainkan menyembuhkan luka dengan energi lagu. Semakin banyak orang bernyanyi, energi di rambut Zulfa akan bertambah. Aku seperti melihat Rapunzel di dunia nyata.
Lagu pun berhenti dan rambut Zulfa terpotong dengan sendirinya membuatku terkejut bukan main. Rambutnya kembali seperti sedia kala yaitu panjang sebahu. Mulutku menganga tidak percaya. Daniel melirikku berkata,"tutup mulutmu itu entar ada lalat masuk,"katanya membuat mulutku tertutup rapat.
Dimas terkekeh mendengar kalau Daniel juga bisa bercanda,"ternyata Daniel bisa bercanda dan sempat tersenyum. Aku pikir, Daniel 12:12 dengan dua makhluk di belakang,"katanya menunjuk ke arah Alvin dan Dewa.
April meraba leher yang terluka sudah tidak sakit lagi,"apa lehernya merah atau sudah kembali?"
"Sudah kembali seperti semula. Sini hasduk nya aku kembalikan ke Dewa."kata Haku mengambil hasduk di tangan April lalu memberikannya ke Dewa.
Jesse mengerit bingung karena ia pertama kali melihat dari lantai tiga ada api bergejolak. Ia pikir ada listrik yang konslet,"tadi ada kobaran api apa? Apa itu kekuatanku Haku?"kata Jesse pada Haku.
Pemuda itu mengangguk,"maaf, aku harus meniru kekuatan mu. Tadi ada bayangan jahat yang berusaha untuk melukai April dan makhluk itu golongan iblis. Kekuatannya sangat besar."jelas Haku membuat semuanya tersentak kaget.
"Di semua sisi tidak ada tanda-tanda yang aneh. Mungkin mereka tahu kalau kita sering beroperasi setiap hari kamis."kata Fian Xian Lu.
"Semuanya pulang saja. Kalau mau keluar hati-hati. Mungkin saja ada makhluk sejenis berada di sekeliling kalian. Makhluk yang ada di lantai tiga tadi adalah makhluk buatan manusia."kata Haku membuat Daniel tidak percaya.
"Mana bisa, manusia membuat seperti itu!"
"Bisa saja. Jangankan makhluk begituan, mereka juga bisa membuat manusia lebih kuat dari manusia biasa,"jelas Haku.
Aku melirik ke arah Daniel,"percayalah, Mas. Yang di katakan oleh Haku memang benar tapi kita belum mengetahui siapa pelakunya,"pintaku ke Daniel agar percaya dengan Haku.
Aku yakin kalau Haku tidak bercanda dengan perkataannya barusan. Sudah dua hari aku sekolah di sini rasanya seperti sudah lama. Begitu cepat nya aku mengenal habitat baru hanya dua hari sudah seperti 2 tahun. Karena mereka semua seperti keluarga, sama-sama menambah ilmu, memecahkan misteri sekolah aneh ini dan mencari teman bukan lawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Aneh [END]
Fantasi{Buku Pertama: Sekolah Aneh Buku Kedua: Misteri dan Memori Buku ketiga: Black Hawk Buku keempat: Kembali SA Buku Kelima: Penggila Cinta} [PERHATIAN ⚠️ BEBERAPA PART DI HAPUS ACAK KARENA SEKOLAH ANEH SUDAH PINDAH KE INNOVEL/DREAM. RASAKAN BACA SEKOL...