41. Kelas 2-B

277 45 17
                                    

Sorotan senter bergerak ke kanan-kiri, suara pijakan mereka berenam terdengar setiap koridor. Kelompok dua mengecek bagian kiri bangunan, Ketua kelompok berada di depan sedangkan bagian belakang adalah Yugo dan bayangan Haru. Mereka tidak menemukan apapun sedari tadi, jika Alvin mengatakan kalau malam ini menyelidiki asal muasal bagaimana bisa pot waktu itu tiba-tiba terjatuh tanpa ada orang yang menggerakkan. Mana mungkin ada makhluk halus di siang bolong?

Tap! Tap!

Hanya ada suara pijakan kaki mereka dan tidak ada yang berisik atau membangun topik pembicaraan seperti kelompok pertama. "Har, bagaimana dengan kelompok satu tadi?"tanya Yugo membuka pembicaraan ke Haru.

Kekuatan Haru ini adalah menggandakan diri atau menggandakan suatu benda apa yang ia inginkan, sesuai kata hati. Bayangan Haru juga bisa melihat Haru asli berada di mana dan akan berpindah cepat ke tubuh asli. Haru mengerutkan kening,"mereka menunggu di bagian belakang sekolah. Menunggu makhluk negatif hilang!"kata Haru membuat April menoleh ke belakang tidak percaya.

"Serius!"hanya itu saja yang keluar dari mulut gadis berkulit cokelat manis.

"Wah bahaya kalau gitu,"kata Yugo terus berjalan mengikuti Dewa. Mereka sudah berjalan dan tidak ada gangguan dari makhluk halus. Apa mungkin mereka makhluk halus tahu, kalau kelompok dua ini tidak ada anak indigo seperti Alvin. Daniel terus menerus menyorot senter ke segala arah.

Begitu banyak ruangan yang kosong dan yakin kalau di dalam ruangan-ruangan tersebut sudah banyak kotoran. Yugo berhenti melangkah ketika indera pendengaran yang tajam menangkap suara bising anak sekolahan. Haku, Daniel, Dewa dan April menoleh barengan ke Yugo. Pemuda tersebut memasang wajah takut dan ngeri.

"Apa ada ruangan yang berisik seperti kelas?"tanya Haku di balas angguk pelan Yugo.

  Ini lah yang di maksud oleh kepala sekolah SMA Krias 04 bahwa ada dua kelas yang masih beroperasi di sekolah ini. Kelas 1-E dan kelas di malam hari yang entah dimana keberadaan kelas ramai itu. Yugo menyorot ke ruangan yang kelas 2-B, Haku mengerutkan kening heran. Sebab kelas 2-B adalah kelas yang pernah Haku tempati dan menjadi siswa dadakan di sekolah ini.

"Apa benar? Kelas 2-B?"tanya Haku.

Mereka berenam mendekati kelas 2-B, April dan Dewa mencoba mengintip di balik jendela dan di sana tidak ada apapun,"kelas ini kosong!"kata April menatap kelima pemuda bergantian.

"Tidak mungkin, aku mendengar secara jelas di kelas ini?"kata Yugo bersikeras dan mencoba membuka pintu dengan alat yang selalu ia bawa untuk membuka kunci. Cekrek, pintu perlahan terbuka cahaya dari senter menyoroti seluruh ruangan yang sepi.

"Di sini sepi!"kata April mencoba memberanikan diri sebab bulu kuduknya mulai berdiri. Ia tidak tahu, siapa pelaku yang hampir mencelakainya untung saja, Atma. Berhasil menyelamatkannya jika tidak, pasti April akan terluka parah.

Daniel dan Dewa mengecek isi kelas yang kosong melompong tidak ada keganjalan-keganjalan lainnya. Yugo menoleh ke belakang dan segera mengarahkan senter di balik pintu kelas 2-B,mengerutkan kening dan menyipitkan sebelah mata mulai was-was.

"Ada apa Yugo?"kini Daniel yang bertanya cahaya senternya mengarah ke pintu itu.

"Aku mendengar ada langkah kaki menuju di balik pintu, bersembunyi di sana!"jelas Yugo kali ini ia yakin kalau tebak kan nya tidak salah. Jantungnya berdetak kencang mulai takut, indera pendengaran pemuda itu semakin memperjelas kan suara-suara yang datang entah dari mana.

Deet(suara kursi bergeser)

Dengan cepat beberapa senter menyorot dimana ada kursi di tengah bergeser ke kanan keluar dari bangku membuat semuanya menjadi tegang. April berusaha untuk tidak menunjukkan rasa takutnya melihat kursi tiba-tiba bergeser tanpa ada pelaku. Sama persis seperti pot yang jatuh waktu itu. Yugo dan Daniel mengawasi pintu, berharap orang yang ada di balik pintu itu adalah pelaku semua ini. Dewa dan Haku menyorot senter ke kursi. April dan bayangan Haru mulai was-was dengan sekitar.

Sekolah Aneh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang