49. Melawan Monster Ilusi

254 45 0
                                    

Suara pijakan kaki terdengar menggema di ruangan ilusi yang di buat oleh musuh. Lalu munculah sinar matahari menyoroti seorang pria memakai pakaian hitam, berdiri diam di sana, menunduk. Aku yang melihat itu terbelalak kaget melihat pria tersebut.

Ia menatap kami bertiga lalu sinar yang menyorotinya tergantikan hitam membuat pria itu hilang dalam kegelapan,"berani sekali kau menciptakan sinar di dunia ilusi ku!"protesnya.

  Pria itu bukan orang yang ku kejar kemarin malam tetapi pakaian hitam nya hampir mirip dengan orang kemarin. Apakah dia partner orang kemarin malam?--pikirku menatap ruangan ilusi hitam.

Sunyi tidak ada suara sama sekali, Judy dan Mas Daniel masih was-was mengawasi sekitar,"kita harus mengawasi sekeliling karena kekuatan dunia ilusi jauh lebih kuat apalagi berada di zona ruang miliknya,"jelas Judy di balas angguk Mas Daniel.

Mereka berdua berada di kanan-kiri ku posisi membelakangi serta memasang kuda-kuda bertarung. Hatiku berpacu begitu cepat karena takut. Waktu terus berjalan dan tidak ada tanda-tanda 'penyerangan'. Pria itu juga sama sekali tidak angkat bicara sama sekali seolah ia sudah bisu. Serta kami bertiga tidak bisa keluar dari ruang imajinasi kalau pria berjubah hitam tersebut tidak mengizinkan kami keluar.

Judy sudah tahu pintu keluar dari sini tetapi tetap saja tidak bisa dan pangeran tidur ini berkata bahwa pria asing tersebut 'menantang' kami bertiga untuk mengeluarkan kekuatan. Tentu saja, aku terkejut melirik punggung Judy tidak percaya.

Sumpah, orang ini bandel banget. Aku sama Mas Daniel hanyalah manusia biasa? Tapi tetap orang itu tetap dengan pendiriannya. Bagai pondasi kuat yang sama sekali tidak bisa di hancurkan oleh badai apapun, ia akan tetap berdiri kokoh di sana.

Dan rencana orang itu adalah menghabisi orang yang memiliki kekuatan seperti murid 1-E. Mataku terbelalak ketika ingat rencana awal nya, namun aku masih ragu dengan perkataannya. Benar, ia mengatakan itu dengan 'yakin' tetap saja aku tidak percaya. Jika ia memang pelaku dari kejadian dua tahun silam, ia akan tertangkap saat itu juga dalam waktu dekat.

"Apa dia udah pergi?"tanya Mas Daniel mengusir rasa keheningan.

"Belum. Dia masih berada di sini, diam."balas Judy membuat Mas Daniel mengerutkan kening tidak mengerti. Aku mencoba untuk was-was dan mencoba memanggil teman-teman lainnya. Akan tetapi tidak bisa. Ini sulit.

"Hahahaha!"

Tawa mengerikan itu kembali membuat ku kaget begitu pun Judy dan Mas Daniel. Ruangan yang gelap gulita tidak ada obyek apapun selain kami bertiga. Tiba-tiba saja terdapat banyak makhluk mengerikan membuat ku menjerit karena kaget dan takut. Aura ruangan ini menjadi menyeramkan ngalahin aura negatif dari makhluk ghaib. Ada tiga monster menyeramkan berjalan menuju ke arahku lalu mengangkat benda tajam di genggaman mereka bertiga dan menghantam ku menggunakan benda tersebut.

Aku menjerit, berjongkok sembari melindungi kepala dari hantaman benda tajam mereka,"Aaa!"

Grap!

Suara seperti batu yang menahan sesuatu terdengar, sebelah mata ku buka mendongak sedikit melihat batu besar berbentuk tangan berhasil menahan hantaman senjata dari ketiga monster menyeramkan itu. Menghela nafas kasar dan lega lalu ada orang yang menarik pergelangan ku tiba-tiba keluar dari sana.

"Menyingkir lah dari sana! Jangan malah memerhatikan batu tangan itu! Apakah kau ingin mati!"omel Mas Daniel menatapku marah.

"Eh aku ini menghela lega dan berusaha tenang!"omel ku balik membuang muka dari Mas Daniel.

Judy mendorong monster-monster itu menjauh dengan kedua batu besar berbentuk tangan, ia seperti memainkan game. Tidak lama kemudian monster lainnya menyerang.

Sekolah Aneh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang