64. Bertemu Arwah Sekolah Aneh (Alvin)

237 41 0
                                    

Malam sudah tiba, cahaya-cahaya lampu di setiap bangunan memberikan cahaya di malam hari. Angin dingin begitu terasa hingga menusuk tulang. Beberapa lampu menyalah di sekolah SMA Krias 04. Ini masih pukul 9 malam, belum sepenuh nya larut. Seorang pemuda berambut jabrik dengan mata kanan tertutup oleh kain, melangkahkan kaki mengelilingi sekolah di temani oleh senter yang selalu di bawanya.

Sudah mendapatkan hampir satu minggu lebih ia beroperasi di sekolah waktu malam hari. Tetapi ia sama sekali tidak menemukan keganjalan apapun, orang yang pernah di kejar oleh Atma pun sudah tidak ada. Bagai di telan bumi padahal Alvin sudah tahu wajah orang bertubuh tinggi itu. Sebenarnya ia bukan seorang pria melainkan pemuda yang memiliki umur tidak jauh dari Alvin.

Kedua mata tajamnya menatap ke depan melihat beberapa makhluk halus yang duduk, berdiri di setiap koridor sekolah. Setiap ruangan bahkan ada yang terbang ke lantai tiga dengan kain putihnya. Suara-suara dari kuntilanak pun terdengar jelas dari indra pendengarnya.

Pemuda itu sudah biasa dengan sosok mereka semua yang terpenting, ia tidak bertemu dengan pocong. Namanya juga manusia, ia juga memiliki rasa takut juga. Meski Alvin di kenal datar-datar peduli dengan teman dan hampir tidak memperlihatkan rasa takutnya. Tapi ia berhasil menyembunyikan rasa takutnya terhadap makhluk bungkus permen menyeramkan itu.

Alvin tidak menyukai bau menyengat dari pocong dan biasanya kalau di film-film. Pocong digambarkan lompat-lompat atau berdiri di suatu tempat yang gelap dan tidak bergerak sama sekali. Makhluk itu kalau bergerak bukan melompat melainkan menghilang dan muncul tepat di depanmu.

Suara derap kaki Alvin terdengar setiap koridor sekolah sembari terus membaca surat pendek pelan. Lampu senternya terus bergerak ke kanan dan ke kiri, jika orang tidak memiliki indra keenam pasti di sekelilingnya tidak ada apa-apa. Hanya tembok, pintu kelas atau kursi yang berada di depan kelas. Tidak dengan Alvin, setiap berjalan, setiap melihat ia selalu berjumpa dengan makhluk tak kasat mata mulai yang wajahnya hancur, tidak beraturan, muka rata, tanpa kepala, tangan buntung, sampai makhluk halus yang sama sekali tidak cacat fisik lebih cenderung memperlihatkan kecantikan atau ketampanan.

Biasanya makhluk halus yang sama sekali tidak memperlihatkan wajah asli sesungguhnya, itu penipu. Untunglah Alvin bisa membedakan niat busuk makhluk halus karena kekuatan dari mata kanannya yang sengaja ia tutup i. Bahkan murid 1-E semuanya tidak pernah tahu, kekuatan di balik mata yang tertutup itu. Mungkin waktu di kelas 3-B, kelas yang tiba-tiba hilang dan muncul dengan sendirinya. Atma, gadis itu tahu kekuatan mata di balik kain.

"Apa penglihatan ku salah lihat ya? Waktu aku melihat dari tangan Atma?"monolog Alvin mulai meragukan kemampuan sejak kecil sebagai anak indigo. Penglihatannya sama sekali tidak pernah salah.

Pelaku 'pot jatuh' dan juga kelas 2-B dimana ada kursi bergeser sendirinya. Suara murid ramai di salah satu ruangan pun sering terdengar tetapi herannya Alvin sama sekali tidak menemukan keberadaan suara bising satu kelas. Kepsek sudah tahu, tentang kelas ramai itu dan beliau selalu bilang kalau sekolah ini terdapat dua kelas yang normal.

Kelas 1-E dan Kelas di malam hari.
Aura negatif sudah mulai terasa menyerbu Alvin, bulu kuduk pemuda itu sudah berdiri semua akan tetapi bisa menahan. Kemungkinan besar, makhluk negatif yang muncul saat syuting promosi sekolah dimana Zulfa duduk di taman sekolah yang sepi dan tidak sepenuhnya terawat dengan baik.

Ekor mata Alvin memperhatikan rungan yang terbuka di sana. Sorotan lampu senter mengarah ke ruangan tersebut dan mencoba menghampiri ruangan tersebut tanpa ada rasa takut sama sekali. Matanya sedikit menyipit sebab makhluk tersebut masih sempat mengintip Alvin.

'Makhluk ini jahat! Aku harus mengusirnya kalau perlu membakar nya. Kalau ia ada di sini lama lagi. Bisa-bisa aura negatifnya bertambah kuat dan dia juga termasuk makhluk halus yang jail'--batin Alvin sudah mulai mendekat ke ruangan itu.

Sekolah Aneh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang