14. Lambang Aneh

501 87 22
                                    

"Kerjakan tugas Bahasa Indonesia,hari senin besok segera di kumpulkan. Assalamualaikum,"kata guru menutup pembelajaran hari ini lalu keluar kelas. Kami semua membalas salam beliau dan segera memasukkan barang-barang kembali ke dalam tas.

Semua murid 1-E berbondong-bondong keluar kelas menuju gerbang sekolah. Cuaca hari ini sedikit mendung membuat rasa dingin terasa. Di depan gerbang sudah terpakir mobil hitam mengkilap, kaca jendela mobil terbuka.

"Atma, Daniel. Buruan naik, bentar lagi hujan!"kata Mas Daisuke menyuruh kami segera masuk ke dalam mobil. Aku pamit ke tiga temanku.

"Aku duluan ya, Pril? Kamu belum di jemput sama ayahmu?"ucapku pada April, "atau bareng aku sama Mas Daniel aja."

"Tidak apa-apa. Aku nunggu di sini bentar lagi ayahku bakal datang kok."kata April. Aku hanya mengangguk lalu melambaikan tangan pada mereka, berlari kecil masuk ke dalam mobil.

Mereka bertiga membalas lambaian tanganku lalu mobil melaju cepat menuju ke rumah.
-
-
-
-

Yuli dan Zulfa pamit pulang ke April.
"Apa perlu, kita tunggu sampai ayahmu datang Pril?"tanya Yuli.

"Tidak perlu. Kau memang sahabatku paling ngerti. Mungkin, bentar lagi ayahku bakal datang kok."kata April menolak halus.

"Yakin nih?"kata Zulfa menyakinkan di balas anggukkan mantap dari April. Yuli dan Zulfa melambaikan tangan ke April menuju ke parkiran meninggalkan gadis bersurai hitam itu di depan gerbang sekolah.

Ia melihat ke kanan-kiri mencari sosok ayahnya yang belum datang. Tidak mungkin, ia menyuruh Yuli dan Zulfa menunggu di sini pasti orang tua mereka juga akan khawatir. April menyandarkan punggung di pagar sembari melihat langit mendung.

Sekolah sudah sepi sekali tidak ada tanda kehidupan. Empat bulan yang lalu, ia memiliki rencana untuk mempromosikan kembali sekolah ini dan sudah di setujui oleh kepsek dan juga guru.

Sayangnya, rencananya tidak sesuai ekspetasi April. Semua orang sudah mengetahui cerita-cerita mistis apalagi insiden yang gempar waktu itu. Mereka takut, jika anak-anak mereka sekolah di SMA Krias 04; anak-anak mereka akan hilang tanpa jejak atau di bunuh oleh seorang misterius. Sama persis dengan kejadian 2 tahun silam.

Meski April sendiri tidak tahu secara detail sekolah ini tetapi omongan mulut ke mulut berhasil membuat ia paham. Gadis itu menoleh ke sekolah megah yang sudah tidak ada lagi kehidupan. Kemarin saat April setelah keluar dari rumah sakit.

Para tetangga langsung datang ke rumah, bertanya-tanya. Lebih tepatnya menjadi gosip ibu-ibu yang Hot tentang Sekolah SMA Krias 04 serta isi murid nya yang bisa di kata hanya, 14 orang. Saat ibunya berkata kalau ada murid baru di sekolah, mereka kaget tidak percaya.

"Sekolah yang udah berhantu mending di tinggalkan saja apalagi murid di sana memiliki kutukan."kata salah satu ibu-ibu.

"Iya, apalagi anak bermata ungu. Mana ada orang yang memiliki netra ungu seperti itu."

"Apalagi rambut yang bercahaya seperti film kartun!"

Ucap ibu-ibu itu yang sama sekali tidak mengetahui kalau April yang mendengar itu jadi sakit hati. Mereka secara tidak langsung menghina April walau mereka bersikap baik dengannya. Karena April sama sekali tidak menunjukkan kekuatannya pada para tetangga.

"Ish!"kesal April telah mengingat perkataan tetangga yang tidak-tidak tentang sekolah aneh serta murid kutukan. Gadis itu menghela nafas panjang berusaha untuk tenang dan sabar,mencari tanda ayahnya yang belum datang juga. Ia sudah mulai bosan menunggu di sini belum lagi hujan akan turun.

April selalu saja di hantu i oleh omongan tetangganya, ia ingin mengacuhkan ucapan yang tidak seharusnya ia tidak di pikirkan. Sialnya, susah banget.

Sekolah Aneh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang