Terlihat suasana kelas yang aman dan tentram,sebanyak 14 murid tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tidak ada yang ricuh sama sekali, ini membuat seorang pemuda yang duduk di bangku depan pojok kanan berkeluh,"duh, tidak ada topik nih? Aku iki bosen lo!Fian Xian Lu!"pemuda berambut merah menyala menepuk bahu Fian Xian Lu sehingga pemuda di sebelahnya kaget.
"Ngagetin aja, kau, Amrik jawa!"protes Fian Xian Lu yang tidak suka dikejutkan oleh Jesse padahal tadi ia asik terbang menghalu ketemu bidadari turun dari surga.
"Bosen nih. Nggak onok seng ngelawak gitu. Percuma kalau kelasnya ramai orang tapi nggak onok seng rame kayok pasar. Rasane kayok kuburan."kata Jesse menyangga dagu kedua tangan lalu pose sok imut, pengambilan foto majalah.
Dimas menoleh ke arah bangku Fian Xian Lu dan Jesse,"eh kalau lu pengen ramai kayak pasar. Sekolah ini, silahkan di bakar. Seratus persen di jamin ramai kayak pasar!"kata Dimas mengangguk anggukan kepala seperti ia adalah orang paling benar.
Fian Xian Lu menggeleng,"benar, sekolah kita ramai. Ramai dengan orang-orang yang sibuk memadamkan api bukan ramai seperti pasar."katanya membenarkan.
Niall yang asik memutar pena karena gabut akut, menyahuti perkataan mereka bertiga,"kalau pengen sekolah ini ramai. Kita buka bazar saja, promosi makanan. Di jamin deh, sekolah kita bakal ramai pengunjung!"usul Niall tersenyum mengembang.
Ketiga gadis yang duduk di belakang menoleh ke arah pemuda berambut pirang bernetra biru laut itu. Yuli menyunggingkan senyum miring, wajah yang kalem berubah menjadi galak,"usul mu memang bagus, Niall. Tapi ujung-ujungnya kami yang buat makanannya sedangkan anak laki-laki malah santuy semua, ehmm!"kata Yuli melipat kedua tangan di dada lalu membuang muka ke arah Fian Xian Lu dan Jesse.
"Jes! Kalau kau pengen hiburan. Coba deh, kau buat Alvin, Dewa dan Judy ketawa. Mereka bertiga kan jarang ketawa apalagi Dewa!"titah Yuli ke Jesse.
Dimas tersenyum senang mendengar usulan Yuli,"wah ide bagus tuh! Mereka bertiga jarang ketawa."
"Apalagi Judy!"lanjut Dimas melihat Judy yang menahan kantuk karena bosan. Dan Rudy berusaha untuk mengajak Judy mengobrol supaya semua teman-temannya tidak ikut masuk ke dalam mimpi nya.
Fian Xian Lu memainkan pena di jarinya,"bagaimana Judy ketawa? Orangnya aja sering ketiduran di kelas. Kalau sehari ia nggak tidur berarti itu adalah fenomena langkah!"
"Dikira fenomena alam pakai kata 'fenomena'!"celetuk Jesse datar. Pemuda berambut merah menyala tersebut bangkit berdiri menuju ke bangku belakang di mana ada Judy, Alvin dan Dewa.
Semua orang tertuju ke pemuda berambut merah dan penasaran Jesse akan membawa lelucon apa untuk mereka bertiga,bermuka datar sekaligus jarang ketawa.
"Judy, Alvin dan Dewa! Tatap aku!"suruh Jesse dan mereka bertiga nurut menatap Jesse.
"Tapi tatapan kalian jangan datar gitu! Entar para cewek takut loh sama kalian. Sayang loh, kalau muka udah ganteng tapi nggak murah senyum. Para cewek bakal kabur!"kata Jesse membuat Judy menguap dan ingin tidur dengan segera Jesse mencegah Judy buat tidur.
"Duh, pangeran tidur. Jangan tidur!"
Judy menepis tangan Jesse kasar menatap pemuda di depannya,"orang tidur kok nggak boleh sih? Ngantuk nih!"kata pemuda berkacamata itu sesekali menguap.
Jesse menggeleng,"awakmu mah selalu tidur dimana pun kapan pun!"
"Masa sih?"
"Iya! Kalau nggak percaya. Aku akan menjelaskan secara rinci lak awakmu turu ae nggak mandang panggon!"kata Jesse kesal. Beberapa murid yang mendengar itu menahan tawa tetapi tidak dengan Judy, Alvin dan Dewa.
![](https://img.wattpad.com/cover/249394967-288-k520589.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Aneh [END]
Fantasía{Buku Pertama: Sekolah Aneh Buku Kedua: Misteri dan Memori Buku ketiga: Black Hawk Buku keempat: Kembali SA Buku Kelima: Penggila Cinta} [PERHATIAN ⚠️ BEBERAPA PART DI HAPUS ACAK KARENA SEKOLAH ANEH SUDAH PINDAH KE INNOVEL/DREAM. RASAKAN BACA SEKOL...