Layar televisi menyala menampilkan acara favoritku yaitu film dokumenter "One Direction-This Is Us!" wuh, seneng banget. Setelah selesai nonton ini, aku bakal nonton idol J-pop hahaha. Lengkap sudah,humor ku. Mulut terus mengunyah camilan snack yang beberapa hari lalu di traktir oleh Mas Taiga.
Aku menonton televisi sesekali tertawa melihat kekonyolan mereka di tambah rasa merinding saat konser "Best Song Ever". Senyuman ini terus mengembang dan ku pastikan lama-lama pipiku akan bertambah tembem dan tembem. Sayangnya, pipiku tidak bisa di cubit seperti bakpo.
Tengah serunya menonton sambil ngakak dan menangis tiba-tiba saja ada tangan yang memegang dua bahuku lalu,"Ha!"
"Haaaa!"kejut ku kaget menoleh melihat Mas Fajar, tersenyum.
Aku memegang dada, mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Sumpah asik nonton tiba-tiba di kagetin untung saja, jantung ini nggak copot. Dan aku pikir, Mas Taiga yang ngagetin ternyata Mas Fajar, pengen marah tapi nggak bisa deng.
Seulas senyum manis terlukis di bibir membuat pipiku sedikit mengembung. Mas Fajar melihat televisi seraya melepas sarung tangan, "lihat apa tuh?"
"Lihat One Direction!"kataku semangat,"dan tumben, Mas Fajar pulang awal ini masih jam 5 sore biasanya malam."lanjut ku.
Mas Fajar duduk di sebelahku, menoleh,"jadwalku di renggang kan sedikit jadi bisa pulang awal,"katanya menatap layar televisi dan kami berdua hening sejenak. Aku tertawa saat Niall Horan menyebut KFC di konsernya entah kenapa terdengar lucu, liriknya di ganti dan pas dengan lagunya.
Dan saat Harry Style menunjuk salah satu penonton lagu "What Makes Beautiful",aku ikutan senyum-senyum seolah diriku yang di tunjuk. Halu ku yang tinggi.
"Katanya kau ingin bertanya padaku, sesuatu kemarin,"celetuk Mas Fajar membuat tubuhku sedikit tersentak karena terlalu serius melihat film. Menoleh melihat Mas Fajar yang serius menatap ku.
Ku telan ludah susah payah masuk ke tenggorokan ku, "memangnya kamu ingin tanya apa? Adik Atma, biasanya nggak pernah tanya,"aku hanya membalas senyum kecil dan pengen nggak jadi akan tetapi rasa ke kepoan ku jauh lebih besar. Jadi aku tidak akan rela kalau bilang "nggak jadi",aku nggak ingin menyesal.
"Hmm sebenarnya aku ingin tanya tentang organisasi yang Mas Fajar,cari. Organisasi hitam itu!"ucapku melihat raut wajah Mas Fajar berubah seketika saat aku menanyakan hal itu padanya.
Dahi Mas Fajar berkerut samar menatapku dan mimik wajahnya berkata padaku "kenapa kau bisa tahu hal itu? Padahal yang ada di sana waktu itu hanya ada, Ayah dan ketiga saudara tertua". Mas Fajar menatap ku lamat-lamat dan berkata,"kau tahu, tentang organisasi itu?"tanyanya pelan.
Ku gigit bibir bawahku, ada rasa gugup dan bersalah dalam diriku yang tidak sengaja mendengar pembicaraan "penting itu".
"Aku tahu organisasi itu karena tidak sengaja mendengar pembicaraan ayah dan Mas! Aku minta maaf,"ucapku pada Mas Fajar, sedih.
Melihat bola mata Mas Fajar bergerak ke kanan ke kiri, memikirkan sesuatu. Aku sesekali melihat televisi yang bentar lagi acaranya akan selesai, 'kelewatan banyak aku', pikirku.
Mas Fajar menghela nafas berat,"kenapa ingin bertanya organisasi itu?"tanyanya menyentuh atas kepalaku, lembut,"harusnya adikku ini tidak perlu membicarakan hal itu!"lanjutnya yang kini memegang daguku, mencubit dikit.
"Sakit!"protes ku di balas kekehan dari Mas Fajar.
"Aku kan cuman kepo! Apa benar, organisasi gelap itu menculik anak,remaja dan orang dewasa 30 tahun untuk di jadikan eksperimen ilegal!"ucapku to the poin. Mas Fajar yang mendengar itu kaget dan menoleh ke arahku tidak percaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Aneh [END]
Fantasía{Buku Pertama: Sekolah Aneh Buku Kedua: Misteri dan Memori Buku ketiga: Black Hawk Buku keempat: Kembali SA Buku Kelima: Penggila Cinta} [PERHATIAN ⚠️ BEBERAPA PART DI HAPUS ACAK KARENA SEKOLAH ANEH SUDAH PINDAH KE INNOVEL/DREAM. RASAKAN BACA SEKOL...