72. Bahas Kemah dan Perpustakaan

250 50 0
                                    

   Jalanan sudah mulai di padati oleh kendaraan. Penjual berdagang kaki lima mulai menjajakan makanan di pagi hari. Angin semilir begitu terasa memberi kesan dingin dan sejuk. Suara sepeda motor terdengar jelas dan berhenti, parkir di depan gedung kecil bertuliskan 'Balai Perpustakaan Kota Krias' di sebut balai karena dekat dengan balai desa tepat di sebelah perpustakaan.

  Beberapa teman-teman sudah berdatangan. Pak Sam masih nunggu yang belum datang. Aku melihat jam dari ponsel sudah menunjukkan pukul 08.07 Wib. Zulfa duduk di sebelahku sembari melihat beberapa anak laki-laki yang mulai mengobrol sampai ada yang ngakak. Mereka seolah melupakan sekolah aneh itu, sejenak dan lebih memfokuskan untuk rencana pergi berkemah. Pasti kemah bakal seru dan menyenangkan.

"Mungkin, Bu Ketua tidak hadir hari ini?"ucap Zulfa tiba-tiba membuat ku kaget menoleh ke gadis berkacamata itu.

"Kenapa?"tanyaku, tidak mengerti.

"Loh, memangnya kamu nggak ngerti? Atma?"tanya nya balik menatapku. Menggeleng sebagai jawablayar Zulfa meminta ponsel ku dan menekan aplikasi chat mengscroll layar lalu memberikan ku kembali. Membaca ada pesan dari Haku, kalau April tidak bisa hadir besok karena demam.

Setelah membaca chat tersebut aku hanya bisa menganga sebab kemarin aku hanya membaca pesan dari Pak Sam tanpa melihat chat dari murid 1-E yang pasti mereka memiliki sampah banyak dan jauh dari topik awal. Mereka sangat demen meramaikan grup kelas meski di sana ada nomor guru, Pak Sam.

  Yuli datang dan duduk di sebelah kanan ku, tersenyum. Lalu Pak Sam melihat semua murid sudah lengkap tanpa April. "Semuanya sudah berkumpul. Kecuali April, karena dia jatuh sakit kemarin. Kita langsung aja membahas kemah buat bersenang-senang. Dan setelah pembahas kemah kita ke rumah April."ucap Pak Sam sebagai pembuka topik pembicaraan. Mata Pak Sam terpaku dengan sesuatu serta mulut sedikit terbuka membuat pandangan kami semua tertuju arah pandang, Pak Sam.

  Seorang gadis mengenakan jaket hitam dengan rambut di biarkan tergerai, turun dari sepeda motor dan tidak lupa salim ke ayahnya. Ada pembicaraan singkat diantara keduanya, gadis itu berusaha menyakinkan pada ayah lalu pria tersebut melajukan sepeda motor kembali. Mataku menyipit memastikan kalau gadis itu sudah tidak asing lagi di penglihatan ku, sangat terlihat dari postur tubuh dan tingginya. Kedua tangan berada di saku jaket lalu berbalik badan.

"April!"pekik Zulfa tidak percaya. Aku juga tidak percaya bahwa dugaan ku benar kalau gadis itu adalah April.

Pak Sam melihat April tidak percaya. Beliau melihat April duduk di sebelah Yuli dengan wajah sedikit segar. "Pril. Bukannya, kau sakit? Kok datang?"tanya Pak Sam.

"Di rumah bosan, Pak. Jadi lebih baik saya hadir di sini mendengar rencana perkemahan itu."jawab April enteng menatap guru ganteng bak Oppa Korea. Pak Sam hanya menghela nafas kasar, "kalau ngantuk lebih baik tidur seperti Judy."kata Pak Sam sembari menunjuk ke pemuda berkacamata yang bersandar di bahu Rudy. April hanya menganggukkan pelan.

Aku sampai heran sendiri dengan Judy, ia selalu saja tidur. Untung saja tidak membawa kami semua di dalam mimpinya. Seperti nya Judy sedikit bisa mengendalikan kekuatan yang lepas kendali tanpa sebab. Dan waktu sekolah di SMA Krias 04,tidak ada kejadian di mana Judy membawa seluruh murid 1-E di mimpinya.

    Pak Sam mulai membahas perkemahan yang akan diadakan tiga hari lagi sebelum hari natal. Acara kemah akan berlangsung tiga hari dua malam di daerah pegunungan. Aku yang mendengar itu sangat senang dalam hati dan sudah lama aku tidak pergi ke daerah pegunungan. Pak Sam menyuruh kami menulis di ponsel barang yang harus di bawah. Niall dan Haru angkat tangan memberikan masukkan.

"Pak,aku punya peralatan buat kemah nih. Biar, tidak banyak barang bawaan. Yang lainnya membawa bahan-bahan makanan aja seperti teh, kopi, mie instan atau lainnya."kata Haru ke Pak Sam.

Sekolah Aneh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang