Air panas shower bisa kurasakan membasahi tubuhku. Seulas senyum miring terlukis di wajah sesekali menguap karena rasa kantuk masih ku rasakan. Saat tidur, lagi-lagi aku bermimpi dengan kejadian sama tapi ada-ada saja tambahan dan nampak nyata jadi mau tidak mau aku terbangun. Dan sayangnya, aku tidak bisa tidur lagi. Syukur lah, kalau aku bangunnya jam empat subuh.
Jadi aku bisa membalas dendam ku pada Mas Taiga. Kemarin waktu pulang sekolah, aku dan Mas Daniel di jemput sama Mas Taiga. Teman-temanku semua kaget, bagaimana tidak kaget, mas ku ini postur wajahnya kayak gadis gitu apalagi kulitnya sama persis dengan nenek dan aku. Putih, kek orang china.
Kalau saudaraku yang lain, biasa saja tapi punya kharisma masing-masing. April kemarin mengira kalau Mas Taiga itu perempuan habis ia hadap belakang dan rambutnya di kuncir dikit pas menoleh. Mimik wajah April bahkan yang lain; Zulfa, Yuli, Fian Xian Lu dan Niall kaget.
"Aku pikir, itu tadi mami-nya Niall,"celetuk Fian Xian Lu di lirik Niall datar. Pemuda berambut blonde itu, berkacak pinggang menatap Fian Xian Lu, "enak aja kalau ngomong!"balas Niall membuang muka, melipat kedua tangan di dada.
Fian Xian Lu menghela nafas pelan,"kau kan anak mami, Niall."ledek Fian Xian Lu langsung lari dan Niall mengejar sambil berteriak, "AWAS SAJA KAU, FIAN XIAN LU! KU BUANG KE PLANET MERKURIUS BARU TAHU RASA LO!"
Mas Taiga melihat kedua pemuda yang asik main kejar-kejaran,"itu kenapa?"
"Biasa, Mas Taiga...buru tikus besar."jawabku pamit ke April, Yuli, Zulfa.
"Yo, Atma!"kata Mas Daniel mengajakku masuk ke dalam mobil. April mencekal pergelangan membuat aku menoleh dengan ekspresi wajah "ada apa?". April membisik ke telingaku membuat Mas Taiga yang sudah berada di dalam mobil mengerutkan kening. Aku terkekeh melihat April dan melambaikan tangan pada ketiga temanku.
Kaca mobil perlahan tertutup lalu Mas Taiga bertanya padaku seraya menyalakan mesin mobil,"dia membisikkan apa padamu? Kok kamu ketawa sendiri?"
Menoleh melihat wajah Mas Taiga meminta jawaban cepat padaku. Lagi-lagi aku tidak bisa menahan tawa,"hahaha!"
"Aneh banget sih, orang tanya malah ketawa sendiri!"komentar Mas Taiga melajukan mobil. Mas Daniel yang mendengar musik terganggu,"bisa nggak, kalian diam. Aku berusaha menghayati isi lagu ini."
"Memangnya kau mendengarkan lagu apa? Niel?"tanya Mas Taiga melirik spion mobil.
"Lagu india,"jawab Daniel cepat nggak mau ambil pusing. Ia menekan ponselnya yang ku yakini untuk menambah volume.
"Temanku, kata. Kalau Mas Taiga itu cewek lagi nunggu Pak Samuel. Eh pas noleh ternyata cowok tapi dia kata cowok cantik. Ia pikir hanya di anime saja, cocan(cowok cantik). Ternyata ada di dunia nyata,"kataku tertawa keras.
Aku melirik ke Mas Taiga yang diam dan bermuka datar gitu. Duh, aku yang adiknya aja--mau cubit pipi Mas Taiga,"itu lucu kan, Mas Taiga daripada di bilang kita berdua kembar. Aku versi cewek, kau versi cowok."kataku lagi menatap ke depan.
"Mending, aku di katain anak kembar, versi cowok dan cewek sama adik perempuanku. Daripada cowok cantik. Orang ganteng, imut, dan banyak yang naksir gini di bilang cantik."kata Mas Taiga menggerutu kesal. Mas Daniel yang ada di belakang tiba-tiba batuk seperti tersedak sesuatu di tenggorokannya.
Aku menoleh melihat Mas Daniel,"ada apa Mas? Ada lalat masuk?"tanyaku polos tanpa dosa.
"Ada omongan masuk ke dalam tenggorokanku. Apa ya? Huk.. Huk, jadi ingin makan camilan aja."kata Daniel memegangi leher lalu beranjak dari kursi, mengecek di bangku belakang siapa tahu ada bungkusan snack di sana. Aku memasang wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Aneh [END]
Fantasy{Buku Pertama: Sekolah Aneh Buku Kedua: Misteri dan Memori Buku ketiga: Black Hawk Buku keempat: Kembali SA Buku Kelima: Penggila Cinta} [PERHATIAN ⚠️ BEBERAPA PART DI HAPUS ACAK KARENA SEKOLAH ANEH SUDAH PINDAH KE INNOVEL/DREAM. RASAKAN BACA SEKOL...