20. Rush - (Hyunjin StrayKids X Jisung NCT)

1.6K 48 16
                                    

"Aaaah....."

Haechan, Renjun dan Doyoung menatap kearah Jisung yang mendadak mendesah dengan tidak elitnya. Untung mereka sama - sama uke, jadi bisa menahan godaan dari desahan yang cukup membangkitkan hasrat jika didengar oleh para seme - seme jahanam di luar sana.

"Haechan yang jelek udah punya pacar Johny hyung yang gagah," Jisung memulai monolognya, "Renjun pacaran sama mafia Jepang berwajah menyeramkan bernama Yota..."

"Yuta woooy!!!" teriak Renjun tidak terima.

"Dan si Doyoung ini malah pacaran sama Hyunbin nunna yang selama ini galak dan terlihat mau memakanku," Jisung melanjutkan celotehannya seakan - akan tidak ada teman - teman yang ia sebutkan. Dengan sangat mendadak, Jisung bangkit berdiri dari duduknya, dengan sukses membuat ke - 3 temannya terperanjat kaget, "AKU JUGA MAU PUNYA PACAR!!!!!! ARRRRGHHHH!!! AKU BENCI DENGAN KEJOMBLOAN INI!!!!"

Karena rasa jengkel luar biasa, Jisung mengambil kaleng coca cola dihadapannya dan ia lemparkan sembarangan saja tanpa peduli sekitarnya. Nafas Jisung naik turun, dia benar - benar kesal karena Tuhan memberinya kekasih.

"Awww...."

Suara jeritan yang terdengar setelah beberapa saat Jisung melemparkan botol membuat Jisung dan ke - 3 temannya menoleh kearah sosok laki - laki berambut pirang sebahu yang mengambil kaleng coca cola dan menatap kearah mereka dengan tajam.

"Waduh... Hyunjin hyung.... aku mau kabur saja," kata Haechan yang buru - buru menyelamatkan diri.

"Ikut Chan...." Doyoung dan Renjun ikut berlari.

"Ya... ya... tunggu ak..." meski Jisung terburu - buru membereskan buku dan peralatan tulisnya ternyata langkah kaki Hyunjin jauh lebih cepat. Ia yang mau kabur, terlanjur tangannya dipegangi erat oleh Hyunjin yang sudah ada dihadapannya.

"Kau yang melempar ini..." kata Hyunjin.

Jisung menatap kearah kaleng coca cola ditangan Hyunjin, "Ehehehehe... bagus kan... ada gambar Rap Monster BT... aaaaaa..... Jangan!!!!!!!!!"

Ucapan Jisung terhenti dan tergantikan dengan teriakan histeris ketika tiba - tiba saja dan dengan semena - mena Hyunjin malah mendorong tubuhnya hingga ia terjatuh diatas bangku panjang di taman belakang sekolahnya. Matanya terpejam dengan erat, namun kemudian terbuka dan sialnya matanya bertemu tatap dengan mata Hyunjin yang menatap kearahnya.

"Maaf... maaf... aku tahu aku salah...maafkan aku!!!!" jerit Jisung sembari meronta - ronta hebat dengan begitu energiknya padalah Hyunjin sebenarnya tidak berbuat apapun diatas tubuhnya. Menyadari jika Hyunjin tidak berbuat apapun, pada akhirnya Jisung diam. Untuk beberapa saat Jisung menunggu Hyunjin untuk segera menyingkir dari atas tubuhnya, tetapi kakak kelasnya ini masih saja betah nemplok diatas tubuhnya seperti cicak, "Hyung... menyingkirlah."

"Tidak.. kau harus membayar kesalahanmu," ucap Hyunjin yang kemudian menurunkan wajahnya dan mencium pada pipi Jisung.

Mata Jisung mengedip beberapa kali melihat apa yang dilakukan oleh Hyunjin, ia sama sekali tidak sempat menolak saat Hyunjin lagi - lagi menurunkan tubuh, menindih pada tubuh Jisung hingga kemudian mendaratkan ciuman lembut di bibir Jisung.

Seperti terbuai dalam sentuhan hangat dan memabukkan dari Hyunjin, Jisung membiarkan saja ketika bibir Hyunjin melumat bibir bawahnya, menghisapi bibir bawahnya dan membuatnya mengeluarkan desahan lembut yang entah kenapa membuat Hyunjin semakin bersemangat. Hyunjin sendiri sama sekali terlihat tidak peduli meski dia berada ditaman belakang gedung sekolah dan melanjutkan aksinya melesakkan lidahnya kedalam rongga mulut Jisung dengan jari jemari yang bergerak menelusuri tubuh Jisung yang masih terbalut dengan seragam sekolah.

Jisung menyadari suasana semakin gawat, apalagi saat jari jemari Hyunjin mulai melepaskan kancing seragamnya. Dia berusaha mendorong tubuh Hyunjin dan mengingatkan bahwa mereka masih ada di sekolah. Tetapi Hyunjin yang terlalu bersemangat justru berpindah dari mencium bibirnya dengan menciumi leher dan beranjak pada dadanya yang sudah dibuka kancing - kancingnya oleh Hyunjin.

"Hyung.. hentikan... berhenti hyung..." kata Jisung yang benar - benar berusaha mendorong tubuh Hyunjin. Tetapi laki - laki yang ada diatas tubuhnya sama sekali tidak terlihat peduli dan melanjutkan aksinya, "HYUNG!!!!"

Tangan Jisung mendorong lebih kuat kali ini, membuat Hyunjin benar - benar terjungkal dari atas tubuhnya dan terjatuh diatas tanah yang dingin. Hyunjin menatap kearah Jisung yang terlihat buru - buru menutupi pakaiannya.

"Kau jahat hyung...." ucap Jisung sembari sesenggukan karena tangisannya yang mulai mengalir keluar.

Hyunjin masih seperti orang bodoh, duduk diatas tanah sembari menatap pada Jisung yang kemudian berlari dengan tangisannya.

@@@@@@

Suho menolehkan kepala, menatap kearah suaminya - Kris yang juga sama - sama menatap heran kearah istrinya.

"Abeoji... eomma... anakmu yang ganteng pu... KYAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Jisung teriak dengan tidak elitnya saat melihat Hyunjin yang duduk bersimpuh dihadapan ayah dan ibunya.

Jisung melangkah masuk kedalam ruang tamu dan berdiri diantara ayah dan ibunya, "Kenapa dia eomma? Appa?"

"Tidak tahu... kau apakan anak orang sampai jadi seperti ini?" Kris balik bertanya.

"Maafkan saya... karena telah menodai kesucian anak kalian berdua," ucap Hyunjin.

Suho dan Kris kali ini menatap kearah Jisung.

"Enggak kok... belum ngapa - ngapain kok..." kata Jisung.

"Kemarin siang di taman sekolah, aku tidak sengaja terpesona pada kemanisan dan kemolekan tubuh anak kalian berdua. Karena itu aku menciumnya, dan melucuti pak...."

Jisung buru - buru mendekati Hyunjin dan membekap mulut kakak kelasnya yang memang tampan tapi sepertinya memiliki otak agak konslet, "Ngapain sih bilang - bilang? Kau itu belum ngapa - ngapain aku hyung."

"Terus mau diapa - apain gitu?" tanya Hyunjin, "Yang kemarin saja menangis kan."

"Aku menangis karena kau rusuh sih main tubruk - tubruk saja. Coba bilang 'aku cinta padamu Jisungie manis...', pasti akan kuserahkan seluruh jiwa dan ragaku untukmu," kata Jisung.

"Anak kita kok binal banget ya.." bisik Suho.

"Sama kan kayak ibunya..."

"Mwo??? apa kau bilang???"

Kris menutup mulutnya dengan cepat dan hanya tersenyum lebar saja. Ia berfokus menatap pada anaknya dan anak laki - laki berambut pirang aneh yang ada disamping anaknya, "Lalu kau mau apa anak muda??"

"Aku ingin mempertanggung jawabkan perbuatanku, karena itu aku ingin menikahi Jisung," kata Hyunjin dengan begitu percaya diri.

"Heh... kalian masih sekolah," kata Suho.

"Kita akan menikah hari Minggu saat tidak sekolah," ucap Hyunjin dengan senyuman lebar.

"Bukan itu maksudnya hyung pabbo...." Jisung lama - lama geram juga, tapi karena Hyunjin memang tampan dia menyerah juga dan melingkarkan tangannya pada lengan Hyunjin.

"Jadi tidak mau menikah denganku?" tanya Hyunjin.

Jisung mencium lembut pada pipi Hyunjin, "Mau kok.. boleh ya eomma... appa..."

"Bebaslah... terserah kalian saja," kata Kris yang menggelengkan kepala dengan kelakuan anak - anak zaman sekarang. Tetapi, asalkan anaknya bahagia dia juga bahagia. Begitu pula dengan Suho yang hanya pasrah saja dan membiarkan Jisung yang sedang melompat - lompat girang sembari berpelukan dengan Hyunjin.

Masa muda yang menyenangkan. 

Yaoi Oneshoot Series - Book 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang