Yangyang melangkah sampai di depan pintu kaca yang menyambungkan ruang santai dirumahnya dengan halaman samping rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kepalanya geleng - geleng kepala, menatap pada Haechan yang masih saja bermain sepakbola dibawah guyuran hujan dengan temannya bernama Renjun. Dari tadi dia sudah berteriak, menyuruh dua anak laki - laki itu berhenti bermain hujan, tapi mereka masih saja bermain tanpa henti.
Yangyang sudah malas memberitahu Haechan dan Renjun, jadi dia diam saja dan memilih kembali masuk kedalam rumah dengan teh hangat ditangannya.
Yang sudah tua seperti Yangyang memang kondisi tubuhnya tidak bisa dibohongi sementara yang muda tidak akan paham rasanya memiliki tubuh yang mulai menua.
Yangyang menggelengkan kepala lagi, ia menambah menyelimuti tubuh Haechan yang mengigil kedinginan.
"Makanya, besok lagi kalau disuruh berhenti hujan - hujanan ya berhenti... tidak malah terus main sampai masuk angin begini..." omel Yangyang.
"Aku lagi sakit lho gege, jangan ngomel dulu do... hatchim!!!!!!"
"Hiii.... jangan dekat - dekat..." kata Yangyang yang berniat menggoda Haechan. Tapi sepertinya dia menggoda disaat yang tidak tepat, ia melihat mata Haechan sudah berkaca - kaca.
"Jadi gege udah enggak cinta lagi sama aku karena aku masuk angin," Haechan merapatkan selimut pada tubuhnya, "Kok semakin dingin ya..."
Yangyang menghela nafas panjang.
'Mulai drama ni bocil tembem item...'
"Gege sudah tidak mencintaiku... hujan diluar semakin deras," mata Haechan menatap kearah luar, "Tabunganku hanya cukup untuk hidup sendiri selama 3 bulan... setelah itu... aku bagaimana? Hikss hikss..."
"Gege cuma bercanda Haechan," kata Yangyang yang mulai mendekat pada Haechan.
"Gege bercanda mencintaiku selama ini... jadi selama ini tidak mencintaiku," kata Haechan.
"Kok kesimpulannya kesana Chan?" Yangyang mengerutkan kening, lama - lama dia caplok juga pipi tembem milik Haechan.
"Lalu apa??" Haechan menatap kearah Yangyang dengan mata berairnya, "Gege sudah tidak cinta karena lubangku tidak rapat lagi."
Yangyang mengkerutkan kening.
"Kan gege juga yang bikin longgar..."
"Kamu main sama siapa sampai longgar? Terakhir sama gege kan masih rapat," kata Yangyang.
"Eh?? Bercanda tadi itu ge.. ehehehe..."
"Enggak percaya aku," balas Yangyang yang dengan satu tarikan tangan menarik selimut yang membelit tubuh Haechan, "Biar aku periksa."
