Cuekin aja kalau judulnya aneh... Aku udah mulai pusing mikirin judul.... Ini aja udah cerita ke 120 di buku ke 3... Bayangkan....
Note!!! Sungchan : 30 tahun Jisung : 18 tahun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung menempelkan tubuhnya di jendela kaca yang ada di kamar mandi utama, "Aku diculik ya ini... Ini dimana sih??? Kenapa hutan semua????"
Teriakan Jisung menggema didalam kamar mandi mewah di villa mewah ini. Ketika kekasihnya - Sungchan datang menjemput dia menurut saja karena memang biasanya juga dijemput, tetapi didalam perjalanan dia tertidur.... Tidur yang lama sekali dan tahu tahu...
Tahu
Tahu
Jisung ada di sebuah rumah yang ada ditengah - tengah hutan.
Sungchan yang melihat kekasih hatinya yang imut - imut seperti artis cilik yang cosplay jadi babi - itu memang Jisung dimasalalu - mendekatkan dirinya pada Jisung atau lebih tepatnya menghimpit tubuh Jisung yang masih menempel di jendela.
Jisung menolehkan kepala baru saja mau bertanya bibirnya malah sudah dilumat oleh Sungchan, "ehhmmpphhh.... Engghhhh..."
Sungchan tahu jika dia mencintai Jisung dan ada alasan khusus mengapa dia memilih Jisung, dan salah satu alasannya karena Jisung mengerti apa yang diinginkannya. Sungchan melepaskan ciumannya dan tangannya dengan segera melepaskan pakaian Jisung hingga kekasihnya benar - benar telanjang bulat.
"Aaaaa.... Ahjussi aku malu...."
Sungchan menatap geli pada Jisung yang malah menutupi dada dan bukan penis mungil yang menggantung. Sungchan bersimpuh didepan tubuh Jisung, ia mengelus - ngelus penis mungil Jisung hingga kemudian memasukkan penis Jisung kedalam mulutnya.
"Anggghhh.... Ahjussi..." desah Jisung yang merasakan nikmat karena penisnya dihisap - hisap kuat oleh Sungchan.
Tubuh Jisung mulai bergelinjang merasakan kenikmatan yang perlahan lahan menuju puncak. Jisung mencapai klimaksnya, semennya membasahi lantai kamar mandi.
"Naik ke counter wastafel sayang..." Ucap Sungchan sembari melepaskan celananya.
Jisung mengangguk patuh, ia melangkah dan melompat naik keatas counter. Jisung melihat Sungchan sibuk memasang kondom pada penis besar yang sudah berdiri tegak itu, Jisung yang sudah tidak tahan memasukkan jari tengahnya dan mulai menggerakkan jari keluar masuk, "Daddy cepetan...."
"Sebentar, kondomnya sesak.." Sungchan mendekat denhan kondom yang belum terpasang benar.
"Gak usah pakai kondom..." Jisung menarik kondom sampai terlepas dari penis Sungchan, "Lebih nikmat tanpa kondom... Jadi bisa merasakan langsung penis Daddy yang perkasa."
Sungchan menelan salivanya dengan kasar mendengar ucapan Jisung yang sangat memancing birahinya. Sungchan buru - buru mengeluskan penisnya pada lubang anal Jisung yang benar - benar sudah kosong - Jisung sudah mengeluarkan jarinya sendiri dari dalam lubang analnha.
Sungchan melesakkan penisnya kedalam lubang anal Jisung dengan perlahan.
"Aaaaahh.... Anggghhh ahhhh ah ah ah ah..."
Desahan Jisung semakin keras beriringan dengan penis Sungchan yang semakin masuk kedalam lubang analnya,"Aaannnhh......"
Sungchan mengeram lirih penuh nikmat ketika penisnya benar - benar masuk sempurna didalam lubang anal Jisung.
"Jangan bergerak dulu da...ahhh anggghhh..."
Sungchan tidak mendengarkan ucapan Jisung, dia langsung menggerakkan pinggulnya, membuat penisnya keluar masuk dilubang anal Jisung yang hangat.
Sungchan memelankan tempo gerakan penisnya, kepalanya menunduk untuk melumat bibir Jisung yang memang sangat menggiurkan.
Desahan Jisung tertahan karena bibir Sungchan debgan penuh semangat menyesapi bibirnya.
"Anggghhh..." Jisung mendesah di sela - sela lidah Sungchan yang melesak masuk kedalam rongga mulutnya.
Sungchan mulai mempercepat tempo penisnya kembali, sembari sesekali masih menciumi dan melumat bibir Jisung.
Penis Sungchan terus menerus keluar masuk dilubang anal Jisung, menumbuk titik kenikmatan Jisung yang membuat anak laki - laki bermata sipit itu mencapai kenikmatan lagi.
Tidak berapa lama penis Sungchan berkedut - kedut dilubang anal Jisung. Ia menggerakkan penisnya dengan cepat hingga akhirnya mencapai klimaks dan semennya memenuhi lubang anal Jisung.
"Enggghhj Daddy...." Jisung merasa geli pada pipinya yang diciumi terus menerus.
"Iya, kenapa sayang??" tanya Sungchan.
"Penismu keluarkan..." Jisung merasakan penis Sungchan justru mengeras kembali dan itu membuatnya, "Anggghhhhh aaaaaahhh."
"Sepertinya ada yang ingin ronde 2," Sungchan menyeringai lebar, ia menggerakkan kembali penisnya dengan pelan dilubang anal Jisung yang masih siap menerima gempuran penisnya.
