167.Ujian- (Heesung X Jay Enhypen)

489 31 8
                                    

"Jadi,mau kemana malam Minggu ini?"

Heesung menatap sejenak pada laki - laki tampan yang bertanya penuh semangat.

"Aku tidak ada waktu Jay, harus belajar..." kata Heesung.

"Lagi?? Belajar lagi??" tanya Jay dengan dengusan kesal.

Heesung yang tengah menulis ringkasan, menghentikan semua kegiatannya, ia menatap tajam kearah Jay yang segera mengganti mimik muka.

"Iya, kau harus belajar hyung... Aku ambilkan minum ya untukmu," kata Jay yang kemudian bangkit berdiri dan melangkah menuju dapur.

Heesung kembali mencoba berkonsentrasi, menatap pada buku - buku kuliah jurusan hukum yang terlihat mulai memusingkan. Ia menghela nafas panjang, tetapi tetap memaksakan diri untuk melanjutkan belajarnya.

Konsentrasi Heesung berhasil kembali dengan baik, dia begitu serius mengerjakan semua studi kasus dari dosennya, sampai - sampai ia tidak menyadari jika Jay meletakkan cokelat hangat dan beberapa kue kering untuk menemani nya belajar.

@@@@@

Jay menatap kearah Heesung, tidak berani menganggu dia keluar dari ruang santai dan masuk kedalam kamar. Jay langsung membaringkan tubuhnya diatas ranjang yang rasanya makin lama makin dingin. Heesung sudah cukup lama tidak merengkuh dan mendekap hangat dirinya. 

"Menyebalkan... tapi ya sudah sabar saja dulu, demi kebaikan semuanya," kata Jay yang kemudian mengambil kemeja milik Heesung dan memeluknya, sembari memejamkan mata dan berharap segera  terlelap dalam tidurnya.

"Peluk hyung saja..."

Jay membuka matanya kembali, menatap senang ketika melihat Heesung yang ikut berbaring disebelahnya. Jay segera mendekat pada Heesung dan memeluk erat tubuh kekasihnya ini.

"Maaf ya, tadi hyung mengabaikanmu," ucap Heesung lembut sembari mencium kening Jay.

"Iya, tidak apa-apa hyung," Jay masih memeluk tubuh Heesung,"aku tahu kalau kau memang sibuk, kan untuk kebaikan kita juga."

Heesung tersenyum lebar, ia menciumi bibir Jay beberapa kali sebelum kembali memeluk tubuh kekasihnya.

"Sabar ya.. nanti setelah selesai ujian, kita jalan - jalan sepuasnya," kata Heesung.

"Asyik... Aku mau ke wonderia..." Ucap Jay.

"Dimana itu?" tanya Heesung.

"New York..."

Heesung menatap kearah Jay, rasanya ingin ia getok kepala kekasihnya ini, tapi dia harus sabar dan memilih mencium lembut pada kening Jay.

"Kalau ke New York, nanti dulu, kalau sudah ada uangnya ya..." kata Heesung.

"Iya pak jaksa... Aku sabar menunggu kok..." ucap Jay yang mengeratkan pelukanny pada tubuh Heesung, "Tapi malam ini, aku mau tidur didekapanmu seperti ini."

Heesung tersenyum tipis, ia memeluk tubuh Jay dan masih terus mendekap erat tubuh kekasihnya ini. Semoga, hari esok benar - benar lebih baik seperti yang mereka harapkan.

@@@@@

"Aku pengen lihat juga hyung..." kata Jay yang tidak sabar ketika Heesung datang membawa amplop berisi pengumuman.

"Aku deg deg - an.." kata Heesung yang menatap kearah Jay. 

"Ayo hyung.... semangat hyung..." kata Jay yang mengelus pipi Heesung karena terlihat begitu grogi. 

Heesung menguatkan diri, jari jemarinya membuka amplop dan pelan - pelan menarik kertas pengumuman sampai keluar dan matanya mendelik menatap pada hasil pengumuman. Heesung tidak berkata apapun sementara Jay sudah berteriak kencang penuh suka cita. 

"Selamat hyung!!!! waaa...." Jay memeluk erat tubuh Heesung, menguncang - guncang tubuh kekasihnya, "Jalan - jalan ke wonderia...."

"Belum bisa jalan - jalan, kan masih ada tes wawancara," kata Heesung. 

"Astaga... banyak amat sih tes," Jay memanyunkan bibirnya, padahal dia sudah senang karena membayangkan jalan - jalan dengan kekasihnya tercinta ini. Kesedihan Jay justru dikagetkan dengan bibir Heesung yang mencium pada bibirnya yang masih dalam mode ikan cupang. 

"Tapi sekarang, istirahat dulu dan...."

"Waaaaa...." Jay menjerit kembali, tapi kali ini karena Heesung menubruk tubuhnya dan menindih begitu saja tubuhnya, "Sabar hyung... aku beri kalau cuma 4 ronde mah..."

Dan suara desahan segera terdengar diruang santai apartemen sederhana milik Heesung. Ruang santai yang menjadi saksi naik turunnya hubungan mereka berdua.

Yaoi Oneshoot Series - Book 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang