126. 24 Jam - (Sehun X Jongin EXO)

859 35 24
                                    

AGE GAP!!!

Sehun : 34 tahun

Jongin : 16 tahun

Jongin : 16 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jongin..."

Kim Jongin yang baru saja pulang dan lewat di depan salah satu ruang santai menghentikan langkah kakinya ketika mendapat panggilan dari siapa lagi kalau bukan ayahnya yang galak dan menyeramkan - Kim Jongkook - yang membuat Jongin berhenti melangkah dan dengan berat hati melangkah masuk kedalam ruang santai. Jongin melangkah sembari memegangi tali tas sekolahnya dan menatap kearah seorang om - om berwajah tampan yang menatapnya dengan tatapan aneh.

"Perkenalkan ini Oh Sehun yang akan menjagamu 24 jam," kata Jongkook.

"Gak mau!!!" tolak Jongin dengan tegas.

"Tidak bisa... Menurut saja!!! Keselamatanmu lebih penting," bentak Jongkook yang langsung membuat Jongin terdiam.

Jongin terdiam dan hanya bisa menuruti apa kata ayahnya saja, ia membalikkan badan dan hendak kembali ke kamarnya ketika kepalanya menoleh, ia melihat laki - laki bernama Sehun itu mengikuti langkah kakinya.

"Ngapain om ikut - ikut?" tanya Jongin sembari berkacak pinggang.

"Kan aku harus menjagamu 24 jam," jawab Sehun, "Kamarku ada disamping kamarmu dan sudah dipasang coneting door."

Jongin menatap kearah ayahnya dengan mata melotot, "Ayah iih... nanti kalau Jongin di apa - apakan bagaimana?"

"Halah biasanya kamu duluan yang binal sama om - om ganteng. Dikasih pengawal yang ganteng udah jangan protes," kata Jongkook.

Jongin mendengus kesal, sepertinya ayahnya benar - benar sudah tidak peduli kalau dia dihamili anak buahnya sendiri, "Ya sudah... kebetulan aku ada PR Matematika... ayo om.."

Sehun mengikuti langkah kaki Jongin, "Tidak disuruh mengerjakan PR juga."

"Ajari saja kalau begitu," kata Jongin yang masih tidak menyerah.

Sehun tidak menjawab, tetapi tidak menolak juga, kalau hanya matematika sepertinya dia juga bisa.

Sehun sama sekali tidak menyangka ketika Jongin benar - benar datang ke kamarnya sembari membawa setumpuk buku dan alat tulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun sama sekali tidak menyangka ketika Jongin benar - benar datang ke kamarnya sembari membawa setumpuk buku dan alat tulis.

"Ayo om belajar matematika," kata Jongin meletakkan buku diatas meja dan mulai membuka buku - buku miliknya, "Om beruntung banget... baru kerja dapat kamar bagus karena dekat dengan kamarku."

Sehun menurut saja duduk didepan Jongin yang mengeluarkan pensil dan mulai mengerjakan pr matematikanya.

"Om ganteng - ganteng kok daftar jadi mafia sih..." kata Jongin dengan mata masih fokus pada soal matematikanya.

"Daftar jadi suami Jongin boleh memangnya?" tanya Sehun yang duduk mendekat pada Jongin, "Yang ini di kalikan dulu, baru kemudian di tambahkan."

"Eh iya... makasih om.." Jongin mendongakkan kepala sejenak - niatnya mau sejenak sih, tetapi dia menyadari jika betapa gantengnya Sehun yang sudah ada disampingnya ini. Jongin berdehem lirih, dia kemudian berinisiatif duduk dipangkuan Sehun tentu saja setelah membiarkan ekspresi kaget Sehun, "Yang ini bagaimana ahjussi?"

Jongin akan mengusir Sehun setelah memfitnahnya melecehkan dirinya yang imut, bahenol dan seksi ini.

Sehun kali ini yang kesulitan untuk berkonsentrasi apalagi karena Jongin bergerak menggesekkan pantat di pangkuannya. Sehun berusaha sekuat tenaga berkonsentrasi pada soal - soal matematika sialan yang tetap saja tidak bisa membuatnya berkonsentrasi. Sehun sudah masa bodoh dengan apa yang akan terjadi, tangannya melingkar di pinggang Jongin. Masa bodoh... dia benar - benar sudah tidak peduli, toh pada akhirnya Jongin memang akan menjadi miliknya. 

Jongin menatap pada tangan Sehun yang melingkar dipinggangnya, ia menolehkan kepala menatap pada Sehun dengan keheranan. Belum ada tanya yang terucap, belum ada sepatah katapun yang terucap ketika bibir Sehun sudah lebih dulu menempel pada bibirnya. Mata Jongin terbelalak lebar - kaget - dan mencemooh Sehun didalam hati, betapa lemah pertahanan Sehun apalagi ketika ia merasakan penis Sehun mulai mengeras hanya karena dia duduk di atas pangkuannya. Jongin menyadari jika ciuman Sehun semakin dalam dan semakin menuntut bahkan tanpa malu - malu, om - om yang tubuhnya masih diduduki Jongin ini melesakkan lidah kedalam rongga mulut Jongin. 

Tangan Jongin mendorong keras pada bahu Sehun, ciuman ini semakin berbahaya, tetapi Sehun sama sekali tidak paham dan terus saja melumat bibirnya, menciumi bibir bawahnya, mengajak gelud lidahnya yang menari - nari menghindari lidah Sehun didalam rongga mulutnya. Tetapi Sehun sendiri tidak mau menyiksa Jongin, dia paham jika Jongin sudah mulai kehabisan nafas dan memutuskan untuk melepaskan tautan bibir mereka. 

Dengan nafas terengah - engah, Jongin menatap kesal kearah Sehun, tetapi setidaknya dia berhasil menjebak Sehun. Jongin buru - buru bangkit dari pangkuan Sehun dan berlari keluar kamar. Dia harus mempersiapkan akting sebaik - baiknya didepan ayahnya. 

Jongin berlari kencang, menerobos masuk kedalam ruang kerja ayahnya dan menatap kearah ayahnya dengan mata berkaca - kaca. Aktingnya saat ini pasti sudah sangat bagus, sudah pantas mendapatkan hadiah Dahsyat Award. 

"Abeoji... pengawal baru itu mencium bibirku... aku tahu aku ini memang seksi dan bahenol tapi kan tetep saja dia tidak boleh mencium - cium begitu... hikkks...." 

"Boleh kok," jawab Jongkook dengan begitu santainya. 

Tangis palsu Jongin segera terhenti, ia menatap kearah ayahnya. 

"Sehun itu sebenarnya adalah calon suami untukmu yang sudah ayah persiapkan. Dia adalah pemimpin kawasan utara yang sangat ayah percayai, jadi ayah pilih dia menjadi calon suamimu," kata Jongkook. 

"Ha??? Ayah ini bagaimana sih... memangnya aku siti nurbaya masih di jodoh - jodohkan..."

"Apa mau sama Kwangsoo?"

Jongin segera terdiam, "Sehun ahjussi saja deh... Ya sudah, selamat malam abeoji yang ganteng... aku mau belajar lagi."

Ketika Jongin membalikkan badan dan melihat Sehun cengar - cengir di depannya membuatnya ingin memukulnya saja. 

"Ayo belajar matematika lagi..." kata Sehun. 

"Iya..." meski masih dengan dengusan kesal, Jongin tidak masalah merangkulkan tangannya pada lengan Sehun, "Kalau seganteng ini jelas aku tidak menolak ya ahjussi."

"Aku juga mau dinikahkan denganmu bukan hanya karena perintah," kata Sehun. 

"Ah masa...."

"Ah iya... aku jatuh cinta padamu semenjak kau dilahirkan..."

"Hiiiih pedofil..." maki Jongin tetapi rangkulannya makin erat. 

Sehun hanya tersenyum saja dan mencubit gemas pada pipi Jongin, "Lanjut matematika atau mau praktek biologi?"

Jongin menatap pada Sehun, ia kemudian tersenyum lebar, "Biologi saja... bab reproduksi."

TBC

Nanti aku bikin part 2 nya 😂😂😂...

Yaoi Oneshoot Series - Book 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang