135. Good or Bad??(Jaehyun X Renjun NCT)

898 29 17
                                    

Yang request tapi tidak komentar. Cerita akan aku hapus. Aku tunggu sampai 5 hari. Sekian.. mohon untuk balik mengapresiasi kalau udah dibikinin.... semisal enggak sesuai sama keinginan ya simple... Tulis sendiri....


Sebagai anak tunggal dari keluarga konglemerat di Korea, Jaehyun terbiasa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Mobil? Jaehyun punya satu lusin lebih.

Rumah? Jaehyun punya di beberapa provinsi bahkan di negara tetangga.

Jam tangan mewah? Terlalu banyak untuk diceritakan disini.

Tapi sampai saat ini Jaehyun masih belum bisa memiliki seseorang yang sangat dicintainya. Mata Jaehyun melirik sejenak pada Renjun yang tengah meletakkan minuman di atas meja samping yang terletak di sebuah gazebo ditengah danau buatan taman belakang rumah mewahnya.

"Silahkan tuan muda..." ucap Renjun.

Tangan Jaehyun segera terjulur, memegangi tangan Renjun dan menarik tubuh mungil itu keatas pangkuannya. Sudah seperti dugaan Jaehyun, Renjun memberontak dan menolak pelukannya tetapi karena memang pelayannya itu tidak bisa kabur akhirnya memilih diam diatas pangkuan Jaehyun.

Pasrah. Renjun memilih pasrah.

"Aku benar - benar mencintaimu Renjun... Tapi kau menolak semua pemberian dariku,"jari jemari Jaehyun menelusuri pipi tirus milik Renjun.

"Lepaskan saya tuan..." cicit Renjun dengan suara ketakutan.

"Apa yang masih kau butuhkan untuk benar - benar yakin jika aku memang mencintaimu?" tanya Jaehyun.

"Anda sudah memiliki tunangan Tuan muda dan saya yang hanya pelayan tidak be..."

"Ehem!!!!"

Kepala Jaehyun dan Renjun bersamaan menatap kearah suara deheman yang terdengar cukup keras.

Mata Renjun yang melihat tatap mata galak dari Gisele segera melepaskan diri dari pelukan Jaehyun dan terburu - buru pergi dari hadapan Jaehyun dan Gisele.

Jaehyun sendiri tidak peduli dengan kehadiran Gisele, ia lebih memilih menikmati minuman buatan Renjun.

@@@@@

Renjun tengah asyik membersihkan kolam renang di siang hari ini ketika tiba - tiba saja rambutnya ditarik kebelakang dengan sangat keras hingga ia terjungkal jatuh. Rintihan kesakitan ya terdengar lirih dan pilu, tapi si penarik rambutnya - Gisele - justru terkikik puas sembari menatap tajam kearahnya.

"Kau masih saja menggoda tunanganku ternyata ya.." tangan Gisele melayang menampar wajah Renjun.

Renjun hanya bisa menggelengkan kepala, ia tidak berani sepenuhnya membantah ucapan Gisele meski tidak benar. Dia yang hanya seorang pelayan dari kasta paling rendah tidak berani berkata apapun di situasi seperti ini.

"Aakh..." Renjun menjerit kesakitan kembali saat Gisele menjambak rambutnya. Perempuan di depannya ini selain cqntik memang sangat cerdas, selalu menyiksanya ketika Jaehyun sedang berada di kantor dan ketika nanti Jaehyun pulang dia akan berpura - pura bersikap baik. Bertingkah seolah sebagai perempuan baik - baik yang tersakiti oleh Renjun yang dianggap dan di cap sebagai selingkuhan menyebalkan.

"Sudah kuperingatkan berkali - kali untuk tidak mendekati Jaehyun... Tidak mendekati tunanganku... Masih saja kau ini tidak menyerah," kata Gisele.

"Maaf..." cicit Renjun dengan suara lirih.

"Jika sampai aku melihatmu mendekati Jaehyun lagi, aku akan membuatmu menyesal telah hidup di dunia ini," ancam Gisele yang setelah melepaskan jambakannya pada rambut Renjun, memberikan tamparan bertubi - tubi di wajah Renjun. Tamparan itu baru berhenti ketika melihat darah mengalir dari sudut bibir dan hidung Renjun.

Rasa sakit yang Renjun rasakan memang luar biasa. Ia menangis lirih dengan nafas tercekat menyesakkan sembari mendengar suara langkah kaki Gisele yang melangkah pergi.

Rasa sakit yang Renjun rasakan memang luar biasa. Bukan hanya karena tamparan dan jambakan dari Gisele. Tetapi kenyataan jika ia juga telah jatuh pada pesona tuan mudanya sendiri.

@@@@@

Dapur adalah salah satu tempat favorit Jaehyun setelah Renjun menjadi salah satu pelayan di rumah nya. Ketika ia melangkah masuk, jarinya seperti biasa memberi kode pada pelayan lain untuk keluar. Senyuman Jaehyun melebar, menatap pada Renjun yang tengah mencuci piring. Dari arah belakang Jaehyun memeluk tubuh mungil Renjun yang tentu saja disambut dengan hentakan kaget dari Renjun.

"Tuan... Lepaskan.."

Jaehyun mengerutkan kening, tidak biasanya Renjun menolaknya dengan nada suara begini tinggi, "Tidak akan aku lepaskan... Aku ingin merengkuh tubuh indahmu ini."

Jaehyun menggerakkan kepalanya, mencium lembut pada pipi dan leher Renjun.

"Tapi aku sudah jengah dipukul dan disiksa oleh Gisele.."

Ciuman Jaehyun terhenti, ia menatap pada Renjun dengan tatapan begitu serius. Dengan begitu lembut Jaehyun memutar tubuh Renjun. Ia melihat kepala Renjun yang menunduk dengan wajah sedih dan baru Jaehyun sadari jika ada memar di wajah Renjun. Jangan - jangan selama ini Gisele selalu memukuli Renjun jika dia sedang bekerja.

"Sayang ternyata sudah pulang, aku baru saja mas... Ngapain kalian??"

Jaehyun membalikkan badan, menatap marah pada Gisele yang terlihat kebingungan. Tanpa banyak bicara Jaehyun melangkahkan kakinya, tangannya melayang begitu saja memukul keras pada wajah Gisele hingga perempuan itu jatuh dan oleng.

Tampaknya Jaehyun telah dibutakan amarah, hingga lupa jika orang yang dipukulinya dan ia tendangi saat ini adalah seorang perempuan. Gisele berteriak - teriak kesakitan dan memohon pada Jaehyun untuk berhenti memukulnya, tetapi seakan telinga Jaehyun tuli dengan semua rintihan dan kesakitan.

"Sudah hentikan tuan muda..." Renjun datang memegangi tangan Jaehyun yang hendak memukul kembali pada Gisele.

Jaehyun berhenti dengan nafas terengah - entah dan menatap nyalang penuh kemarahan pada Gisele yang masih terisak lirih dengan wajah memar dan darah mengalir keluar dari sudut bibir dan lubang hidungnya.

"Mulai detik ini kau sudah bukan tunanganku lagi... Aku akan berkata jujur pada ayah dan ibuku jika yang aku cintai adalah Renjun dan bukan kau..." ucap Jaehyun dengan begitu tegas.

Renjun yang berdiri disamping Jaehyun masih berusaha menenangkan Jaehyun dengan mengelus elus lembut bahu dan lengan Jaehyun, "Sudah tuan muda... Mari saya antar ke kamar untuk menenangkan diri."

Jaehyun menurut, ia melangkah keluar dari dapur dengan Renjun yang memeluk erat lengannya.

Sementara Gisele yang masih terduduk dilantai dalam keadaan berantakan, menatap terkejut ketika melihat Renjun menyeringai jahat kearahnya.

@@@@@

"Maafkan aku ya... Gara - gara aku..." kata Jaehyun sembari mengelus lembut pada pipi Renjun.

"Karena itulah aku menolak pernyataan cintamu tuan muda..."

"Jangan takut..." Jaehyun sembari menangkup pipi Renjun, menatap lembut kearah laki - laki manis dihadapannya ini, "Aku akan melindungimu dari apapun itu."

"Benarkah??" tanya Renjun.

Jaehyun menganggukkan kepala, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Renjun. Melumat lembut pada bibir ranum milik Renjun.

Renjun memejamkan mata, menikmati lumatan lembut bibir Jaehyun. Dia sudah berhasil melewati satu tahap. Renjun sudah berhasil untuk hidup lebih baik.

Yaoi Oneshoot Series - Book 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang