22. Penyemangat - (Bomin GoldenChild x Daehwi AB6IX)

1.2K 28 34
                                    

"Tidak.... jangan kesini!!!" teriak Bomin panik dengan handphone menempel di telinga, ia menatap kearah para kru drama dan pemain lainnya yang menatap padanya.

Tidak mau menganggu yang lain,Bomin bergerak menjauh dan melanjutkan telepon dengan kekasihnya.

'Kenapa sih tidak boleh? Kau selingkuh pasti disana...' ucap sang kekasih - Daehwi yang penuh dengan kecurigaan di balik ucapannya.

"Apaan sih... ya jelas enggak... mana mungkin aku selingkuh," kata Bomin.

'Ya sudah... makanya aku akan kesana..'

"Ya... ya... sayabg... jangan ke..."

Tut tut tut

Bomin menatap kesal pada handphonenya. Kekasihnya ini memang benar - benar tidak pernah mendengarkan ucapannya.

Bomin melangkahkan kaki kembali menuju ruang tunggu sebelum penhambilan gambat scene bagiannya.

"Owwwh... jadi kau pacarnya Bomin.."

Bomin mengerutkan keningnya mendengar namanya disebut - sebut dari dalam ruang tunggu.

"Siapa namamu?" Kali ini Bomin mendengar suara Lee Dohyun yang agak - agak menggoda.

"Lee daehwi..."

Mata Bomin terbelalak lebar begitu mendengar suara Daehwi. Buru - buru ia berlari menuju ruang santai dan terkejutlah dia melihat pacar cabe - cabeannya swdang dikelilingi para pemain lain.

"Kau.... manis sekali," ucap Hwang Inyeop sembari melirik kearah Bomin, "Denganku saja... tinggalkan saja Bomin itu..."

"Hmmm... bagaimana ya..."

Bomin berdecak kasar melihat tingkah Daehwi yang sok menggemaskan... tapi memang menggemaskan sih, saat ini saja rasanya sudah ingin meng unyel - unyel Daehwi.

"Aku kan lebih tampan dari Bomin..." kata Inyeop.

"atau sama om saja?" Yoon Sanghyun kali ini ikut menggoda.

Bomin benar - benar sudahbtidak bisa menahan diri, ia melangkah cepat dan menarik Daehwi dari belakang, memeluk erat pada Daehwi sembari menatap tajam ke pada para pemain.

"Eeeh... Bomin hyung..." ucap Daehwi dengan nada ceria.

"Awas kalian ya..." Bomin menarik Daewhi keluar dari ruang tunggu sembari masih menatap tajam kearah para pemain.

@@@@@

"Kan sudah dibilang jangan kesini!!!"

Daehwi terkejut luar biasa karena teriakam dari sang kekasih.

"Kau ini benar - benar bandel... aku disini kan kerja, bukan maim - maim... dan lihat tadi... jadi digodain pemain lain kan..."

Daehwi menatap pada kekasihnya yang masih mengomel.

"Aku hanya ingin mengantar ini..." kata Daehwi yang mengulurkan tas bekal yang tentu saja berisi bekal makanan.

Bomin berhenti mengomel, ia menatap kearah Daehwi yang sudah terlihat mau menangis. Sepertinya Bomin sudah sangat keterlaluan.

"Aku langsung pulang kok," kata Daehwi setelah meletakkan bekal diatas meja.

Daehwi sudah melangkah pergi, namun dari belakang tiba - tiba saja ada yang menarik tangannya hingga tubuhnya memutar balik. Daehwi menatap pada pelaku penarikan paksa yang tidak lain adalah kekasihnya semdiri.

"Maafkan aku..." kata Bomin.

Daehwi tersenyum lebar, "iya tidak apa - apa, aku paham kok."

"padahal kau jauh - jauh datang, tapi aku malah marah - marah..." tangan Bomin mengelus lembut pada wajah manis Daehwi.

"Iya... tidak apa - apa kok, sudah jangan dipikirkan..." kata Daehwi menenangkan.

"Aku minta jimat penyemangat dong," kata Bomin.

"Eh?" Daehwi kebingungan dan makin bingung ketika Bomin mendekatkan wajah kepadanya.

Bibir Bomin dengan mulusnya mendarat pada bibir Daehwi, melumat lembut pada bibir Daehwi yang hanya terdiam saja.

Bomin melepaskan ciumannya, ia menatap kearah Daehwi yang masih membelalakkan mata terkejut kearah Bomin. Dan karena tidak bisa menahan diri, Bomin mendekat kembali dan mencium kembali bibir Daehwi. Kali ini tidak hanya ciuman biasa, namun dengan lumatan - lumatan yang jquh lebih menuntut.

"Bomin... waktunya pengambilan adeganmu..." teriak asisten sutradara.

Bomin masih belum juga melepaskan ciumannya, malah justru lebih dqlam dan lebih semangat melumat bibir Daehwi.

"Bomin!!!"

Mendengar teriakan asistem sutradara, Daehwi menepuk - nepuk pundak Bomin, sayangnya Bomin masih belum mau melepaskan ciumannya. Daehwi semakin menepuk - nepuk lebij keras.

"Ya!!!! CHOI BOMIN!!!!"

Bomin melepaskan ciumannya dengan dengusan kesal, ia menatap kearah Daehwi.

"Nanti lagi ya sayang..." ucap Bomin setelah memberikam ciuman di dahi Daehwi.

Bomin melangkah pergi menuju tempat pengambilan gambar, meninggalkan Daehwi yang tersenyum - senyum malu.

Yaoi Oneshoot Series - Book 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang