179. Perjuangan Cinta- (Jaehyun X Renjun NCT)

729 32 37
                                    

Yang baru kenal dengan penulis ganteng idaman ini - uhuk - aku emang suka dengan pasangan seme tua dan uke masih muda. Gap umur yang lumayan jauh...

SELAMAT MEMBACA

Noted : untuk Heesung X Jay yang di request pada putaran pertama tidak akan aku tulis di putaran kedua karena tidak ada yang komentar bahkan dari yang request sendiri. Udah sampai capek bilangnya kalau aku butuh apresiasi.

Terima kasih

SELAMAT MEMBACA, Lagi muehehehehe

"Aku pulang!!!!"

Jaehyun menolehkan kepala, menatap pada seorang anak laki - laki yang berlari masuk kedalam rumah milik bosnya - Tao. Melihat tingkah anak terakhir Tao yang bernama Renjun ini berlari masuk kedalam dapur, kemudian naik keatas kursi untuk mengambil jus yang ada dibagian atas lemari. Renjun masih berdiri diatas kursi ketika ia menolehkan kepala dan menatap pada Jaehyun.

"Eh om Jaehyun..." sapa Renjun.

"Turun dulu, nanti jatuh lho," kata Jaehyun.

"Seben... waaaaaaaa........."

Mendengar teriakan Renjun dan tubuh Renjun yang oleng, Jaehyun berlari mendekat pada tubuh Renjun dan menerima tubuh Renjun dengan sempurna tanpa ada benturan dengan apapun.

Jaehyun yang dengan sukses menangkap tubuh Renjun dalam dekapannya, menatap pada Renjun yang memeluk erat pada lehernya.

"Sudah aman kok...." kata Jaehyun.

Renjun menatap balik kearah Jaehyun, ia kemudian menolehkan kepalanya ke sekeliling dan bernafas lega karena merasa sudah benar - benar aman.

"Terima kasih om Jaehyun..." kata Renjun.

"Iya sama - sama..." balas Jaehyun.

"Turunin dong, mau sampai kapan ini digendong?" tanya Renjun.

"Eh iya... iya...' Jaehyun menurunkan tubuh Renjun diatas meja yang ada di tengah dapur, "Kau mau jus apa? Biar aku buatkan."

"Baik sekali om ini," kata Renjun, "Jus anggur di mix jus anggur."

"Hmm... agak susah ya.." kata Jaehyun yang kemudian mengambil botol jus anggur yang sempat terjatuh karena adegan nyaris nyungsruk itu.

Jaehyun meletakkan gelas di samping Renjun yang menatapnya dengan penuh semangat. Ia menuangkan jus anggur kedalam gelas, "Jus anggur dicampur sama jus anggur."

Jaehyun menatap pada Renjun, menggoda pada anak muda berumur 16 tahun yang ada disampingnya ini. Kemudian dia menuangkan lagi jus anggur hingga penuh satu gelas, "Jus anggur lagi... mau dingin biasa atau dingin banget?"

"Hangat saja..." Renjun memeluk tubuh Jaehyun, "Seperti om... hangat."

Jaehyun terdiam, jantungnya berdegup kencang tidak karuan karena pelukan dari Renjun yang tidak juga dilepaskan.

"Ayah boleh ikut meluk juga tidak?"

Mendengar suara Tao yang tiba - tiba muncul, Jaehyun melepaskan pelukan Renjun meski si anak belum terlihat mau melepaskan.

Jaehyun menganggukkan kepala dengan canggung pada Tao.

"Tidak apa - apa kok, santai saja..." kata Tao, "Aku juga mau minum jus.. tapi anggur di mix dengan jeruk."

"Ayah menganggu saja ih... nyebelin ih.." Renjun turun dari meja dan melangkah pergi dari hadapan Jaehyun dan ayahnya.

Jaehyun terus menatap pada Renjun hingga anak dari bosnya itu menghilang dari pandangan matanya. Tanpa disadari oleh Jaehyun, Tao terus menatap dan memperhatikan anak buahnya ini.

"Kau suka pada anakku?" tanya Tao.

Jaehyun menolehkan kepala dengan cukup terkejut pada Tao.

"Tidak apa - apa kok. Asalkan Renjun juga suka, aku sih boleh - boleh saja," kata Tao.

"Beneran bos?" tanya Jaehyun.

"Iya.. beneran.. silahkan saja," jawab Tao, tangannya menepuk - nepuk punggung Jaehyun untuk memberikan semangat pada anak buahnya ini, karena dia tahu menaklukan hati Renjun sangat sulit. Renjun itu titisan murni dari istrinya yang super duper susah ditaklukan.

"Aku akan berusaha dengan sangat keras, terima kasih atas kepercayaannya bos," Jaehyun mengeluarkan catatan kecil dari sakunya, "Boleh tahu sedikit tentang Renjun?"

"Bagaimana kalau tanya ibunya saja?" Tao balik bertanya.

Jaehyun terdiam kembali.

"Kalau kau cinta dengan Renjun, jangan takut dengan ibunya dong," kata Tao.

"Akan saya coba...."

@@@@@

Jaehyun berdiri dengan tubuh yang ia gagah - gagahkan didepan sekolah tempat Renjun menimba ilmu. Ia sudah meminta izin pada Tao untuk menjemput Renjun hari ini. Dan Renjun tidak tahu sama sekali jika yang menjemput hari ini adalah Jaehyun yang ganteng ini.

Senyuman Jaehyun tercipta melihat Renjun yang melangkah menuju gerbang. Senyumannya makin melebar ketika melihat wajah semangat dari Renjun.

"Om ganteng...." sapa Renjun dengan nada centil seperti biasa.

"Hello Renjun," balas Jaehyun.

"Tumben om yang jemput," kata Renjun.

"Kau tidak suka dijemput om Jaehyun??" tanya Jaehyun.

"Suka kok... om om..." Renjun menarik - narik lengan baju Jaehyun, "Aku ingin makan malam dengan hamburger."

"Eeeh tapi kata Hyunbin - nim kau tidak boleh makan makanan fast food," kata Jaehyun semnari membukakan pintu mobil.

"Ya om jangan bilang dong sama mama," Renjun mengedip - ngedipkan matanya, mencoba jurus jitu agar keinginannya di turuti.

Jaehyun menatap pada Renjun dengan hati mulai meleleh. Manis sekali memang Huang Renjun ini sehingga membuat kepalanya mengangguk begitu saja.

"Yeee... makasih om," kata Renjun yang memberikan kecupan lembut pada pipi Jaehyun dan setelah memberikan ciuman singkat, ia masuk kedalam mobil.

Jaehyun menutup pintu mobil dengan pelan, ia melompat - lompat girang karena mendapatkan ciuman di pipinya.

Sepertinya perjalanan Jaehyun mendapatkan hati Renjun akan masih membutuhkan waktu lama. Tapi ia akan terus berjuang hingga benar - benar mendapatkan pujaan hatinya ini.

@@@@@

Jaehyun bahkan merasa kenyang ketika hanya memandangi Renjun yang sedang melahap makanan dengan begitu semangat.

"Enak sekali lho ini om... Om gak mau makan??" tanya Renjun.

"Om mau makan Renjun aja boleh?" celetuk Jaehyun.

Renjun berhenti mengunyah dan mengerutkan kening menatap pada Jaehyun, "Om ini kanibal ya... Mau makan manusia."

Jaehyun tersenyum geli mendengar reaksi dari Renjun. Tangan Jaehyun terjulur, mengelus lembut pada rambut Renjun.

"Bukan begitu.. maksudnya.. aku ingin jadi pacarnya Renjun, boleh?" tanya Jaehyun yang benar - benar nekat mengatakan apa yang ada didalam hatinya.

"Jadi pacar Renjun?" Renjun membulatkan matanya menatap pada Jaehyun dengan tatapan yang menunjukkan keterkejutan luar biasa.

Jaehyun menganggukkan kepala, "Om bener - bener serius suka sama Renjun. Mau tidak jadi kekasihku?"

"Hmmmm...." Renjun mengerutkan kening, berfikir keras untuk menjawab pertanyaan dari Jaehyun.

"Aku beliin satu lagi hamburger," kata Jaehyun.

"Boleh..." jawab Renjun dengan cepat.

"Jadi pacar om mau?" tanya Jaehyun lagi.

"Tambah cola, Renjun mau jadi pacarnya om," kata Renjun.

"Siap laksanakan!!" Jaehyun bergegas menuju kasir untuk memesan hamburger dan cola.

Ternyata perjalanan cint Jaehyun begitu mulus.

Sungguh beruntung dirinya ini.

Yaoi Oneshoot Series - Book 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang