174. Kiss Me-(Jihoon Treasure X Jeno NCT)

539 45 22
                                    

Langkah kaki Jeno segera terhenti. Benar - benar terhenti ketika melihat sesosok bocil bermat sipit - dia juga sipit sih, jadi ini bukan rasis - yang dengan penuh semangat melambaikan tangan kearahnya.

"Jeno Hyung sayang....."

Ditambah pula dengan teriakan - teriakan tidak seharusnya yang membuat Jeno semakin ragu untuk melangkah. Tapi dia tidak melangkah pun, anak laki - laki itu sudah dengan penuh semangat berlari kearahnya. Memeluk tubuh Jeno yang masih membeku.

"Kenapa diam saja sih hyung?" tanya sosok anak laki - laki yang mendongak menatap Jeno tanpa melepaskan pelukannya.

"Kau kenapa sih datang - datang ke sekolahku?" Jeno menatap kearah sekitarnya dan benar saja, dia sudah ditertawakan oleh beberapa orang.

"Ya memangnya Hyunsuk tidak boleh menjemput calon istri Jihoon?" tanya si bocah yang memiliki nama Hyunsuk ini.

"Jangan sembarangan bicara.." Jeno berusaha melepaskan pelukan Jihoon, tetapi bocah didepannya ini memeluknya erat sekali. Tidak mau lepas seperti cicak yang menempel di dinding, "Aku bukan calon istrimu... Jadi lepaskan pelukanmu sekarang juga."

"Tidak akan aku lepaskan," kata Jihoon.

"Tapi kita harus pergi ketempat les," kata Jeno yang mulai bergerak, berusaha melepaskan diri.

"Pokoknya tidak akan aku lepaskan sebelum aku mendapat ciuman manja dari hyung..."

Kalau tidak ingat Jihoon ini anak dari bos ayahnya, sudah Jeno jitak kepala Jihoon ini.

"Jangan aneh - aneh.. kita sedang diluar ini..." kata Jeno.

"Jadi kalau didalam boleh?? Aku meminta apapun boleh??" tanya Jihoon.

"Ya tetap tidak boleh..." Jeno mulai gerah karena pelukan Jihoon tidak juga dilepaskan, "Lepaskan... Astaga kau ini ngeyel banget sih... Lepas..."

"Cium dulu..." Pinta Jihoon lagi.

Dengan terpaksa, Jeno mencium pipi Jihoon.

"Kau menghinaku ya hyung," kata Jihoon.

"Tidak... Aku menciummu barusan," kata Jeno.

"Jangan cium di pipi dong... Bibir..." kata Jihoon yang sudah memanyunkan bibirnya.

Kalau tidak ingat rasa baktinya pada ayahnya yang semena - mena menjodohkan nya dengan bocil didepannya ini, Jeno pasti sudah menendang anak laki - laki yang monyong - monyong didepannya ini.

"Cium... Ayo hyung mana ciumnya??" Jihoon masih bersikeras memonyongkan bibirnya.

Jeno akhirnya mencium kilat pada bibir Jihoon, "Sudah... Lepaskan pelukanmu sekarang."

Jihoon menatap dengan dahi mengkerut pada Jeno.

"Apa lagi?" tanya Jeno.

Jihoon melepaskan pelukannya, tetapi kali ini menarik kerah seragam Jeno hingga tubuh laki - laki didepannya ini membungkuk dan dia bisa melumat lembut pada bibir Jeno. Menyesapi belah bibir Jeno dan memberikan kecupan singkat sebagai penutup.

"Itu baru namanya ciuman..." kata Jihoon yang tersenyum lebar, "Ayo berangkat les."

Jeno berdiri kaku dengan wajah memerah karena apa yng dilakukan oleh Jihoon.

Yaoi Oneshoot Series - Book 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang