47. Scary - (Doyoung x Taeyong NCT)

767 36 12
                                    

Taeyong itu tidak tahu apa yang membuat dia jatuh hati pada sosok Doyoung yang cukup menyeramkan di sekolah mereka. 

"Huwaaaa... maaf... maaf..." 

Taeyong menatap ketakutan kearah Doyoung yang memukul salah satu anak kelas 3 yang memang menggodanya ketika ia mau pergi ke kantin tadi. Padahal Taeyong...

"WAAAA... MAAF!!! SUDAH CUKUP!!!"

Taeyong lagi - lagi jantungan, Doyoung memukul lagi si kakak kelas dengan begitu kencangnya. Taeyong buru - buru mendekat, tetapi melihat kekasihnya yang memang brutal luar biasa, membuat dia mundur lagi. 

"Jangan ganggu pacarku lagi," kata Doyoung, "Berani menganggunya aku hancurkan masa depanmu."

"Iya... iya... maafkan aku..."

Taeyong menatap pada si kakak kelas yang akhirnya ngacir pergi dengan wajah ketakutan. Setelah merasa aman, Taeyong mendekat pada Doyoung. 

"Kau tidak apa - apa kan, lecet tidak.." kata Doyoung. 

Taeyong menggelengkan kepala, "Sayang...."

Doyoung yang tadi merasa darah tinggi mendadak langsung dingin dan nyaman mendengar panggilan sayang dari Taeyong yang mendayu - dayu.

"Bisa tidak jangan galak - galak, aku takut..." kata Taeyong. 

"Aku galak kan ke orang lain bukan ke kamu," kata Doyoung.

"Iya.. tapi.." Taeyong mendekat dan mengelus lembut pada dada Doyoung, "Aku yang lihat takut."

"Ya sudah aku tidak akan galak - galak," kata Doyoung yang mengambil tangan Taeyong dan mencium lembut punggung, "Buat Taeyong apapun akan aku lakukan."

Taeyong menganggukkan kepala dan tersenyum lebar pada kekasihnya. Sebagai hadiah dia memberikan ciuman lembut di bibir Doyoung. 

"Lagi dong.." kata Doyoung. 

"Eh?"

Taeyong belum sadar pada ucapan Doyoung ketika kekasihnya itu sudah mendekatkan wajah dan mencium kembali bibirnya. Awalnya Taeyong diam saja dan menikmati ciuman lembut dari bibir hangat Taeyong, tetapi lama kelamaan lidah Doyoung melesak masuk kedalam bibir Taeyong yang tidak sengaja terbuka karena tangan usil Doyoung meremas pantatnya. 

Taeyong menepuk - nepuk punggung Doyoung, ia sadar jika mereka berdua masih berada di labirin sekolah. Tetapi sepertinya memang kebanyakan seme kalau sudah terlanjur horny tidak peduli tempat. Ciuman dan lumatan Doyoung malah semakin dalam, tubuh Taeyong oleng apalagi ketika tangan Doyoung makin aktif meremas - remas pantatnya yang memang semok. Susah memang tubuh indahnya ini selalu membuat kekasihnya horny. 

Tubuh Taeyong akhirnya menyandar pada jendela labirin dan Doyoung yang seakan tidak memperdulikan sekitar malah membuka kancing seragamnya, "Ya... chagi... jangan disini juga."

Dengan tangan masih ada dikancing seragam Taeyong, Doyoung menatap kearah kekasihnya, "Pilih aku tidak galak atau tidak horny - an.. harus pilih salah satu."

"Ha? Jangan macam - macam," kata Taeyong, "Masa aku disuruh memilih diantara ahh..."

desahan Taeyong mengalir begitu saja ketika jari jemari Doyoung yang usil memilin puting miliknya. 

"YA!!!!! KALIAN BERDUA!!! JANGAN MESUM DISEKOLAH!!!!"

Taeyong dan Doyoung sama - sama menolehkan kepala kearah seseorang yang tiba - tiba berteriak, melihat guru killer mereka sudah berkacak pinggang sembari mengacungkan pemukul Doyoung buru - buru mengandeng tangan Taeyong dan berlari menghindari guru mereka yang sudah mengejar mereka dari belakang. 

Sambil berlari Taeyong berfikir, jika harus memilih kekasihnya ini harus tidak galak atau tidak horny - an, Taeyong bingung harus memilih yang mana. Tapi... lebih baik tidak terlalu galak. Karena kalau tidak horny - an, dia juga yang rugi. 


Yaoi Oneshoot Series - Book 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang