46 - Victory

16.7K 1K 68
                                    

Warning

Untuk yang di bawah umur silahkan di skip yaa...

Thor tidak bertanggung jawab loh.. ^_^

***********

Hari ini adalah sejarah baru untung Negara Amerika. Kemenangan yang di dapat oleh presiden baru mereka sangat mengesankan. Suara yang di menangkan oleh pasangan Alard Beaufort dan Edric Durant Morrone sangatlah jauh meninggalkan pasangan lawannya.

Suara dengan jumlah persentase terbesar yaitu tujuh puluh persen yang di menangkan oleh Alard dan Edric di luar Ekspektasi orang orang yang mendukung mereka. Alard dan Edric sendiri tidak akan percaya kalau tidak melihat secara langsung perhitungan sejak awal di lakukan.

Kegembiraan para pendukung kedua pasangan begitu meriah. Mereka turun ke jalan jalan besar dengan mengelu elukan nama Alard dan Edric. Negara mereka membutuhkan perubahan besar dan mereka percaya kalau Alard dan Edric bisa membawa perubahan itu dengan tujuan baik untuk ke depannya.

Di tambah mereka berdua akan bekerja untuk masyarakat, tidak ada yang namanya memperkaya diri sendiri. Karna di belakang nama mereka adalah nama orang orang besar. Para menteri pilihan yang akan membantu Alard dan Edric sendiri pasti bukan orang sembarangan. Mereka akan di pilih sesuai dengan kedudukannya yang berkompeten di bidang masing masing.

Alard dan Edric berada di kantor partai yang telah mendukungnya. Ucapan selamat kepada mereka berdua tidak berhenti di ucapkan oleh para kolega mereka. Kelelahan dan harapan mereka akhirnya terbayar hari ini dengan penuh suka cita.

Setelah seharian merayakan kemenangan nya, Alard kembali ke mansion keluarganya. Di sana keluarga besar sudah menunggu nya dengan senyum kebahagiaan. Kedua orang tua Alard, Tristan dan Dena memeluk erat anak pertama mereka secara bergantian. Sean memeluk cucu pertamanya dengan haru. Sedangkan Raphael dan Lauren memeluk Alard setelah Sean.

"Selamat Dude.. Sekarang kamu adalah Mr. President." ucap Raphael dengan nada menggoda.

"Shut Up..." Alard memutar kedua matanya yang membuat Raphael terkekeh.

"Seriously.. Dulu kamu sangat sibuk, aku sampai harus membuat janji terlebih dahulu apabila ingin bertemu dengan mu dan itu harus satu minggu sebelumnya. Apa lagi sekarang, bisa bisa satu bulan." cibir Raphael.

"Jangan berlebihan Son. Seorang presiden tidak sesibuk itu. Well.. Awal awal saja ketika sedang bertugas. Percayalah..." bela Sean sambil mengedipkan satu matanya yang membuat Raphael mendengus.

"Sudah.. Sudah.. Kita di sini akan makan malam bersama untuk merayakan kemenangan Alard." jeda Dena. "Sayang.. Ganti pakaian mu terlebih dahulu. Kita tunggu di meja makan." ucap Dena sambil tersenyum hangat.

"Baik Mom. Aku ke kamar dulu."

Sejak pengumuman kemenangan Alard dan Edric beredar di media elektronik dan televisi, Danielle yang mengikuti acara perolehan suara dari awal ikut senang dan bahagia. Bahkan tadi siang Danielle dan teman temannya turun ke jalan untuk merayakan kemenangan tersebut. Itu juga di paksa oleh Jack dan Giovanna.

Jalan jalan di setiap sudut Stanford University di penuhi dengan para mahasiswa yang ikut merayakan kemenangan presiden baru mereka. Karna mereka sedikit bangga memiliki Alard sebagai presiden muda pertama yang dimiliki Amerika, apa lagi Alard berasal dari Almamater mereka.

Danielle sudah berada di kamarnya, hampir jam sepuluh malam Danielle dan Giovanna baru kembali dari pesta yang di adakan teman temannya untuk kemenangan Alard yang sejak awal mereka dukung.

Danielle merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, kepalanya terasa pusing. Tadi di pesta Danielle meminum minuman alkohol. Itu juga tidak sengaja, karna Danielle kira itu adalah coca cola yang memakai es batu. Suara handphone Danielle berbunyi. Danielle mengambil dari saku celananya tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang