Braakkk....
"Kakak..."
"Brother..."
"Son..."
Semua orang melihat ke arah pintu yang berbunyi kencang. Alard terlihat tergesa gesa menuju ke kerumunan orang orang yang berada di depan ruang operasi. Di sana Alard melihat ada kedua orangtuanya, kakeknya, ibu dari Daniella, adiknya dan sahabat sahabat Daniella. Alard hanya membutuhkan waktu satu jam penerbangan memakai pesawat jet pribadinya.
"Bagaimana Danie..?" tanya Alard terengah engah.
"Daniella masih berada di dalam ruang operasi." ucap Candace.
"Ruang operasi? Sudah hampir 1 jam lebih, apa melahirkan membutuhkan waktu selama itu, mom?"
"Tentu saja nak, bahkan ada yang seharian di karenakan pembukaannya belum sempurna." jawab Dena ibunya.
"Daniella ingin melahirkan secara normal, walaupun tadi air ketubannya bocor tapi dia masih bisa melahirkan secara normal." ucap Dokter Mills.
"Thanks Noah..." Alard berjabat tangan dengan Noah.
"Kita ini sahabat, jadi sewajarnya kita saling bantu, bukan.."
Tiba tiba pintu ruang bersalin terbuka dan seorang Dokter wanita dan beberapa suster keluar dari ruangan tersebut.
"Mr. Beaufort." tanya Dokter itu melihat ke arah Alard.
"Iya Dok."
"Anda bisa ikut saya Sir." ucap Dokter Wanita itu.
"Baik Dok."
Alard masuk ke ruang bersalin, di lihatnya Daniella terbaring dengan wajah pucat dengan oksigen berada di sekitar wajahnya. Daniella melihat Alard yang sedang berjalan ke arahnya, Daniella terseyum sambil meneteskan air mata.
"Al..."
"Oh.. baby."
"Kamu datang.."
"Tentu saja. Aku akan menemani mu melahirkan anak kita."
"Mr. Beaufort. Anda datang tepat waktu, karna pembukaan dari rahim istri anda sudah terbuka sempurna. Anda bisa berdiri di samping istri anda sambil memberi dukungan."
"Baik dokter."
Hampir sepuluh menit sejak Alard berada di dalam ruang persalinan. Tiba tiba terdengar suara bayi menangis kencang. Semua yang berada di luar ruang mendengar suara bayi. Mereka terlihat senang dan bahagia. Kemudian selang lima menit ada suara bayi lagi terdengar kembali.
"Fuck.. apa kita tidak salah mendengar. Twin?" ucap Raphael spontan.
"Raph, jaga bicaramu." ucap Sean.
"Sorry grandpa, aku hanya kaget."
Daniella melahirkan bayi kembar laki laki dan perempuan dengan kondisi sehat dan tidak kurang satu apapun. Alard menitikkan air matanya ketika melihat secara langsung istrinya sedang berjuang melahirkan anaknya. Daniella mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anak mereka kedunia. Para suster membawa bayi mereka untuk di bersihkan.
Alard sedikit terkejut ketika ternyata Daniella melahirkan anak kembar, karna waktu Alard dan Daniella pergi bersama untuk pemeriksaan USG, dokter mengatakan kalau anak mereka berjenis kelamin laki laki. Alard tidak henti hentinya mengucapkan terima kasih karna Daniella yang sudah melahirkan buah hati mereka dalam keadaan sehat. Alard juga tidak lupa mengatakan kalau dia bangga dan sangat mencintai Daniella.
Bayi laki laki Daniella begitu tampan, dan bayi perempuannya sangat cantik, Wajahnya seperti duplikat Alard. Mata, hidung, mulut dan garis wajahnya mengambil dari wajah Alard. Sedangkan rambutnya mengikuti Daniella yang berwarna pirang.
Suster memberikan bayi Daniella ke pangkuan nya untuk di susui. Alard begitu takjub melihat bayi yang sangat kecil sedang dipeluk oleh istrinya.
"Lihat lah dia sayang. Sangat kecil dan tampan." ucap Alard kagum pada anaknya. Daniella tersenyum mengelus rambut bayinya.
"Kamu benar dia sangat tampan dan cantik." balas Daniella sambil melihat bayi perempuan yang sedang tertidur berada di box bayi, yang sedang menunggu untuk bergantian di susui.
"Terima kasih karna sudah melahirkan nya ke dunia ini sayang. Aku sangat mencintaimu. Aku mencintai kalian bertiga." ucap Alard sambil mencium kening Daniella.
"Aku juga mencintaimu Al. Kami bertiga mencintaimu." ucap Daniella. "So.. Siapa nama bayi kita sayang." tanya Daniella. Alard terdiam dan menghela nafasnya.
"Aku hanya menyiapkan satu nama. Kamu tau itu. Aku kira akan lahir satu bayi laki laki." Daniella tersenyum melihat wajah Alard yang terlihat bingung.
"Maafkan aku tidak memberitahumu. Sebetulnya aku ingin membuat kejutan untukmu, satu bulan setelah aku USG bersamamu, aku kembali ke dokter karna bayi kita aktif sekali menendang nendang perutku. Dari situ aku tahu bahwa aku bukan hanya mengandung satu anak saja." ucap Daniella, Alard mengelus pipi Daniella seperti mengatakan tidak apa apa.
"Nama anak laki laki kita, Rayner Erlan Beaufort." ucap Alard tiba tiba.
"Rayner. Ray.." ucap Daniella, Alard menganggukan kepala.
"Prajurit besar, bangsawan di suatu negeri, Kelak dirinya akan menjadi seorang pemimpin yang terhormat di seluruh dunia." ucap Alard.
"Apa itu nama arti dari anak kita?" tanya Daniella. Sekali lagi Alard mengangguk.
"Ray kamu dengar itu sayang. Kamu akan menjadi anak yang hebat." ucap Daniella mencium pipi Rayner dengan lembut. "Aurora Emsley Beaufort." ucap Daniella pelan tapi masih bisa di dengar Alard.
"What..?"
"Nama anak perempuan kita Aurora Emsley Beaufort. Artinya pemberi harapan, hadiah dari tuhan. Karna bayi perempuan kita ada di dunia ini tanpa kita sadari sebelumnya. Kamu suka dengan namanya Al..?"
"Oh.. baby. Nama yang indah. Terimakasih." Alard mengecup bibir Daniella perlahan.
Daniella bergantian menyusui anak perempuannya. Alard tidak akan pernah bosan untuk melihat ketiga orang yang amat dicintainya itu berinteraksi. Semua kebahagiaan yang di dapatkan nya bukan lah hanya semu belaka. Butuh pengorbanan untuk mendapatkan semua itu dan Alard tidak akan pernah menyesal.
* End *
******************
Akhirnya selesai juga cerita aku ini, ga sangka udah hampir dua tahun lebih aku tulis cerita ini.
Cerita ini aku buat tahun 2020, sempet tersendat karna kesibukan di dunia nyata tapi akhirnya bisa selesai juga.
Di tambah lagi ada tiga cerita aku yang lain. Jadi membagi waktu untuk menulis jadi terbagi.
Kalau kalian suka cerita yang aku tulis kalian bisa kepoin kok cerita aku yang lain.
Terima kasih buat para Reader aku dan juga para pengikut aku tentunya.
Terima kasih atas dukungan kalian yang berupa bintang kecil yang kalian berikan.
I Love You
YeniNdet
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)
RomanceDi Negara maju dan Negara Demokrasi siapa saja bisa menjadi orang nomer satu. Apalagi ketika diri mereka memiliki kecerdasan, kekayaan dan kekuasaan. Mereka dengan cepat akan mendapat simpati dari masyarakat, di tambah dengan wajah yang tampan dan u...