Tiga bulan waktu yang cukup melelahkan untuk Danielle. Bagaimana tidak, kesibukannya sebagai seorang Dokter yang masih praktek di rumah sakit, di tambah tugas kewajibannya sebagai ibu Negara membuat Danielle sedikit kewalahan.
Danielle sendiri masih tinggal bersama keluarga Beaufort hingga praktek kerjanya usai satu bulan lagi. Setelah itu Danielle kemungkinan akan menyelesaikan tugas akhirnya dan memiliki gelar sebagai dokter umum. Danielle ingin mengambil spesialis penyakit dalam setelah lulus kuliah, tapi itu akan di bicarakan kembali dengan Alard nanti.
Danielle berada di tempat istirahat para dokter sebelum menuju ruangan isolasi untuk mengidap penyakit kanker. Setelah hampir satu tahun bekerja di rumah sakit, Danielle di percaya menangani ruang isolasi bagian anak anak. Karena itu dirinya memiliki keinginan besar untuk mengambil spesialis nantinya.
"Hai..."
"Oh.. Hai Jess. Operasi mu sudah selesai?"
"Hmm.. Hari ini sangat melelahkan." Jessica langsung merebahkan tubuhnya karena kelelahan setelah hampir dua belas jam berada di ruang operasi.
"Jangan tidur di sana. Kasur itu baru di bereskan oleh ku." amuk Danielle.
"Ck.. Sebentar saja, nanti aku bereskan kembali." sela Jessica yang memejamkan kedua matanya. "Danie.. Apa Natan hari ini mengawal mu?" tanya Jessica yang masih memejamkan matanya.
"Jangan macam macam Jess." ancam Danielle.
"What..?" Jessica membuka kedua matanya dan menoleh ke arah Danielle yang sedang melirik tajam ke arahnya. "Aku hanya bertanya, jangan pelit informasi." Jessica mendengus.
"Jangan bermain api."
"I'm Not.." ucap Jessica yang kali ini duduk di pinggir kasur. "Dia singel kan?"
"Ehmm..."
"Aku penasaran seperti apa istrinya dulu. Bisa bisanya pria seperti Natan di tinggal oleh wanita itu. Dia bodoh atau apa..?" ucap Jessica sedikit kesal.
"Sudah jangan mengurusi urusan pamanku. Urus hubungan mu dengan kekasih mu saja." balas Danielle sambil menulis jadwal kunjungan.
"Kekasih..? Apa yang kamu bicarakan? Aku wanita bebas dan happy, kamu harus tau itu."
"Oh my God.. Kamu sudah putus lagi?"
"Hmm.. Ternyata memperkenalkan keluarganya kepadaku hanya kedok saja untuk menutupi kalau dirinya itu gay."
"What the fu.."
"Shuutt.. Jangan mengumpat. Apa kamu lupa, kamu itu sudah menjadi ibu negara." ucap Jessica sambil terkekeh yang membuat Danielle meringis.
"Tapi kamu tidur dengannya kan? Terus.. Bagaimana bisa dia baik baik saja dengan mu. Maksudku.. Kamu tahu kan..?"
"Ck.. Apa yang tidak bisa di dunia ini Danie sayang. Mungkin dia suka keduanya. Siapa yang tahu."
"Are you oke?" tanya Danielle simpati.
"Yeah.. Berkat pamanmu. Aku sudah move on."
"Oh.. Shut up." ucap Danielle membuat mereka berdua tertawa.
Danielle kembali ke ruang isolasi untuk mengecek salah satu pasien dan Jessica masih merebahkan tubuhnya sebentar di ruangan dokter sebelum pulang.
Brakk...
"Baringkan di sana." ucap seseorang.
"What the hell.. Ada apa ini?" tanya Jessica yang bangun dari tidurnya karena mendengar suara nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)
RomanceDi Negara maju dan Negara Demokrasi siapa saja bisa menjadi orang nomer satu. Apalagi ketika diri mereka memiliki kecerdasan, kekayaan dan kekuasaan. Mereka dengan cepat akan mendapat simpati dari masyarakat, di tambah dengan wajah yang tampan dan u...