11 - I'm Sorry

34K 1.5K 8
                                    

Candace menangis pilu, di ruang kerja milik Senator Tommy Kendrick hanya terdengar suara tangisan Candace. Candace ingin pergi tapi tubuhnya tidak bisa di gerakan. Semua saraf di tubuhnya melemah.

Sean Beaufort yang melihat Candace sedang menangis mendekat ke sofa yang di duduki oleh Candace. Sean menangis melihat keadaan anak tercintanya. Sean tidak menyangka kalau dia akan bertemu kembali dengan anaknya.

Sean duduk di samping Candace, Candace tersentak karna Sean memegang kedua tangan Candace.

"Jangan menangis nak." Sean menghapus air mata Candace yang turun ke pipi. "Jangan pernah menangis lagi."

"Papa... M-maafkan aku." ucap Candace menundukkan kepala dan menangis.

"Tidak nak. Jangan minta maaf untuk semua yang telah terjadi. Sekarang papa di sini. Papa sangat mencintaimu." ucap Sean memeluk erat Candace.

Candace memeluk Sean dan menangis di dada sang ayah yang sangat di rindukan nya. Alard yang melihat kakek dan aunty nya telah bertemu tersenyum getir. Alard membayangkan bagaimana kehidupan Candace dan Danielle selama ini, dengan kondisi Candace yang mengalami kebutaan.

"Bagaimana kabar mu pah?" tanya Candace.

"Kabar papa baik sayang. Bagaimana kabar mu dan Danielle?"

"Kami baik pah."

"Bagaimana dengan... Kondisi mu nak?" Candace terdiam sebentar. Mengerti apa yang ayahnya tanyakan. Candace tersenyum.

"Aku baik baik saja pah. Papa tidak usah khawatir kan aku."

"Bagaimana papa tidak khawatir sayang. M-ma.. Matamu." Mata Sean berkaca kaca. Candace memegang wajah ayahnya.

"Aku masih bisa melihat lagi pah. Papa tidak usah khawatir. Aku hanya tinggal menunggu pendonor mata yang cocok dengan ku." ucap Candace menenangkan Sean.

"Apa yang terjadi nak. Bisa kamu ceritakan semua nya pada papa? Kenapa selama ini kamu tidak pernah menghubungi papa?" Candace menghela nafasnya.

Candace memandang lurus ke arah depan dimana wajah Sean ada di sana. Candace tersenyum dan mengangguk.

"Baik pah. Aku akan menceritakan semuanya." ucap Candace.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu malam, Danielle masih terjaga karna Candace belum juga pulang. Danielle sudah menghubungi Giovanna apakah ibunya sudah pulang dari pesta. Ternyata Jeniffer juga belum pulang.

Danielle membuka pintu rumahnya, Danielle mondar mandir di perkarangan rumahnya. Dia sangat mengkhawatirkan keadaan Candace, karna sekarang sudah larut malam dan baru kali ini Candace belum pulang.

"Mom.. Where are you?" ucap Danielle lirih.

Danielle duduk di tangga depan pintu rumahnya. Melihat ke arah jalan raya komplek rumahnya yang terlihat sepi. Tidak ada rasa takut di diri Danielle melihat jalanan yang sepi. Yang Danielle takut kan adalah keadaan ibunya.

Dari kejauhan terdengar deru suara mobil mendekat. Mobil itu berhenti di depan rumah Danielle. Danielle melihat mobil yang sangat mahal. Entah siapa yang berada di mobil tersebut. Pintu mobil terbuka ternyata Candace dan juga Jeniffer keluar dari mobil itu. mereka berdiri dan melambaikan tangan ke arah mobil. Lalu mobil itu berlalu menjauh dari rumah Danielle.

"Mom..." panggil Danielle tepat di belakang Candace.

"Danielle sedang apa kamu di luar sayang."

"Menunggumu."

"Ya Tuhan Danielle. Kenapa menunggu Mommy di luar sayang. Kalau ada apa apa bagaimana?" ucap Candace yang tidak suka ide putrinya yang menunggu di luar rumah.

The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang