Warning
18++
Kalau Thor tulis kata kata warning, masihlah yah layak di baca sama kalian yang di bawah umur.
Tapi kalo ada angka trus di tambah plus plus tolong yang masih di bawah umur di skip aja.
Thor tidak bertanggung jawab loh..
*********
Selama di perjalanan kembali ke mansion, Danielle diam membisu, bukan hanya letih saja yang di rasakan Danielle, tapi juga di dalam hatinya masih ada rasa amarah mengenai kejadian di toilet dengan Elia Jacelyn. Bisa bisanya Elia berbicara kebohongan tentang hubungan dirinya dengan Alard.
Danielle juga memaki dirinya sendiri, kenapa juga tiba tiba dirinya mencium Alard. Pipi Danielle langsung merona ketika mengingat ciuman yang cukup intens tadi ketika berada di pesta.
Alard juga terdiam karna di buat bingung oleh tingkah Danielle, di pesta tadi Danielle seperti bukan Danielle yang di kenalnya. Alard melirik ke arah Danielle yang masih memandang ke arah luar jendela.
Alard membawa mobilnya sendiri dan menugaskan semua bodyguard nya mengikutinya dari belakang.
"Apa di luar sana ada hal yang sangat menarik, sampai sampai kamu menghiraukan aku?" tanya Alard tiba tiba, tapi pandangan Alard masih menuju ke arah depan jalan raya.
"A-apa...?" pertanyaan Alard membuat Danielle sedikit tersentak kaget.
"Ada apa? Kenapa kamu melamun, ehm..?"
"Tidak. Tidak ada." ucap Danielle gugup.
"Tidak ada? Sepanjang jalan kamu melamun sayang." ucap Alard gemas sendiri melihat tingkah Danielle yang gugup. Danielle menghela nafasnya.
Mereka tiba di kediaman keluarga Alard hampir jam sebelas malam. Sepertinya semua orang di rumah sudah tertidur, Alard mengantar Danielle menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.
"Maaf.." ucap Danielle menundukkan kepala. Ketika mereka sampai di pintu kamar Danielle.
"Maaf..? Maaf untuk apa?" Alard mengerutkan dahinya tidak mengerti.
"Itu.. Hmm.. C-cium.. Ciuman tadi. Maaf." ucap Danielle sambil memalingkan wajahnya.
Alard tersenyum lebar ketika mengingat ciuman yang Danielle lakukan. Ingin rasanya Alard memeluk dan mencium Danielle yang sangat terlihat menggemaskan. Alard terkekeh sendiri mengingat itu.
"Jangan Danie. Jangan meminta maaf untuk ciuman yang kamu lakukan. Karna aku tidak akan memaafkan mu."
"T-tidak..?" tanya Danie yang menoleh ke arah Alard yang sedang menatap nya.
"Tidak. Karna aku tidak akan pernah memberikan maaf. Karna ciuman yang kamu lakukan tidaklah salah." ucap Alard. Wajah Danielle bertambah merah karna ucapan Alard. "Justru sekarang aku ingin sekali mencium mu lagi."
Alard mendekati Danielle yang bergeming, Alard menyelipkan tangan nya ke pinggang ramping Danielle dan satu tangannya lagi menahan tengkuk Danielle agar tidak bergerak.
Alard mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Danielle yang sejak tadi ingin di cumbunya. Alard melumat bibir ranum milik Danielle sampai Danielle mendesah menikmati ciuman dari Alard.
Desahan yang keluar dari mulut Danielle tidak di sia siakan oleh Alard untuk memasukkan lidahnya ke rongga mulut Danielle. Danielle sendiri telah belajar cara bagaimana berciuman dengan baik dan karna Alard lah yang membuat Danielle bisa melakukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)
RomanceDi Negara maju dan Negara Demokrasi siapa saja bisa menjadi orang nomer satu. Apalagi ketika diri mereka memiliki kecerdasan, kekayaan dan kekuasaan. Mereka dengan cepat akan mendapat simpati dari masyarakat, di tambah dengan wajah yang tampan dan u...