58 - Inseparable

16.9K 992 44
                                    

Di sini thor buka google search tentang acara pernikahan non Muslim

Jadi maaf kalau ada perkataan ataupun kesalahan penulisan 🙏

*****************

Kedua mempelai dipersilakan oleh Pendeta untuk berdiri dan berjabatan atau berpegangan tangan, setelah dilakukan beberapa liturgi (tata cara kebaktian) yang diikuti oleh jemaat, termasuk keluarga dan undangan.

"Alard Beaufort, apakah engkau bersedia mengambil Danielle Eugene menjadi istrimu, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kalian, sesuai dengan hukum Allah yang kudus dan inilah janji setiamu yang tulus."

"Saya bersedia." ucap Alard lantang dan tegas.

"Danielle Eugene, apa engkau bersedia mengambil Alard Beaufort menjadi suamimu, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kalian, sesuai dengan hukum Allah yang kudus dan inilah janji setiamu yang tulus."

"Saya bersedia."

Setelah janji pernikahan diucapkan, kedua mempelai saling memasangkan cincin pernikahan, kemudian diteguhkan dan diberkati oleh pendeta dihadapan para saksi.

"Dengan ini saya nyatakan kalian sebagai suami istri." ucap pendeta itu tersenyum. "Kamu bisa mencium mempelai wanita nya nak." tambahnya.

Alard menarik lengan Danielle, memegang pinggang dan lengkuk Danielle lalu mencium nya. Ciuman yang begitu lembut tapi tegas. Mereka melepas ciuman dan tertawa bahagia. Suara riuh, tepuk tangan dan siulan terdengar membahana di ruangan.

"Selamat sayang. Mommy doakan semoga kamu bahagia. Kamu pantas mendapatkan nya." ucap Candace terharu.

"Thank you Mom." ucap Danielle memeluk erat Candace ibunya.

Acara di lanjutkan dengan makan bersama yang memang sudah di sediakan oleh panitia. Semuanya terlihat indah dan mewah. Sejak pertama mereka masuk ke altar mereka terkesima dengan indahnya ruangan yang akan menjadi acara utamanya. Sekarang mereka berada di ruangan berbeda untuk acara pesta pernikahan kedua mempelai.

Mereka di buat kagum untuk kedua kalinya, tempat acara pesta nya begitu mewah dan indah. Alard benar benar memuji selera ibu mertuanya dan juga Clare. Alard meminta acara pernikahannya harus indah dan tidak akan terlupakan oleh Danielle dan itu benar benar terjadi setelah melihat semuanya.

"Wow.. Mate. Selera yang bagus." ucap Edric melihat pernikahan sahabatnya.

"Thanks.." balas Alard sambil melihat ke arah kanan dan kirinya.

"Apa yang kamu cari?" tanya Edric. Melihat Alard seperti mencari sesuatu.

"My wife." ucap Alard tersenyum.

Ketika menyebutkan kalimat istri, Alard terlihat begitu bahagia. Baru kali ini kalimat tersebut begitu indah di dengar ketika Alard menyebutkan istriku dari mulutnya sendiri.

Setelah acara pernikahan selesai para tamu di persilahkan menunggu di ruang sebelah untuk acara ramah tamah. Sementara Danielle berganti pakaian, Alard yang menyambut para tamu yang memberikan selamat atas pernikahannya.

Danielle sendiri berada di ruang ganti pakaian di bantu oleh Nadia. Danielle memakai gaun malam yang indah untuk hadir di pesta menyambut para tamu undangan.

"Kamu terlihat cantik malam ini Danie." ucap Nadia terkesima.

"Thanks Nad. Dress mu juga indah. Terimakasih untuk semuanya." balas Danielle memegang tangan Nadia.

"Terimakasih juga untuk mempercayai ku." Nadia mengatakan dengan tulus dari dalam hatinya.

Setelah selesai Danielle menuju ke pesta yang sedang berlangsung di temani oleh Nadia dan ketiga sahabatnya. Ketika berada di depan pintu musik yang tadinya terdengar bising berubah menjadi lagu romantis.

Semua tamu undangan, keluarga dan tentu saja Alard menoleh ke arah pintu masuk dimana sudah ada Danielle yang sedang berdiri sendiri karna para sahabatnya sudah tidak di tempat. Semua orang tersenyum melihat mempelai wanita terlihat cantik dan anggun pada malam hari ini.

Danielle memakai dress berwarna peach yang cocok dengan warna kulitnya. Dress nya begitu indah melekat di tubuh Danielle. Alard tersenyum lebar ketika melihat Danielle. Alard menghampiri Danielle, membungkukkan punggungnya dan mengambil sebelah tangan Danielle, membawanya ke bibir dan mencium punggung tangan Danielle ringan.

"My Wife.."

Danielle tersenyum mendengar ucapan Alard. Alard mengaitkan lengan Danielle dan membawanya ke tengah ruangan. Semua orang yang berada di tengah ruangan menyingkir untuk memberikan ruangan bagi kedua mempelai.

Alunan lagu romantis berkumandang dan Alard mengajak Danielle berdansa untuk pertama kalinya mereka sebagai suami istri. Semua orang melihat mereka berdua terkesima, Alard dan Danielle begitu cocok untuk bersama. Alard adalah pria yang gagah dan tampan sedangkan Danielle wanita yang sangat cantik.

"Aku mencintaimu." bisik Alard di telinga Danielle.

"Aku juga mencintaimu, my hubby." balas Danielle.

Alars tertegun dengan sebutan Danielle, Alard tersenyum dan mengecup bibir Danielle.

"My hubby.. Aku suka dengan ucapanmu sayang. Benar. Aku adalah suami mu dan kamu sekarang adalah istriku."

Sekarang Dance floor di penuhi oleh keluarga dan tamu undangan yang ingin berdansa bersama kedua mempelai. Bahkan keluarga dan para sahabat bergantian untuk berdansa dengan Alard dan Danielle.

Alard hanya bisa mendengus ketika setiap kali berdansa dengan Danielle pasti di selak oleh pria dikeluarganya. Bahkan para sahabatnya dengan kurang ajarnya meminta Danielle untuk berdansa dengan mereka. Alard tahu kalau semua para sahabatnya hanya mau mengerjainya saja, tapi Danielle dengan ramah meladeni mereka.

Pesta berlangsung sampai malam hari tapi Alard dan Danielle pamit dengan keluarga dan para tamu untuk pergi dari pesta tersebut. Danielle dan Alard mengucapkan selamat tinggal dan mengatakan kalau pesta tetap berlangsung tanpa mereka. Ketika Alard dan Danielle keluar dari tenda, sekitar seratus meter sudah ada helikopter yang sedang menunggu mereka berdua.

"Kita mau kemana?" tanya Danielle ketika mereka sudah duduk dan memakai sabuk pengaman.

"Kita akan pergi ke tempat dimana hanya ada kita berdua." ucap Alard sambil mencium Danielle dan tersenyum bahagia.

Helikopter membawa mereka, dari atas Alard dan Danielle dapat melihat sekumpulan orang yang mendongak ke arah mereka. Mereka adalah paparazi yang masih setia mencari berita, paparazi mengarahkan kamera ke arah helikopter dan cahaya blitz kamera langsung berlomba lomba untuk mendapatkan gambar yang akan menjadi headline malam ini juga.

Helikopter yang di bawa oleh Rush akan menuju ke bandara, dimana disana sudah menunggu pesawat jet pribadi milik Alard. Di dalam sudah ada Natan dan Bruce yang menunggu.

"Apa semua sudah siap?" tanya Alard ketika dirinya sudah duduk dan Danielle berada di samping Alard.

"Semua sudah siap, Sir." jawab Natan.

"Good. Beritahu Bruce untuk segera berangkat."

"Yes Sir. Hmm.. Sir."

"Ada apa..?" Alard mendelikan matanya.

"Selamat atas pernikahan anda Sir." ucap Natan karna setelah acara pernikahan selesai Natan dan Bruce segera ke bandara untuk menyiapkan semua.

"Thank you Natan." ucap Alard tersenyum ramah.

"Terimakasih Uncle Natan." Danielle tersenyum.

Walaupun hanya satu minggu Alard akan bebas dari pekerjaannya. Tapi setiap detik akan sangat berharga bagi Alard apabila bersama Danielle. Dengan waktu yang sangat singkat itu Alard akan membuat bulan madu mereka tidak akan pernah mereka berdua lupakan.

The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang