31 - Entertainment

18.5K 1.1K 29
                                    

Satu bulan telah berlalu, Alard semakin sibuk dengan dua pekerjaannya sebagai seorang Senator dan penasehat di perusahaan keluarganya. Sedangkan Danielle sedang berhadapan dengan ujian semester.

Selama hubungan dengan Danielle, Alard berusaha sesering mungkin mengunjungi Danielle. Setiap weekend Alard pasti akan pergi ke Palo Alto apabila tidak ada schedule yang sangat penting.

Danielle sendiri di sibukan oleh jadwal mata kuliah yang padat, di tambah sekarang sedang melaksanakan ujian semester. Danielle sudah menceritakan hubungannya dengan Candace, Candace mengatakan kalau dirinya turut ikut bahagia apabila Danielle bahagia.

Alard sedang berada di perusahaan Beaufort untuk melakukan pertemuan dengan Raphael. Tugasnya sebagai Senator akhir akhir ini di ambil alih oleh wakil nya karna Alard sibuk di parlemen. Alard akan menjadi salah satu kandidat yang akan maju tahun ini sebagai Presiden.

Karna itu pertemuan dengan Raphael akan membahas mundurnya Alard sebagai penasehat di perusahaan keluarganya.

"Kamu benar benar akan melakukannya?" tanya Raphael ketika mereka selesai meeting.

"Hmm.. Kamu tau ini cita cita ku, Jalan itu adalah titik akhir politik yang aku tekuni selama ini." ucap Alard datar.

"Ck.. Asal kamu tau Cita cita dan ambisi itu saudara tiri." ucap Raphael asal.

"Aku ingin kamu memberhentikan Clare besok." ucap Alard tiba tiba.

"Apa maksud mu?" Raphael mengerutkan dahinya tidak mengerti atas permintaan Alard.

"Mulai besok aku mau Clare tidak bekerja lagi di sini. Aku ingin kamu memberikan pesangon yang pantas untuk nya."

"Tunggu dulu. Apa aku tidak salah mendengar? Kamu mau aku memberhentikan Clare. Clare Kalinskie? Sekretaris aku yang ada di depan pintu sana." ucap Raphael sambil menunjuk ke arah pintu untuk memastikan. Alard menganggukkan kepalanya.

"But Why..? Apa salahnya. Clare bekerja sangat baik selama ini dan kamu tahu itu." ucap Raphael masih tidak mengerti atas permintaan Alard yang menurut nya sangat aneh.

"Karna Clare akan bekerja denganku." ucap Alard langsung berdiri dari tempat duduknya. Raphael membulatkan matanya.

"What..."

"Aku pergi dulu. Jangan lupa suruh Clare menemui ku setelah dia di berhentikan." Alard meninggalkan Raphael yang bergeming dari sofa.

Raphael baru tersadar dari lamunannya setelah pintu tertutup yang di lakukan Alard ketika sudah keluar dari ruangan.

"Shit.. Al.. Kita belum selesai bicara." teriak Raphael dari dalam ruangan.

Di waktu yang sama Danielle dan Giovanna sedang berada di sebuah Cafe. Hari ini adalah hari terakhir mereka ujian semester dan mereka berdua beserta beberapa teman teman mereka sedang merayakan hari terakhir ujian yang di lakukan.

"Bagaimana kalau besok kita ke club?" ucap salah satu teman Giovanna yang berambut pirang.

"Aku masih sembilan belas tahun kalau kalian lupa." ucap Danielle polos dengan mengangkat tangannya yang membuat teman temannya terkekeh geli.

"Hai.. Ada yang namanya Fake Id Card, silly." ucap gadis itu lagi sambil tertawa geli.

"Yang di katakan Caroline benar Dan. Aku mengenal seseorang yang bisa membuat nya hanya dalam waktu dua jam saja." ucap gadis yang memiliki rambut coklat.

"Benarkah..?" tanya Giovanna takjub.

"Apa itu tidak akan ketahuan?" tanya Danielle serius.

"No.. Tidak akan. Mereka tidak akan tahu. Apa lagi suasana di sana gelap." ucap gadis itu lagi.

The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang