Sudah hampir empat bulan lamanya Danielle tinggal di mansion keluarga Beaufort. Walaupun Danielle menghabiskan waktu di rumah sakit, sebisa mungkin Danielle membagi waktu untuk keluarga dan juga teman temannya. Danielle mendapatkan waktu tiga hari untuk libur dari pihak rumah sakit, karna kemarin Danielle menggantikan dokter yang tidak masuk kerja.
Sekarang Danielle sedang berlibur bersama keluarga Beaufort. Tidak lupa mereka juga mengajak Giovanna. Mereka sekarang berada di sebuah Villa di pinggir pantai. Villa milik keluarga Beaufort begitu sangat privasi. Villa tersebut di jaga oleh puluhan bodyguard agar tidak ada yang mendekati Villa tersebut.
Mereka tiba di villa jam sembilan, villa tersebut terlihat elegan dan unik. Karna waktu masih menunjukan pagi hari, Danielle, Giovanna dan Lauren memutuskan untuk pergi ke pantai. Pantai terlihat sepi karna pantai yang mereka datangi adalah pantai pribadi dan hanya ada mereka bertiga saja.
"Aku akan melepaskan ini." ucap Giovanna sambil melepaskan atasan bikini miliknya lalu tengkurap untuk berjemur.
"Jangan gila Gio." maki Danielle sambil melihat ke arah kanan dan kirinya. Lauren hanya terkekeh melihat tingkah Giovanna.
"Ck.. Tenang saja tidak ada siapapun di sini kecuali kita bertiga." balas Giovanna.
"Vanna benar. Hanya kita bertiga di pantai ini." ucap Lauren membenarkan perkataan Giovanna.
"Yeah.. Right. Dan kalian anggap apa yang di sana itu. Patung?" tunjuk Danielle yang dari kejauhan terlihat beberapa bodyguard yang sedang berjaga jaga.
"Mereka tidak akan melihat. Percayalah. Mereka masih sayang dengan kedua mata mereka." Lauren menjawab dengan terkikik.
"Huh... Terserahlah." pada akhirnya Danielle menyerah.
Menjelang siang hari mereka sudah kembali ke villa dan Dena sudah mempersiapkan makan siang yang mungkin sedikit terlambat bagi mereka. Mereka semua berada di ruang makan. Tristan, Raphael dan Sean sedang membicarakan bisnis. Sedangkan Giovanna dan Lauren berbincang bincang mengenai kampus mana yang akan Lauren pilih nantinya.
Sejak tadi Danielle asik dengan dunianya. Makanan yang berada di depannya hanya di aduk aduk oleh Danielle. Dena yang melihat itu hanya terseyum simpul.
"Apa makanan nya tidak enak sayang..?" tanya Dena tapi tidak di hiraukan oleh Danielle. "Danie.."
"Oh.. Maaf aunt. Kenapa?"
"Apa kamu baik baik saja?" tanya Dena sambil tersenyum.
"Yeah.. Aunty. Maaf.."
"Pasti kamu lelah karna pekerjaanmu, bukan?" tanya Dena yang hanya di anggukan oleh Danielle. "Lupakan pekerjaanmu sesaat sayang. Sekarang waktunya kamu untuk tidak memikirkan pekerjaanmu, ok.."
"Aunty benar... " ucap Danielle sambil tersenyum.
Memang tidak ada yang salah dari perkataan Dena, tapi Danielle juga tidak mengeluh karna Danielle menyukai pekerjaanya. Hanya saja pikirannya sekarang sedang memikirkan seseorang yang sangat di rindukannya.
Danielle berada di belakang villa dan sedang memandang lautan luas. Angin malam membuat rambut panjang Danielle yang tergerai terhempas indah. Hanya ada bulan dan bintang yang menerangi kelamnya malam di sekitar laut.
Danielle sangat menyukai pantai. Ketika ayahnya meninggal dunia dan ketika Danielle sangat merindukan ayahnya, Danielle selalu pergi ke pantai untuk menenangkan diri. Sekarang Danielle merindukan seseorang di luar sana.
Danielle menghela nafasnya, baru kali ini Danielle merasakan perasaan seperti ini. Merindukan seseorang selain kedua orangtuanya. Hanya saja perasaan kepada Alard begitu dalam dan ada sesak di dada. Danielle merindukan Alard tapi tidak bisa bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)
RomanceDi Negara maju dan Negara Demokrasi siapa saja bisa menjadi orang nomer satu. Apalagi ketika diri mereka memiliki kecerdasan, kekayaan dan kekuasaan. Mereka dengan cepat akan mendapat simpati dari masyarakat, di tambah dengan wajah yang tampan dan u...