Danielle dan Jean sekarang berada di sebuah butik untuk membeli dress. Karna Danielle tidak memiliki dress yang mau di pakai nanti malam bersama Alard. Sudah hampir satu jam Danielle dan juga Jean keluar masuk butik yang berada di Mall dan tidak ada satu pun yang cocok untuk nya.
Jean menyarankan jangan membeli dress yang berada di butik Mall, karna dress di sana kebanyakan sedikit terbuka dan juga tentunya mahal. Karna itu Jean membawa Danielle ke butik salah satu kenalannya yang seorang Disainer muda lokal yang cukup di kenal.
"Hai.. Nadia. Apa kabar mu?" tanya Jean ketika mereka masuk ke butik dan melihat wanita berambut merah sedang berdiri dekat estalase.
Butik yang terlihat dari depan begitu sederhana tapi sangat menarik untuk di kunjungi. Ketika Danielle masuk ke dalam, suasana butik sangatlah modern, tidak kalah dengan butik yang berada di Mall tadi.
"Ya Tuhan Jean.. Aku sangat kaget waktu kamu menghubungi ku. Kabar aku baik baik saja. Bagaimana kabar mu?" Nadia memeluk erat temannya.
"Aku baik.." ucap Jean membalas pelukan Nadia. "Bisnis mu sangat mengagumkan Nad." puji Jean, melihat sekeliling ruangan.
"Terima kasih. Kamu tahu ini yang aku inginkan setelah lulus kuliah." Nadia tersenyum. "So... Ini Danielle yang kamu ceritakan tadi?" tanya Nadia ketika melihat Danielle yang berada di belakang Jean.
"Yeah Nad. Perkenalkan ini Danielle sahabatku. Dan Danie.. Ini Nadia. Nadia ini Disainer muda berbakat dari Boston." puji Jean yang mendapatkan pukulan dari Nadia.
"Shut Up Jean. Hai Danielle senang berjumpa denganmu. Aku Nadia." ucap Nadia mengulurkan tangannya.
"Hai.. Nad. Aku Danielle. Aku juga senang bertemu dengan mu. Jean banyak bercerita padaku di jalan tadi tentang mu. By the way.. Panggil saja aku Danie oke." Danielle menyambut uluran tangan Nadia.
"So... Dress seperti apa yang kalian cari?" tanya Nadia dengan ramah. Melihat Danielle dan Jean bergantian.
Sudah tiga puluh menit mereka di butik milik Nadia dan ada beberapa dress yang menjadi pilihan Danielle dan juga Jean. Jean benar, Nadia adalah Disainer yang berbakat. Dress rancangan nya sangat lah bagus. Danielle merasa rancangan Nadia begitu indah dan elegan. Setiap dress memiliki keunikan masing masing.
Danielle mencoba beberapa dress yang menarik di matanya. Makan malam nanti tidak begitu formal jadi Danielle memilih dress pendek di atas lutut yang terlihat indah. Jean dan Nadia juga setuju dengan pilihan Danielle.
"Pilihan mu tepat Danie. Itu adalah dress rancangan terbaru ku dan aku membuatnya hanya satu saja." ucap Nadia menjelaskan ketika Danielle memilih dress yang di pakainya.
"Benarkah.. Kalau begitu aku sangat beruntung Nad." ucap Danielle tersenyum.
Sudah di pastikan Danielle akan membeli dress yang di pakainya sekarang. Jean juga memuji dress tersebut karna begitu indah dan sangat pas di tubuh Danielle. Danielle dan Jean tidak mengira kalau dress yang di beli Danielle harganya sangatlah jauh dari perkiraan mereka.
Dress rancangan Nadia layak di hargai mahal karna memang tidak kalah dengan dress di butik butik ternama. Tapi Nadia bukan hanya ingin menjalankan bisnis saja, tapi semata mata ingin semua para wanita merasa cantik ketika memakai rancangan nya dan mampu membeli dress yang indah dan itu menjadi kebanggaan tersendiri untuk Nadia.
Ketika dress rancangan Nadia di sukai dan di kenal, pasti mereka akan menjadi pelanggan tetap dan akan selalu datang ke butik miliknya untuk membeli dress yang di buatnya dan Danielle mengatakan kalau dalam hal ini Nadia sangat pintar untuk berbisnis.
Alard sendiri berada di salah satu hotel miliknya. Memastikan setiap detail ruangan sempurna untuk nanti malam. Bahkan Alard sampai menyuruh Natan untuk menjemput Clare, agar Clare yang bertanggung jawab untuk dekorasi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)
RomanceDi Negara maju dan Negara Demokrasi siapa saja bisa menjadi orang nomer satu. Apalagi ketika diri mereka memiliki kecerdasan, kekayaan dan kekuasaan. Mereka dengan cepat akan mendapat simpati dari masyarakat, di tambah dengan wajah yang tampan dan u...