19 - Nightmare

25.9K 1.4K 46
                                    

Alard tidak melepaskan genggaman nya walaupun Danielle berusaha ingin melepaskan tangannya, karna genggaman Alard sangat kuat tapi tidak menyakitkan.

"Alard kita mau kemana? Teman teman ku sedang menunggu ku." ucap Danielle yang masih bingung. Alard menengok ke arah Rush.

"Rush.. Urus teman teman Danielle. Pastikan mereka pulang dengan selamat. Dan bilang kalau Danielle bersamaku." perintah Alard tegas.

"Yes... Sir."

"Dan kamu little girl. Kamu akan tinggal bersamaku sampai besok." ucap Alard dengan wajah dingin dan arogan nya.

Danielle bukannya takut dengan apa yang Alard katanya barusan, malah dirinya terlihat terpesona dengan sosok Alard yang sangat berbeda dari yang dia kenal. Di mata Danielle, Alard yang sekarang terlihat sangat misterius dan wajah nya terlihat semakin tampan.

Ting....

Lift berbunyi dan berhenti di lantai yang dituju. Alard menarik lengan Danielle agar mengikutinya. Danielle membulatkan matanya, karna sekarang Danielle bukan berada di kamar hotel melainkan sebuah penthouse yang begitu mewah. Danielle memutar tubuhnya untuk melihat sekeliling ruangan.


Interior ruangan begitu mewah dan terlihat mahal. Danielle menyelusuri setiap sudut ruangan. Sementara itu Alard menikmati pandangan di depannya yang terlihat begitu sangat menggemaskan di matanya. Alard tersenyum ketika melihat Danielle mengagumi penthouse yang di tinggalinya.

"Kamu mau minum apa?" tanya Alard. Danielle tidak menjawab karna masih sibuk dengan rasa kagumnya. "Danielle..."

"Hmm.. Apa..?" Danielle menoleh ketika namanya di panggil.

"Duduklah.." pinta Alard, Danielle pun menurut. "Kamu mau minum apa?" tanya Alard lagi.

"Apa ada juice?"

"Tentu saja. Orange juice. It is okay?" Danielle mengangguk.

"I like it. Thanks."

Alard masuk ke dapur dan membuka lemari ice untuk membuat minuman. Danielle masih melihat lihat sekeliling. Sekali kali Danielle melirik ke arah Alard.

Entah kenapa Danielle merasa tidak takut berduaan saja dengan Alard. Padahal Danielle baru mengenal Alard beberapa hari saja. Danielle percaya kalau Alard tidak akan pernah menyakiti nya.

"Minumlah." Alard menyodorkan gelas yang sudah berisikan orange juice.

"Thanks... So... Sedang apa kamu di sini? Maksud ku di hotel ini?"

"Aku sedang menghadiri sebuah pesta." ucap Alard yang sudah duduk di depan Danielle.

"Oh.. maksud mu pesta yang berada di ballroom itu?" Alard mengangguk. "Well.. Aku lihat pesta itu sangat meriah. Aku rasa orang yang mengadakan pesta tersebut adalah orang kaya." ucap Danielle. Alard tersenyum dengan penilaian Danielle yang terlihat polos.

Drtt... Drtt...

"Hallo..."

"Mereka sudah kembali ke kediaman keluarga Williams Sir."

"Baiklah. Terima kasih Rush. Istirahatlah."

"Yes Sir."

Alard mematikan sambung nya dan melihat kalau Danielle sedang memandang nya.

"Teman teman mu sudah kembali ke rumah keluarga Williams."

"Ya Tuhan.. kenapa mereka meninggalkan ku." ucap Danielle kesal. "Aku harus segera kembali Al. Mereka pasti mencari ku." Danielle berdiri dengan raut wajah yang terlihat panik.

The Beloved President And I (#1 Beaufort) (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang